Pemilu 2019

4 Panitia Tur Jihad 22 Mei Diciduk, Mantan Panglima TNI:Ngapain Jauh-jauh dari Luar Kota ke Jakarta?

4 Panitia Tur Jihad ke Jakarta Diciduk Polisi, Mantan Panglima TNI Bongkar Skenario Yang Disiapkan Kelompok Tertentu

Penulis: Damanhuri | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNMADURA/LUHUR PAMBUDI
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat menemui para rombongan dari Pamekasan Madura yang diduga akan berangkat ke Jakarta dan diamankan di Jembatan Suramadu, Senin (20/5/2019). 

"Masing-masing, ada yang bertugas di bagian bendahara, ada yang membuat akun, ada yang memang sebagai koordinator, dan ada yang bagian menyuruh-nyuruh," katanya setelah hadiri buka puasa bersama Presiden BEM se-Jatim di Gedung Tribrata Polda Jatim, Minggu (19/5/2019).

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera menyampaikan update terbaru kasus prostitusi artis
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Kabid Humas Kombes Pol Frans Barung Mangera (TribunJatim.com/ Mohammad Romadoni)

Dia mengatakan, empat orang ini masih berstatus saksi.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara terhadap keempatnya, sedikitnya ada 44 orang yang telah mendaftar layanan tur tersebut.

"Yang sudah membayar hanya sekitar 36 orang dan kami sudah tahu daftar dan kami sudah batalkan itu," lanjutnya.

Menjelang pengumuman hasil pemilu oleh KPU Pusat, Luki mengaku tak henti-hentinya mengimbau masyarakat Jatim agar tak mudah terprovokasi.

"Kami mengimbau untuk tidak berangkat ke sana dan silakan kalau mau melakukan kegiatan di Surabaya kami siapkan tempat dengan mengikuti aturan yang ada dan kami akan kawal," katanya.

Ingin Ledakkan Bom 22 Mei, Pak Jenggot Terduga Teroris Dulu Dikenal Nakal : Kalau Mabuk Suka Rusuh

Patroli pengamanan dan sweeping massa aksi yang hendak berangkat ke Jakarta, akan terus digencarkan oleh Polda Jatim. Luki menegaskan, pihaknya juga dibantu oleh TNI, ulama dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan berbagai wilayah di Jatim.

"Kami disupport oleh TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama semuanya telah mendukung kerja kami untuk mengamankan kegiatan ataupun isu yang berkembang berkenaan dengan masalah people power," tandasnya.

Mantan Panglima TNI Bongkar Skenario Kelompok Tertentu

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mewanti-wanti soal gerakan people power pada 22 Mei mendatang.

Purnawirawan TNI yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan memberikan peringatan soal gerakan 'people power' yang menurutnya sangat merugikan semua warga dan negara.

Menurutnya, pengumpulan massa saat penetapan hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang bukanlah hal yang main-main.

Mantan Panglima TNI itu juga meminta agar isu pengumpulan massa pada 22 Mei dipahami betul oleh masyarakat mengenai dampak dan kerugiannya.

"Ini harus dipahami betul oleh semua pihak, rencana ini bukan main-main tapi sungguhan," kata Moeldoko saat menghadiri buka bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam diskusi publik bertema Pemenuhan Hak-hak Disabilitas di Mataram, Kamis (26/4/2018), bersama 200 penyandang disabilitas kawasan Indonesia Timur, Bali, NTT dan NTB, aktivis dan mahasiswa peduli disabilitas
Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam diskusi publik bertema Pemenuhan Hak-hak Disabilitas di Mataram, Kamis (26/4/2018), bersama 200 penyandang disabilitas kawasan Indonesia Timur, Bali, NTT dan NTB, aktivis dan mahasiswa peduli disabilitas (KOMPAS.com/FITRI)

Moeldoko pun mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu berbondong-bondong ke sebuah tempat titik berkumpul.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved