Tubuh Suaminya Dimakamkan Tanpa Kepala dan Tangan, Keluarga: Pak Jokowi Tolong Kami
Mardiah, istri korban saat ini harus menghidupi sendiri kelima anaknya setelah sang suami ditemukan tewas dengan tubuh dimutilasi.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Pihak keluarga baru mengambil jenazah Karoman karena berharap anggota tubuh korban lainnya dapat ditemukan pihak kepolisian.
Namun sampai 27 hari polisi belum menemukan kepala dan tangan, sehingga keluarga menguburkan jenazah Karoman dalam kondisi tak utuh.
"Kasihan jenazahnya lama di sini, makanya setelah berdiskusi bersama, kami sekeluarga putuskan untuk membawanya pulang," imbuh Saripuddin.

Rencananya, jenazah Karoman akan dimakamkan di lokasi tidak jauh dari rumah almarhum.
Tepatnya di Kecamatan Sungai Pinang, Tanjung Raja Ogan Ilir.
"Iya, rencananya hari ini akan langsung kami makamkan di dekat rumahnya," ujar Saripuddin.
• Keinginan Belikan Ponsel Untuk Anak Tidak Kesampaian, Karoman Malah Jadi Korban Mutilasi
• Kisah Asmara Sugeng, Pelaku Mutilasi di Malang, Punya 3 Istri Sampai Cinta Terlarang ke Adik Sendiri
Minta Keadilan ke Jokowi
Keluarga almarhum Karoman meminta keadilan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pelaku pembunuh dan yang memutilasi korban segera ditangkap, Selasa (2/7/2019).
Sembari menangis dan menadahkan kedua tangannya, Ida (42 tahun) yang merupakan bibi Karoman berucap, meminta agar presiden Jokowi mengambil tindakan agar kasus mengerikan ini segera terungkap.
"Minta tolong sama pak presiden Jokowi, tolong kami ini. Tolong ungkapkan siapa pelakunya."
"Sampai sekarang juga belum dapat tangan dan kepalanya,"ujar Ida yang tak kuasa menahan tangisnya saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Dengan suara terisak menangis, Ida menuturkan sampai kapanpun pihak keluarganya akan terus mencari keadilan hingga pelaku dan bagian tubuh Karoman yang termutilasi segera ditemukan.
"Kalau tidak terungkap kami ingin menuntut keadilan. Kemanapun kami ingin menuntut keadilan biar pelakunya cepat tertangkap,"tegasnya.
Kata Ida, hingga keinginan tersebut tercapai, pihak keluarga tidak akan bisa merasa tenang.
Apalagi dengan kondisi lima anak Karoman yang masih kecil namun ayahnya sudah meninggal karena menjadi korban pembunuhan, pihak keluarga memikirkan masa depan anak-anak malang itu.