Analis Tanya Kemungkinan Anak Jokowi Jadi Menteri Bila AHY Presiden, Demokrat Tergantung Takdir

Analis Politik Tanya Kemungkinan Anak Jokowi Ditarik Jadi Menteri Bila AHY Presiden, Demokrat Tergantung Pada Takdir

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
Agus Harimurti Yudhoyono menunjukkan satu potongan Markobar delapan rasa saat makan bersama dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, di gerai Markobar Transmart Pabelan, Senin (9/4/2018) malam. 

Analis Politik Tanya Kemungkinan Anak Jokowi Ditarik Jadi Menteri Bila AHY Presiden, Demokrat Tergantung Pada Takdir

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Analis Politik Hendri Satrio menanyakan kemungkinan bila nanti AHY menjadi Presiden atau Wakil Presiden, anak Jokowi akan menjadi menteri.

Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean pun menanggapi pertanyaan soal kemungkinan tersebut.

Ferdinand Hutahaean mewakili Demokrat saat diskusi membahas soal polemik kabinet Jokowi mendatang.

Diketahui bersama sampai saat ini Demokrat sendiri belum menentukan arah politiknya di pemerintahan Jokowi-Maruf.

Ferdinand Hutahaean menyinggung pernyataan Cak Imin yang mengizinkan ada penambahan partai koalisi di Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Meski begitu, Cak Imin menekankan bahwa tak mau bilamana jatah kursi untuk PKB akan dikurangi akibat dari penambahan tersebut.

Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa Demokrat tidak akan mengikuti gaya politik dari Cak Imin dengan berbicara secara terang-terangan untuk meminta jatah kursi di kabinet Jokowi.

"Tentu kita tidak akan ikuti cara Cak Imin, kita paham betul gaya berpolitik Cak Imin dan Partai Demokrat tidak akan mengikuti, kita tahu posisi kita dimana," kata Ferdinand Hutahaean dikutip dari Apa Kabar Indonesia Pagi Tv One.

Meski begitu Ferdinand Hutahaean meyakini bahwasanya persepsi Demokrat dengan partai koalisi Jokowi-Maruf sudah sama.

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi.
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Kesamaan persepsi berpikir dan rancangan ke depan itu sudah sama dulu, ekonomi dan radikalisme itu sudah menjadi pembahasan di Demokrat juga jadi ada kesamaan apa yang harus kita selesaikan," kata Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean mengatakan bakal menyodorkan 14 program prioritas yang dinilai sukses selama pemerintahan SBY pada Jokowi.

Bila nantinya Jokowi meminta ada kader Demokrat untuk mengimplementasikan 14 prioritas tersebut maka akan siap.

"Pak Jokowi monggo kalau ini berkenan untuk program pemerintah bapak berikutnya, kalau ini diadopsi pak Jokowi kemudian minta Demokrat kadernya untuk mengimplementasikan itu kan naif sekali kalau Demokrat tidak menerima itu," kata Ferdinand Hutahaean.

"Bisa juga skenarionya beda, program kamu bagius tolong ajarin ini kader PKB untuk bisa mengerjakan ini," kata Hendri Satrio ke Ferdinand Hutahaean.

"Oh gak apa-apa kami dengan ikhlas menerima itu tentu kami akan bergandengan tangan dengan PKB," kata Ferdinand Hutahaean ke Hendri Satrio.

Cak Imin
Cak Imin (Kolase Tribun Wow)

Ferdinand Hutahaean kemudian menjelaskan hubungan Demokrart dengan PDI-P saaat ini semakin membaik.

Malahan, Ferdinand Hutahaean menyebut hubungan Demokrat dengan PDI-P seperti sahabat baik.

"PDI-P sahabat baik kami, sahabat baik itu adalah yang selalu mengingatkan, jangan dikira sahabat baik itu yang selalu memuji, sahabat baik selalu mengingatkan kita yang kadang membeci kita," kata Ferdinand Hutahaean.

Bahkan Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa kini SBY dengan Megawati memiliki kesamaan pola pikir untuk Indonesia kedepan.

"Alhmadulillah semakin membaik karena memang ada kesamaan pola pikir Indonesia kedepan, kemarin masih ada persaingan sekarang sudah tidak ada, ada kesamaan dalam pandangan politik justru,

jadi mungkin akan membawa Demokrat dan PDI-P akan semakin kerja sama ke depan, apalagi bentar lagi pilkada," kata Ferdinand Hutahaean.

Analis Politik Hendri Satrio mengatakan tak apa bila nantinya para elite masuk ke dalam gerbong yang sama.

Sebagai rakyat, kata Hendri Satrio, menerima saja bagaimanapun caranya yang penting rakyat bisa sejahtera.

"Gak apa-apa yah, kita kan rakyat yang kita ingin sejahtera aja, caranya gimana siapa saja yanga da digerbong itu silahkan saja," kaata Hendri Satrio.

Hendri Satrio lantas menanyakan soal kemungkinan bila nanti akhirnya AHY menjadi Presiden atau Wakil Presiden apakah akan menarik anak Jokowi untuk menjadi menteri.

"Kalau mau ada deal lucu, makanya saya dari dulu kalau misal AHY masuk ada gak sih 'pak kalau nanti AHY jadi presiden bolehlah anak Jokowi jadi menteri ada perbicnagan seperti itu gak ?" tanya Hendri Satrio ke Ferdinand Hutahaean.

"Takdir manusia tidak ada yang tahu, bisa saja nanti mas Kaesang atau Gibran punya bargaining dalam politik kita tidak tahu," tutup Ferdinand Hutahaean.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved