Mahasiswa Bunuh Diri di Kosan saat Ayahnya Datang dari Kampung, Korban Tulis Surat Permintaan Maaf
Mahasiswa Bunuh Diri Dikosan saat Ayahnya Datang dari Kampung, Korban Tulis Surat Permintaan Maaf
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Masih dihari yang sama, sekitar pukul 19.00 Wita, Nyoman tiba di kosan Apriyanto yang berlokasi di Kelurahan Bahu, Lingkungan V, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
Tiba dikosan, ia pun berusaha mengetuk pintu kamar korban.
• Polisi Dalami Keterkaitan Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura dengan Kelompok Terorisme
• Pengakuan Polisi yang Ada di Dekat Lokasi Bom Bunuh Diri, Pelaku Mondar-Mandir di Jalan
Namun tak juga ada jawaban dari dalam kamar kosan putranya itu.
Nyoman Nurasha pun berusaha melihat kondisi di dalam kamar menggunakan tangga untuk mengintip ke dalam kamar.
Ia pun kaget melihat anaknya sudah gantung diri di lemari kamarnya menggunakan kain.
"Saya menelepon tapi tidak diangkat juga, sehingga saya mengambil tangga di kosan tersebut, dan melihat anak saya dari atas," katanya.
Pria asal Luwuk Sulawesi Tengah ini pun memanggil penjaga kos dan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
"Saya kaget dan panggil Jend Zeke penjaga kost dan melaporkan kejadian ini ke polisi," tambanya.
Surat Wasiat Korban
Dalam kamar kos korban ditemukan surat wasiat yang ditulis tangan dalam sebuah kertas.
Tulisan tersebut diduga surat korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsrat ini diduga stres menghadapi kuliahnya hingga memilih berhenti.

Berikut isi surat Apriyanto yang ditemukan polisi di kamarnya:
"Jumat 28 Juni 2019,
Saya memutuskan untuk bunuh diri.