Belum Maksimal, Penataan Transportasi di Kota Bogor Akan Dimulai Dari Nol Lagi

Program rerouting dan konversi angkutan kota yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari terpaksa harus dievaluasi.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAHSAREAL - Warga Kota Bogor nampaknya masih harus bersabar untuk bisa menikmati sistem transportasi yang nyaman.

Karena saat ini Pemerintah Kota Bogor akan memulai penataan transportasi dari awal lagi.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui bahwa penataan transportasi di Kota Bogor belum maksimal.

Program rerouting dan konversi angkutan kota yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari terpaksa harus dievaluasi.

Karena sampai hari ini program tersebut hanya jalan ditempat.

"Terkait belum maksimalnya dibidang transportasi kami mencatat dan juga menyepakati apa yang disampaikan tadi saya ingin sampaikan, bahwa perencanaan pengelolaan transportasi walaupun kami sudah memiliki jangka panjang tapi hari ini saat ini akan mengembalikan kembali ke titik nol untuk mengevaluasi kembali konversi proses rerouting subsidi dan sebagainya, agar betul betul perencanaan ini lebih matang lagi," katanya saat sidang Parpurna di Kantor DPRD Kota Bogor, Jalan Pemuda, Kota Bogor, Senin (1/7/2019).

Sementara itu Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan hal yang sama dengan Bima Arya.

Menurutnya sistem konversi dan rerouting angkutan kota di Kota Bogor akan tetap berjalan dengan melalui evaluasi.

" Iya tetap akan berjalan tapi dengan adanya evaluasi, seperti yang tadi dibilang pak wali kota, akan dikaji ulang mulai dari titik nol nya," ujarnya usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Kota Bogor.

Dedie menjelaskan bahwa evaluasi tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan.

Diantaranya adalah dengan menyiapkan sistem transportasi semi masal untuk mengakomodir para penumpang LRT.

"Tapi yang pasti ini perkembangan baru ya terkait adanya kemungkinan perubahan atau masuknya proses transportasi massal masuk ke Kota Bogor ya yakni lRT kemudian ada kemungkinan kita menyiapkan sistem feeder yang bersifat semi masal yang ketiga dari dua hal ini ada prioritas wilayah yang akan dijakan lintasan," kata Dedie.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur LRT kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2020.

Untuk itu kata Dedie, Kota Bogor harus menyiapkan sistem transportasi yang terintegrasi dengan angkutan massal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved