Demo di Bawaslu
Fakta Mobil Ambulans Gerindra Berisi Batu Saat 22 Mei, Tak Ada P3K dan Tersangka Bukan Petugas Medis
Ambulans bernomor polisi B 9686 PCF tersebut dikendarai oleh Y dari Tasikmalaya menuju Jakarta pada Selasa (21/3/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Fakta Mobil Ambulans Gerindra Berisi Batu Saat 22 Mei, Tak Ada P3K dan Pelaku Bukan Petugas Medis
TRIBUNNEWBOGOR.COM - Pihak Polri telah menangkap pelaku yang membawa ambulans Partai Gerindra yang mengangkut batu saat kericuhan saat 22 Mei 2019.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers,Kamis (23/5/2019) mengatakan ambulans tersebut berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ambulans bernomor polisi B 9686 PCF tersebut dikendarai oleh Y dari Tasikmalaya menuju Jakarta pada Selasa (21/3/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Y berangkat bersama dua kader Gerindra, yakni I dan O.
"I ini sekretaris DPC di Tasikmalaya, dan O wakil sekretaris. Mereka bertiga berangkat dari Tasikmalaya," ucap Argo dala mtayangan Live Streaming Kompas TV Kamis (23/5/2019).
Lanjutnya, mereka berangkat ke Jakarta karena ada instruksi dan diperintahkan untuk berangkat ke Jakarta.
Mereka diberangkatkan untuk membantu kalau ada korban saat aksi 22 Mei 2019.

Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan 2 orang lainnya di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta.
"Di san kemudian ada 2 orang yang ikut menumpang dan 2 orang itu adalah dari Riau, setelah kita cek dia adalah simpatisan. Mereka kemudian berangkat ke arah Bawaslu kemudian sektiar jam 04.00 WIB (22/5/2019) terjadi lemaparan antara petugas dengan pengunjuk rasa, kemudian ada saksi yang melihat bahwa batu diambil dari mobil tersebut," ucapnya.
Pihaknya langsung mengamankan mobil ambulans tersebut dan dibawa ke Markas Polda Metro Jaya.
Satu sopir dan 4 penumpan ambulans tersebut juga ikut diamankan.
• Polisi Ungkap Isi Tas Wanita Bercadar yang Ditangkap Polisi saat Aksi 22 Mei
• Foto Ambulans Berlogo Gerindra Berisi batu di Lokasi Demonstrasi, Ini Respon Fadli Zon
• Dewan Penasihat Partai Gerindra Sebut Pemilu Curang Hanya Terjadi di Pilpres 2019
"Dari 3 orang tersebut (sopir dan 2 kader Gerindra) adalah tidak memupanyai kualifikasi sebagia petugas medis. Kedua, di mobil tidak ada perlengkapan medis. P3K tidak ada," ucapnya.
Yang ada, lanjut Argo hanya batu yang digunakan saat kericuhan.
Dari hasil pemeriksaan, sang sopir mengaku tak tahu kalau di dalam mobil tersebut berisi batu.
Selain itu, mereka juga dibekali uang Rp 1,2 juta untuk operasional.
Namun Argo belum mengungkap siapa pihak yang memberikan uang tersebut.
"Sampai sekarang pelaku belum memberi keterangan itu perintah siapa, siapa yang siapkan," ucapnya.

fadli Zon Bantah
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bahwa ambulans milik partainya digunakan untuk mengangkut batu saat demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019 di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.
Aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh itu terjadi sejak Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019) dini hari.
"Saya kira tidak ada ya," ujar Fadli di kediaman pribadi Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).
Hal itu ia katakan saat dimintai konfirmasinya mengenai foto ambulans berlogo Partai Gerindra berisi batu yang tersebar di media sosial.
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, polisi menemukan ambulans berlogo partai yang di dalamnya penuh dengan batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi.
Namun, ia enggan menyebutkan nama partai yang logonya terpasang di ambulans tersebut.
Terkait hal itu, Fadli mengatakan, Partai Gerindra memang memiliki ambulans yang jumlahnya mencapai ratusan.

Ambulans tersebut berfungsi untuk melayani warga di berbagai daerah.
Ia pun menegaskan bahwa sejak awal Prabowo mengimbau agar setiap aksi unjuk rasa dalam menyikapi hasil pilpres harus dilakukan secara damai.
"Jadi kalau ada yang kayak gitu pasti tidak mungkin karena instruksi kita semua dilakukan dengan cara yang damai. Seperti yang Pak Prabowo katakan ya, kita janganlah melawan kalau pun diprovokasi," kata Fadli.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul :
Respons Fadli Zon soal Foto Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Demonstrasi.
Senjata
Pemerintah menunjukkan tiga senjata api yang disita dari penangkapan enam orang. Hasil penyelidikan, senjata api itu akan digunakan dalam aksi unjuk rasa hari ini, Rabu (22/5/2019).
Senjata tersebut ditunjukkan oleh Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Dalam jumpa pers tersebut, hadir Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan pejabat TNI-Polri lain.
Tito mengatakan, pada 19 Mei 2019, pihaknya menemukan senjata laras panjang M4. Ia tidak menjelaskan berapa orang yang ditangkap terkait senjata itu.
Senpi tersebut dilengkapi peredam. Tito juga menunjukkan alat peredam suara tersebut. Tito menjelaskan, senpi M4 itu bisa dipasang teleskop untuk penembak runduk atau sniper.
• Warga Petamburan Shock Rumahnya Digedor-Gedor Tengah Malam, Disuruh Keluar Ikut Gabung Aksi
• Wiranto : Kami Adakan Pembatasan Akses di Media Sosial
Kemudian pada 21 Mei kemarin, pihaknya menangkap tiga orang.
Dua senjata api disita, yakni jenis revolver dan glock, serta sekitar 50 butir peluru.
Menurut Tito Karnavian, pengakuan para tersangka, tiga senpi tersebut akan digunakan saat demo hari ini.
"Kita memang sudah dapat info akan ada rencana pada aksi 22 Mei akan melakukan penembakan. Termasuk penembakan terhadap massa kemudian diciptakan martir sehingga timbul kemarahan publik," kata Tito Karnavian.
Tito menambahkan, informasi yang didapat, masih ada senpi yang beredar.(*)
• Foto Ambulans Berlogo Gerindra Berisi batu di Lokasi Demonstrasi, Ini Respon Fadli Zon
• Sebut Wilayah Jakarta Masih Damai, Anies Baswedan: Matahari Boleh Panas, Tapi Jaga Hati Jangan Panas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Tunjukkan 3 Senjata Api yang Akan Dipakai Tersangka Saat Demo 22 Mei",
Penulis : Jessi Carina
Editor : Sandro Gatra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons Fadli Zon soal Foto Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Demonstrasi"
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Diamanty Meiliana
Polisi Temukan Busur Panah Beracun yang Berbahaya di Massa Kerusuhan 22 Mei |
![]() |
---|
Dilaporkan Aktivis 98, Titiek Soeharto Mengaku Siapa yang Menyuruh Laporkan Dirinya |
![]() |
---|
Aktivis 98 Laporkan Prabowo dan Titiek Soeharto ke Polisi Terkait Kerusuhan 22 Mei, BPN: Ini Fitnah |
![]() |
---|
Eksekutor Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional Ternyata Desersi Tahun 2007 |
![]() |
---|
Rumah HK Tersangka Penyusup Kerusuhan 22 Mei Sepi, Burung dan Anjingnya Ditelantarkan |
![]() |
---|