Teroris di Bogor
Warga Gak Nyangka, Tukang Parkir Baik Itu Ternyata Teroris
E alias AR ditangkap di rumahnya di Jalan Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/209) siang.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Yudiatira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pengungkapan kasus terorisme Kabupaten Bogor membuat kaget warga sekitar.
Dalam pengungkapan tersebut, petugas Densus 88 Anti Teror Polri menangkap terduga teroris berinisial E alias AR.
E alias AR ditangkap di rumahnya di Jalan Kandang Roda, Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/209) siang.
Menurut warga sekitar, E alias AR dikenal berkepribadian baik, sehingga warga sekitar kaget ketika pria tersebut ditangkap Densus 88.
"Saya kaget. Soalnya orang tersebut orangnya sangat baik. Dia itu tukang parkir," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada Tribunnewsbogor.com, Sabtu (18/5/2019).
• Densus 88 Anti Teror Polri Menggelar Olah TKP di Kediaman Terduga Teroris di Bogor
• Terduga Teroris di Bogor Jarang Berinteraksi, Drastis Berubah dari Nakal Jadi Alim
Hal senada juga disampaikan Rohman warga lainnya yang tinggal di dekat kediaman terduga E atau AR.
"Orangnya ramah tidak sombong, pokoknya biasa saja. Dia itu tukang parkir angkot biasanya," jelasnya
Sementara itu, Densus 88 anti teror saat ini masih melakukan olah TKP.
Pantauan TribunnewsBogor.com, warga dan wartawan dilarang mendekat ke lokasi kejadian.
Polisi memasang garis polisi di depan rumah pelaku.
Hingga berita ini dibuat, olah TKP masih berlangsung.
Berubah Kalem
Terduga teroris berinisial E alias AR (51) yang ditangkap di rumahnya di Kelurahan Nanggewer Rt 02/03, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikenal keras oleh saudaranya.
Selain dikenal keras, dia juga sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan saudaranya dan tetangganya.
Kakak AR, Adah (54), mengatakan, sang adik sangat keras terhadap saudara-saudaranya dalam hal prinsip hidup. Bahkan jika dikritik kerap melawan.
"Memang dia keras sama saudaranya, jadi kalau kita ngomong begini, dia maunya begini. Kalau kata dia A, ya A," katanya saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/5/2019).

"Enggak pernah saya ngobrol sama dia, nomornya bahkan saya enggak tahu. Istri sekarang juga saya enggak kenal bahkan nikahnya saya enggak tahu juga," sambung perempuan tersebut.
Adah pun tak menyangka sang adik ditangkap saat sedang bekerja sebagai tukang parkir di simpang Jalan Bintang Mas, Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Kebetulan saya dari jambu dua kaget dapat kabar kalau adik saya ditangkap, makanya saya ke sini," ujarnya.
Berubah drastis Teman AR, Yus Arif Rahman (50), mengatakan, selama ini sifat AR berubah drastis setelah memiliki teman-teman baru yang kerap diajaknya ke rumah.
"Teman-temannya memang ada yang baru dari luar cuma saya enggak kenal, pakaiannya rapi gitu, satu dua dibawa, kadang orangnya beda-beda," ucapnya.
Sebagai teman dekat, Yus awalnya bersyukur melihat perubahan yang begitu drastis.
Padahal dulunya AR dikenal nakal oleh rekannya.
Sejak saat itulah, Yus sudah tak merasa nyaman ingin menegur teman sebayanya tersebut.
"Kenal dari dulu, cuman semenjak berubah jadi alim (hijrah) sejak 6 tahun belakangan ini sudah enggak ngobrol lagi, padahal dulu pas lagi nakal-nakalnya, kalau dia lagi mabuk teman di sini pada takut karena rusuh, cuman saya yang berani ngajak dia ngobrol," ujarnya.(*)