Bahas Sinyal Koalisi Jokowi, Poyuono Sebut Gerindra & PDIP Dulu Teman Baik, Johny : Ngarep Dot Com !

Sebab karena pernyataan tersebut, anggapan bahwa inisiatif agar bergabung ke kubu Jokowi justru dari Jokowi sendiri telah merebak.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube channel Najwa Shihab
Arief Poyuono dan Johny G Plate 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pidato Joko Widodo saat ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019 tampaknya menjadi sinyal yang ditangkap lain oleh kubu Prabowo Subianto.

Anggapan adanya lampu hijau dari Jokowi untuk kubu Prabowo Subianto agar bergabung di pihaknya pun bergulir deras.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyebut bahwa partainya dengan PDIP adalah teman baik.

Sebelumnya, dalam pidatonya di KPU RI, Jokowi sempat menyinggung dua sosok yang diperlukan untuk membantunya dalam membangun bangsa.

Dua sosok itu tak lain adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang, dua orang atau sekelompok orang. Oleh karena itu saya mengajak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," ujar Jokowi dilansir TribunnewsBogor.

Mengulik pidato tersebut, Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa edisi Rabu (3/7/2019) pun membahasnya lebih dalam.

Ia lantas bertanya kepada kader PDIP soal maksud dari ucapan Jokowi yang tampak menyinggung sosok Prabowo Subianto.

Dianggap Wakili Milenial, Ini 3 Wanita yang Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Jokowi-Maruf

Sebab karena pernyataan tersebut, anggapan bahwa inisiatif agar bergabung ke kubu Jokowi justru dari Jokowi sendiri telah merebak.

Mendengar pertanyaan Najwa Shihab, Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Deddy Sitorus lantas menjawabnya.

Menurutnya, pidato yang disampaikan Jokowi itu merupakan implikasi dari ideologi yang PDIP anut.

Deddy Sitorus pun mengungkap bahwa rencana rekonsiliasi yang disebut akan dilakukan Jokowi dan Prabowo Subianto nantinya itu hanya untuk membangun harmoni kerukunan saja.

"Itu implikasi logis dari ideologi yang kita pegang. Negara ini enggak bisa dibangun dengan satu kaum. Rekonsiliasi yang kita bayangkan itu baru dalam konteks membangun harmoni, belum sampai pada bagi-bagi konsesi," pungkas Deddy Sitorus.

Menanggapi jawaban Deddy Sitorus, Arief Poyuono menyebut bahwa Prabowo Subianto dan Jokowi harus segera bertemu.

Sebab, pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Jokowi bisa meredam kegaduhan yang sempat terjadi di negeri ini.

"Sekarang merasa bangsa ini terbelah. Untuk meredam itu harus pertemuan dulu, bersepakat lalu kita putuskan. Mudah-mudahan dalam minggu ini terjadi pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo," ucap Arief Poyuono.

Mengenai isu kubu Prabowo Subianto akan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres), Arief Poyuono mengatakan bahwa kabar tersebut selalu ada.

Namun nyatanya, wacana soal Wantimpres tersebut belum dibicarakan di kubunya.

Konsolidasi Antara Jokowi dan Prabowo Tinggal Tunggu Waktu, TKN : Sudah Ada Dalam Agenda

Lebih lanjut, Arief Poyuono menyebut bahwa selalu ada pihak yang ingin menghalangi pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto.

"Isu Watimpres selalu ada. Tapi kan belum dibicarakan. Dan memang ada pihak-pihak yang tidak menginginkan pertemuan dua tokoh nasional ini. Artinya selalu mengganggu dengan berbagai isu," kata Arief Poyuono.

Arief Poyuono dan Johny G Plate
Arief Poyuono dan Johny G Plate (Youtube channel Najwa Shihab)

Jawaban yang diurai Arief Poyuono itu pun lantas menghadirkan pertanyaan baru.

Yakni apakah sudah ada tawaran dari Jokowi kepada Prabowo Subianto untuk bergabung ke kubunya ?

Mendengar pertanyaan tersebut, Arief Poyuono lantas menjawabnya.

"Belum ada tawaran. Tapi sudah ada sinyal bahwa akan ada pertemuan," akui Arief Poyuono.

Lain Arief Poyuono lain pula Johny G Plate.

