Pilpres 2019
Sikap Politik Parpol Eks Pendukung Prabowo, Demokrat Masih Bimbang dan PKS digerbong Oposisi?
Sejumlah partai pengusung pasangan Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019 tampak masih belum menentukan sikapnya.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, sikap kader masih terbelah.
Ada yang menyatakan ingin bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintah.
Ada pula yang tetap bersikukuh berada di oposisi.
"Per hari ini ada yang mau minta di oposisi saja, atau di luar seperti sekarang. Ada juga yang berpendapat bagus bersama-sama (koalisi pendukung pemerintah)," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).
• Presiden PKS Sebut Sikap Politik Partai Harus Berdasarkan Keputusan Majelis Syuro
• Jokowi & Maruf Amin Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden : Besok Kita Langsung Kerja
Penentuan keputusan semakin kompleks melihat peta dukungan di akar rumput.
Di 80 daerah pemilihan Partai Demokrat yang unggul, ada daerah yang Pilpres-nya dimenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Namun tidak sedikit juga yang dimenangkan oleh Prabowo-Sandiaga.
Oleh sebab itu, lanjut Hinca, arah politik Partai Demokrat nantinya akan ditentukan di forum Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Ia memperkirakan, Majelis Tinggi Partai Demokrat sudah memiliki keputusan pada tanggal 10 Juli 2019.
Momen itu merupakan hari ke-40 wafatnya Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, istri Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kader Inginkan Oposisi
Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Raden Muhammad Syafi'i menjawab prediksi pengamat terkait kemungkinan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin.
Syafi'i mengakui perdebatan soal posisi partai pascaputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2019 sempat mengemuka di tengah kader.
Namun, Syafi'i menegaskan bahwa mayoritas para kader ingin Partai Gerindra tetap menjadi oposisi.
"Ketika kita memilih oposisi kecenderungan kader arahnya sama, memilih menjadi oposisi," ujar Syafi'i saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).