SBY Tanggapi Pertemuan Jokowi dan AHY, Fadli Zon: Saya Tiap Hari Dibully Santai Aja

Susilo Bambang Yudhoyono soal partainya yang dirundung setelah Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono bertemu Presiden Jokowi.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Kompas.com
Fadli Zon datang ke Bawaslu DKI Jakarta untuk memenuhi undangan klarifikasi, Senin (18/3/2019)(KOMPAS.COM/PAVEL TANUJAYA) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan setiap sikap yang diambil politisi pasti akan mengundang pro dan kontra.

Hal ini dia sampaikan ketika ditanya tanggapannya mengenai curhat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) soal partainya yang dirundung setelah Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono ( AHY) bertemu Presiden Jokowi.

"Setiap politisi apapun yang dilakukan pasti ada kelompok yang suka ada kelompok yang tidak suka. Jadi enggak usah baper lah kalau kena bully itu. Saya tiap hari kena bully santai aja, enggak ada tuh saya baper-baperan," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Menurut Fadli Zon, seharusnya politisi biasa dengan kritikan semacam itu.

Dia juga sering mendapatkan ejekan atas pernyataan-pernyataannya.

Namun dia menilai itu adalah hal biasa. Kelompok yang setuju dengannya akan mendukung sementara yang tidak akan berbuat sebaliknya.

Ani Yudhoyono Dituduh Pura-pura Sakit, SBY : Ibu Ani Harus Meneteskan Air Mata Mendengarnya

Tersangka TJ Sudah Tak Tinggal Di Cibinong Bogor, Ketua RT Sebut Sang Eksekutor Mantan Marinir

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menyatakan ia dan partainya diopinikan negatif oleh pihak tertentu setelah putranya Agus Harimurti Yudhoyono bertemu Presiden Joko Widodo.

Pertemuan AHY dan Jokowi berlangsung setelah Pemilu 2019 usai. AHY bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dan Istana Kepresidenan di Bogor. 

"Akibat pertemuan itu, AHY, SBY, dan Partai Demokrat diserang habis oleh kalangan tertentu," kata SBY lewat siaran video yang diputar di kediamannya,Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan ucapan selamat melalui video yang diunggah di youtube kepada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang memenangi Pilpres 2019.(YOUTUBE)
Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan ucapan selamat melalui video yang diunggah di youtube kepada pasangan Joko Widodo-Maruf Amin yang memenangi Pilpres 2019.(YOUTUBE) (Kompas.com)

"Setelah itu AHY di-bully sangat kejam. Mungkin itu cara Tuhan untuk menggembleng orang yang baru masuk di dunia politik. Dari serangan itu, sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal," lanjut dia.

SBY mengatakan, hal tersebut merupakan pembeda antara Partai Demokrat dan pihak lain yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Tanggapi Pernyataan Bambang Widjojanto, Mantan Hakim: Kalau Permohonan 02 Ditolak, MK Dianggap Korup

Polresta Bogor Kota Musnahkan 13 ribu Botol Miras Ilegal di Depan Penjualnya

Menurut SBY, meski tak mengusung Jokowi, Demokrat tak menutup komunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

SBY mengatakan Demokrat selalu membuka diri untuk berkomunikasi dengan pihak mana pun.

Apalagi, kata SBY, pertemuan antara AHY dan Jokowi bukan membahas pembentukan koalisi di pemerintahan, tetapi permasalahan kebangsaan.

SBY pun mengatakan AHY ke Istana atas undangan Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved