Demo di Bawaslu

Komentari Polisi Tenangkan Massa Sampai Minta Tolong, Pengamat: Mungkin Diksinya Tak Harus Begitu

Diketahui, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mencoba menenangkan massa Aksi 22 Mei melalui pengeras suara.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Kompas TV
Aksi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mencoba menenangkan massa aksi 22 Mei melalui pengeras suara meminta pengunjuk rasa agar tidak melakukan provokasi mendapat komentar dari Pengamat Politi, Mochtar Pabottingi 

Rosi menimpali bahwa bentuk peradilan pada Presiden yang sebelum dipilih ialah di Pemilu

IPW Sebut ada 6 Dalang Kerusuhan 22 Mei, Diantaranya Purnawirawan Perwira Hingga Tokoh Preman

Jadi Saksi Bisu Aksi 22 Mei, Tong Sampah Pemprov DKI Rp 3,6 Juta Dirusak Massa

"soal kebijakan kecewa meskipun 2014 hard linernya Jokowi, itulah kita memberi hadiah atau memberi kepercayaan kembali dan menghukum presiden itukan melalui proses pemilu," kata Rosi

Menurut Jumhur Hidayat bila memprotes kebijakan merupakan hak setiap orang

"kemudian ada orang mengkampanyekan kebijakan ini salah itu hak dia dong, masa gak boleh, itu bagian oposisi pengasa biasa saja, " kata Jumhur Hidayat

Jumhur Hidayat kemudian bertanya pada I Gusti Putu Artha soal kualitas Pemilu

Jumhur Hidayat juga melontarkan ancaman untuk keluar studio Rosi saat itu

"pak saya tanya bapak nih, Pemilu sekarang lebih curang apa gak dibanding Pemilu 2014, 2014 lebih curang apa ga ? cepat jawab itu aja deh yang gampang deh, kalau bapak bilang sekarang lebih bagi dari 2014 atau lebih bagus dari 2019 waduh saya keluar aja deh dari ruangan ini deh ," kata Jumhur Hidayat

Pertanyaan Jumhur Hidayat pada I Gusti Putu Artha ditimpali oleh Rosi

"bang Jumhur anda tuh nanya tapi anda sudah punya jawaban sendiri," kata Rosi

"gak soalnya...," timpal Jumhur Hidayat

Sempat Disebut Polisi WNA Saat Jaga Aksi 22 Mei, Terungkap Identitas Anggota Brimob Ini Sebenarnya

Wanita Misterius di Aksi 22 Mei Pernah Buat Kegaduhan di Kereta dan Tinggal di Rumah Sakit Jiwa

"dan kalau orang lain beda jawabanya anda gak terima," tambah Rosi

"Banyak orang yang dalam situasi kritikal yang tadinya terhormat menjadi tidak terhormat," jawab Jumhur Hidayat

Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Gusti Putu Artha menimpali pertanyaan Jumhur Hidayat

Menurut Gusti Putu Artha dalam Pemilu 2019 memang ada sjeumlah persoalan

"saya menjawab dengan cara terhormat, ketika bicara soal proses saya akui ada prersoalan di Pemilu 2019, soal logistik misalnya, 17 kabupaten yang baru 2019 baru bis aterjhadi pencoblosan di 2014 tidak terjadi, itu kita akui," kata Gusti Putu Artha

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved