Kebakaran di Binjai
30 Orang Tewas dalam Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai - Tak Ada Jalan Keluar, 4 Wanita Selamat
30 orang tewas terpanggang, pintu pabrik korek api kebakaran di Binjai selalu tertutup, 4 pegawai selamat keluar dari satu pintu
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Pipit dan ketiga kawannya selamat karena sedang keluar makan siang
Tidak lama setelah Pipit keluar, terdengar suara ledakan dari arah pabrik korek api di Binjai
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.
"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat."
"Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," katanya perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik mancis ini.
• Kebakaran di Pabrik Korek Gas di Binjai, 30 Orang Dikabarkan Tewas dan Ada Anak Kecil
Pabrik Selalu Terkunci
Seorang mantan pekerja pabrik mancis yang dijumpai Tribun Medan mengatakan, mereka bekerja merakit mancis, seperti memasang batu mancis, dan mengisi cairan gas mancis.
Saat bekerja, katanya, pintu pabrik dikunci untuk mengantisipasi pencurian oleh pekerja.

"Aku pernah kerja di sini, ini lihat saudara saya kerja sini. Saya sudah lama berhenti. Dulu saya kerjanya masang batu mancis, kalau kerja semua pintu memang ditutup, paling dari satu belakang aja kalau keluar masuk," katanya.
Tidak Ada Izin
Pengawas Disnaker Sumut UPT I Medan-Binjai-Langkat Mahipal Nainggolan mengatakan, pabrik mancis ini beroperasi tanpa izin alias ilegal.
"Belum ada izin dari perangkat daerah, belum ada laporan dari perangkat daerah. Pengusaha akan dipanggil terkait hal ini," katanya di lokasi kejadian.
Empat korban anak
Pipit menyebutkan, dalam kejadian ini ada empat anak kecil yang biasa dibawa orangtuanya bekerja turut menjadi korban.
Dengan demikian, ada 30 orang korban terbakarnya pabrik mancis ini.