Mutilasi di Malang
Polisi Buru Pelaku Mutilasi di Malang ke Seantero Malang, Ketemu Karena Iseng Sapa Nama Sugeng
Akibat tato, polisi pun lantas menegaskan bahwa terduga pelaku mutilasi korban wanita di Pasar Besar kota Malang ini hanya satu, yakni Sugeng
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Polisi Buru Sugeng Pelaku Mutilasi di Malang ke Seantero Malang, Ketemu Karena Iseng Sapa 'Sugeng!'
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum menangkap terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar Kota Malang, rupanya pihak kepolisian sempat menemukan beberapa kendala.
Pasalnya, ada beberapa nama kandidat yang menjadi terduga pelaku selain nama Sugeng.
Saat menelusuri nama Sugeng ini, polisi mendapatkan informasi tersebut dari beberapa tulisan yang ditemukan di surat wasiat pada saat menemukan potongan tubuh korban.
Dari beberapa surat tersebut, tercantum nama Sugeng dan beberapa nama lainnya seperti Sujito dan Suyitno.
Untuk nama Sugeng ini tertulis jelas di tato yang berada di kaki sebelah kanan korban.
Akibat tato tersebut, polisi pun lantas menegaskan bahwa terduga pelaku mutilasi korban wanita di Pasar Besar kota Malang ini hanya satu, yakni Sugeng.
"Setelah kami fix kan nama Sugeng, sejak Selasa (14/5/2019) malam tim kami bergerak untuk menyisir orang-orang yang bernama Sugeng," ucap Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
• Riwayat Sugeng, Terduga Pelaku Mutilasi di Malang, Pernah Sadis Aniaya Istri hingga Bawa Senjata
• 5 Pengakuan Sugeng, Terduga Pelaku Mutilasi di Malang, Sebut Korban dengan Nama Ini
Penyisiran polisi ini pun sampai memburu ke seantero Malang guna mengumpulkan para pria yang bernama Sugeng.
Namun, dari Sugeng-Sugeng yang telah diamankan itu semuanya tidak mengarah ke pelaku.
Tak hanya itu, Asfuri menjelaskan, pihaknya juga mengunjungi beberapa tempat yang dituliskan pelaku di dalam surat wasiat.
Seperti nama Gereja Comboran, setelah ditelusuri, di sana ada seorang nama jemaat yang bernama Sugeng dan tinggal di Jodipan.
"Kami langsung datangi ke rumahnya di Jodipan. Setelah kami datangi, ternyata kami tidak menemui yang namanya Sugeng itu," ucapnya.
Akhirnya, upaya pencarian polisi untuk menemukan Sugeng itu pun berhasil.

Polres Malang Kota membekuk terduga pelaku mutilasi Pasar Besar Kota Malang bernama Sugeng, Kamis (15/5/2019) pukul 15:30 WIB.
Terduga pelaku bernama Sugeng ini ditangkap di Jalan Laksamana Martadinata, Sukoharjo Kota Malang.
Sugeng (49) ini merupakan warga Jodipan Wetan Gang Ill, Kota Malang.
Ia berhasil ditangkap berkat penyisiran anjing pelacak yang telah menelusuri Jalan Prof M Yamin hingga Jalan Laksamana Martadinata.
"Terduga pelaku ditangkap petugas pada pukul 15:30 WIB, usai anjing pelacak menyisir daerah tersebut," ujar AKP Asfuri.
• Nasib Caleg Cut Meyriska, Nafa Urbach, Jamal Mirdad & Adly Fayruz di Pileg 2019 Dapil Jawa Tengah
• Caleg Demokrat Edhie Baskoro Ibas Raih Suara Terbanyak di Dapil Jawa Timur
Dijelaskan Asfuri, bahwa Sugeng ini ditangkap di depan tempat persemayaman Panca Budi.
Penangkapan Sugeng bermula ketika anjing pelacak meninggalkan lokasi usai lama berdiam diri di depan Toko Santoso.
Setelah anjing itu pergi, tak berselang lama ada seorang pria yang mengenakan jaket hitam dan kaos berwarna orange duduk di lokasi tempat anjing itu berdiam lama.
Keisengan polisi untuk menjebak Sugeng ini pun muncul.

Seorang petugas kepolisian yang masih berada di depan Panca Budi lantas spontan memanggil nama Sugeng.
Orang berambut gondrong tersebut tanpa banyak menaruh curiga lantas menjawab sapaan Sugeng dengan menoleh, kemudian petugas langsung menangkap pria tersebut.
"Jadi petugas ada yang iseng saja manggil Sugeng. Orang tersebut menoleh dan menjawab 'iya'," terang Asfuri.
Kata Asfuri, Sugeng membenarkan dirinya sering ke Gereja Comboran, meski dia mengaku beragama Islam.
"Dia mengaku Islam, tapi akhir-akhir ini dia mengaku sering ke gereja. Oleh karena itu, mungkin yang bersangkutan butuh pendampingan dari dokter atau ahli forensik dalam mengungkap kasus ini," tandasnya.
• Jejak Gergaji Kecil yang Dipakai Memotong Tangan Vera Oktaria & Rencana Prada DP Bakar Jasad
Identitas korban dan Kronologi mutilasi korban oleh pelaku
Dari video percakapan antara pelaku, Sugeng (49) dengan wartawan SURYAMALANG.COM, diketahui jika korban perempuan berumur 34 tahun tersebut adalah seorang janda.
Sugeng pun mengaku baru mengenal korban yang telah ia mutilasi.
Sugeng berkenalan dengan korban di depan Klenteng Eng An Kiong, Sabtu (11/5/2019).
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, mengatakan terduga pelaku dan korban bertemu sekitar sembilan hari lalu di depan Kelenteng En Ang Kiong pada pukul 06.30 WIB.
Korban saat itu, dalam keadaan sakit dan kemudian dibawa ke Lantai 2 Pasar Besar.
Setelah berkenalan, Sugeng membawa korban ke Pasar BesarKota Malang pada pukul 07.00 WIB.
Pada awal video terdengar jurnalis SURYAMALANG.COM menanyakan kepada pelaku tentang identitas korban.
Namun, Sugeng hanya meyebutkan jika korban adalah seorang janda.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai nama korban, Sugeng pun tidak mengetahui siapa perempuan tersebut.
“Iki sopo wedok iku? (Siapa perempuan itu?),” tanya jurnalis SURYAMALANG.COM kepada pelaku.

Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang saat ditangkap polisi, Rabu (15/5/2019) (Polres Malang Kota)
“Rondo (Janda),” jawab Sugeng.
“Rondo sopo? (Janda siapa?),” lanjut sang jurnalis.
“Nek namine mboten sumerep (Kalau namanya tidak tahu),” jawab Sugeng.
Namun kepada pihak polisi, Sugeng mengaku bahwa nama korban yang ia mutilasi tersebut bernama Maluku.
"Menurut kesaksian yang bersangkutan, nama korban itu 'Maluku'. Entah itu nama korban, atau tempat tinggal korban, tapi yang bersangkutan hanya menyebut itu," ucap Asfuri.
• Download Unduh Lagu Alan Walker: Gudang Lagu MP3 Faded - Lily, Alone & On My Way OST PUBG Mobile
Video berlanjut saat jurnalis menanyakan cara Sugeng menghabisi nyawa korban.
Sugeng mengaku jika dirinya tidak membunuh korban, namun korban sendiri yang sebelumnya telah meninggal terlebih dahulu.
Fakta lain terungkap jika Sugeng (49) dan korban tidak melakukan hubungan badan.
Sugeng mengakui jika dirinya sempat berencana untuk melakukan hubungan badan dengan korban, namun diurungkan karena keluar darah dan air dari area kemaluan korban.
“Awal e iso mati yo opo? Ditekek opo? Yo opo sampean iku? (Awalnya kok bisa meninggal itu kenapa? Dicekik? Atau kamu apakan?),” tanya jurnalis SURYAMALANG.COM.
“Mboten kulo tekek (Enggak saya cekik),” terang Sugeng.
“Lha diapakno? Sampean tumpaki a? Tok keloni a? (Lha terus kamu apakan? Kamu gauli kah? Kamu ajak tidur?),” tanya jurnalis kepada Sugeng.
“Nggeh diurut kaleh kulo (Saya pijat),” Sugeng mengaku jika dirinya memijat korban.
Ketika ditanya lagi apakah dirinya sempat berhubungan badan dengan korban, Sugeng membantah.
Dia menjelaskan jika ada darah yang terus keluar dari area kemaluan korban.
“Dereng. Sek katene (Belum. Masih mau),” bantah Sugeng.
“Terus kok wonten getih e (lalu kok ada darahnya),” lanjut Sugeng.
Lalu, jurnalis pun menanyakan alasan Sugeng memutilasi korban hingga beberapa bagian.
Dirinya pun mengaku jika sang korban selalu mengeluh kesakitan dari area kemaluannya dan meminta Sugeng untuk membunuhnya.
“Lha nyapo sampean tugeli? (Kenapa kamu mutilasi?),” tanya sang jurnalis.
“Marai larene iku sambat mawon, sampean pateni ngoten. (Soalnya sakitnya itu dia mengeluh terus. Kamu bunuh saja, begitu),” Sugeng menjelaskan jika korban yang meminta dirinya untuk membunuh.
“Terus sampean tugeli nggae opo? (Lalu kamu potongi pakai apa?),”
“Mboten gadah ladeng sak wonten e, ngagem gunting (Tidak punya pisau seadanya. Pakai gunting),” ungkap Sugeng.
• BREAKING NEWS! Keberadaan DP Terduga Pemutilasi Vera Oktaria Terlacak, Diinterogasi Warga, Kabur !
Sugeng juga menyatakan jika dirinya melakukan aksi mutilasinya usai korban telah meninggal dunia.
“Tok tugeli nangis pora arek e? (Ketika kamu mutilasi, anaknya menangis apa tidak).”
“Mboten, wong niku pun sedo. Pun mati. (Enggak, orang itu sudah meninggal. Sudah mati),” jelas Sugeng.
Dan Sugeng juga mengakui jika dirinyalah yang memutilasi korban atas dasar permintaan sang korban.
“Terus tok tugeli pisan? (Lalu kamu mutilasi juga).”
“Enggeh (Iya),” Sugeng mengakui jika dirinya yang memutilasi korban
“Ben nyapo? (Kenapa).”
“Nggeh jalukane larene (Permintaan orangnya),” pungkas Sugeng
Menurut kesaksian Sugeng, pada pukul 17:00 WIB korban kemudian meninggal dunia di Pasar Besar.
Dan Sugeng membenarkan, bahwa dirinya telah melakukan mutilasi terhadap tubuh korban pada Senin (13/5/2019).
Setelah melakukan mutilasi, Sugeng akhirnya meninggalkan tubuh korban yang telah terpotong-potong di parkiran lantai II Pasar Besar.
• ACT dan Ngariung Yuk Galang Donasi di Puri Begawan Bogor, Kumpulkan Rp 99 juta
Surat Wasiat berisikan nama-nama selain Sugeng
Selain tato yang ada di kaki korban, polisi juga mendapatkan petunjuk lain yakni tulisan yang ada di dekat lokasi penemuan potongan tubuh tersebut.
Polisi menemukan tiga tulisan di lokasi penemuan mayat korban mutilasi di gedung eks Matahari Department Store Pasar Besar, Kota Malang.
Dari tiga tulisan yang ditemukan, satu tulisan ditulis di kertas dan dua lainnya ditulis di dinding gedung menggunakan pulpen.
"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, ketika ditemui di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).

Meski tidak begitu jelas, namun ada beberapa potongan kalimat yang masih bisa terbaca :
"Orang ruwet-ruwet belakangnya nanti akan dapat kutukan dari Allah SWT. Kematian yang tak bisa dihindari nya dari siksaan, penyakit yang merenggut nyawa. Tak akan selamat dari kematian".
Lalu ada lagi tulisan yang berbunyi :
"Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan".
Dua tulisan lain, juga berbunyi hal yang sama bahwa orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya.

• Target Pribadi Tanjung Sugiarto, Siap Bawa PS Tira Persikabo Jadi Tim Tebaik di Tanah Air
Kronologi penemuan mayat yang termutilasi dan sketsa korban
Mayat wanita yang dimutilasi dan ditemukan di Pasar Besar Kota Malang masih belum diketahui identitasnya.
Potongan mayat tersebut ditemukan di eks Gedung Matahari Department Store Pasar Besar sekitar pukul 13.30 WIB, Selasa (14/5/2019).
Diketahui, Eks gedung Matahari Department Store telah lama tidak ditempati sejak Pasar Besar terbakar dua tahun lalu.
Tubuh korban mutilasi itu dipotong menjadi enam bagian dan ditemukan secara terpisah.
Ditemukan pula kantong plastik berisi daging yang diduga milik korban.
Dikutip dari Surya.co.id, potongan mayat korban mutilasi ini pertama kali ditemukan oleh Samsul Arifin, seorang pedagang bunga.
Ia mengaku mencium bau yang tidak sedap saat membuka kios dagangannya pada pagi hari.
Dia mengatakan, sebenarnya, bau tak sedap itu ia rasa selama tiga hari.
Karena penasaran aroma busuk tak kunjung hilang, dia dan kakaknya berinisiatif mencari sumber bau dan berniat menyingkirkannya.

Aroma busuk yang ia kira berasal dari bangkai hewan itu rupanya berasal dari potongan mayat manusia yang sudah membusuk.
Ia pun bergegas untuk memanggil rekan pedagangnya yang lain lalu melapor ke pihak pengurus pasar.
"Baunya bikin kepala pusing, hingga akhirnya kakak saya Abdul Adhim bersama Hilman memutuskan untuk naik ke atas sambil membawa pengki," ujarnya.
Bersama sang kakak, Abdul Adhim (51), Arifin menemukan potongan kaki manusia.
• Diskusi Selama 1 Jam, Ini yang Disepakati 8 Kepala Daerah Bersama Yenny Wahid & AHY di Istana Bogor
Dikira Manekin dan Potongan tubuh Lainnya Ditemukan di Lokasi Terpisah
Ia awalnya mengira hanyalah sebuah manekin, setelah dilihat dengan seksama memang benar kaki dari manusia.
"Setelah menemukan potongan tubuh itu kakak saya langsung bilang ke saya ada korban mutilasi. Langsung seisi pasar ini gempar," ujarnya.
Tak lama berselang, petugas kepolisian, Tim Inafis Polres Malang kota, RJT, PMI dan relawan langsung datang ke lokasi kejadian.
Setelah suasana disterilisasi, petugas kemudian melakukan olah TKP dan juga mengevakuasi potongan tubuh korban mutilasi tersebut.
Pada saat melakukan olah TKP, Tim Inafis juga menemukan potongan tangan korban yang posisinya tak jauh dari penemuan kaki korban.
Kemudian, Tim Inafis juga menemukan potongan kepala korban, dan yang terakhir tubuh korban ditemukan di kamar mandi.
"Jadi, tubuh korban ini ditemukan di lokasi yang sama namun tempatnya berbeda-beda," ucap Agus Demit, tim relawan pada saat membantu evakuasi.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, mengatakan polisi merilis sketsa wajah korban setelah mendapat keterangan dari pelaku, Sugeng.
Setelah dikonfirmasi, sketsa tersebut cocok dengan wajah asli korban.
"Mohon informasi ini disebar oleh kawan-kawan supaya identitas korban segera terungkap," kata Asfuri, Rabu (15/5/2019)