Sekjen Partai Nasdem itu berpendapat bahwa arti dari pidato Jokowi tersebut bukan dalam konteks untuk mengajak kubu Prabowo Subianto berkoalisi.

Menurut Johny G Plate, Jokowi saat itu hanya mengajak kepada semua pihak agar benar dalam bersikap.

Termasuk kepada kubu Prabowo Subianto.

"Apa yang disampaikan Jokowi cukup jelas. Tidak ada ajakan dari Jokowi untuk bergabung di kabinet. Yang disampaikan Jokowi itu adalah mari sama-sama membangun bangsa dengan perannya. Peran yang kalah jadilah yang kalah yang cerdas, peran yang menang jadilah yang menang yang cerdas," ungkap Johny G Plate.

Ini Bocoran Calon Kabinet Jokowi Lima Tahun Kedepan, Siapa Saja?

Selain itu, rekonsiliasi yang disebut akan terjadi antara Jokowi dan Prabowo Subianto menurut Johny G Plate harus mencakup dalam beberapa syarat.

Yakni harus dibarengi dengan sikap yang jujur dan tulus serta niat kuat.

"Kalau hanya untuk kepentingan pragmatis saja yaitu namanya rekonsiliasi pura-pura. Pragmatis hanya untuk kepentingan jabatan. Kalau itu yang dimaui, maka itu layak kita hanyutkan ke laut," pungkas Johny G Plate.

Mendengar pernyataan Johny G Plate, Arief Poyuono pun membalasnya.

Ia menyebut bahwa hal penting yang saat ini sedang ingin dicapai Prabowo Subianto adalah persatuan Indonesia.

Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.
Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019. (Kompas.com/MAULANA MAHARDHIKA)

Hal itu seolah menunjukkan bahwa sinyal untuk bergabung ke petahana semakin kuat.

"Kami ini kan belum berkata ke arah situ. Bahwa ini mesti disatukan dulu. Artinya tidak ada 01 02 yang ada 03 persatuan Indonesia. Kalau nanti berkembang itu kan dinamika politik," ucap Arief Poyuono.

Jawaban yang diurai Arief Poyuono seolah membuat Najwa Shihab penasaran.

Ia lantas bertanya mengapa Partai Gerindra tidak setegas PKS yang sudah memastikan diri sebagai oposisi ?

Pertanyaan yang diurai Najwa Shihab itu pun langsung dijawab Arief Poyuono.

Ia lantas kembali mengulas hubungan mesra partai Gerindra dengan PDIP terdahulu.

"Kan sejarah berkata bahwa kami dulu adalah berteman dengan PDIP, bersatu dengan PDIP. Yang melahirkan Joko Widodo ke tingkat nasional itu kami dan PDIP. Bukan Nasdem, bukan PKB. Ini fakta ! Kami berdua adalah partai yang mengusulkan waktu itu," kata Arief Poyuono.

Mendengar pernyataan Arief Poyuono, Johny G Plate lantas menanggapinya.

Tak Bicara Soal Kabinet, Jokowi Cerita Pengalaman Kampanye Saat Bertemu TKN dan TKD

Menurutnya, untuk urusan koalisi, Jokowi pastinya akan berbicara terlebih dahulu dengan partai koalisinya.

Ia pun meminta kepada Arief Poyuono agar tidak mengadu domba kubu Jokowi.

"Harus jelas apa yang disampaikan Jokowi di KPU. Bahwa untuk kabinet, Jokowi akan terlebih dahulu berbicara dengan pimpinan partai koalisi. Di sisi lain, kalau ngomongin koalisi parlemen atau kabinet itu domainnya partai politik. Kita enggak perlu di adu domba," ungkap Johny G Plate.

Pernyataan yang diretas Johny G Plate itu tampaknya membuat Arief Poyuono gusar.

Tak kalah gusar, Johny G Plate pun menyebut bahwa kubu lawan seharusnya tetap pada posisinya saat ini dengan tidak mengharapkan apapun.

"Loh kita enggak adu domba. Politik itu enggak ada yang ada yang tetap," jawab Arief Poyuono.

"Itu namanya apa ? Ngarep dot com !" balas Johny G Plate.

"Kita tidak ngarep dot com. Beginilah orang yang berpolitik tapi tidak punya kesadaran yang tinggi terhadap dedikasinya kepada Yang Maha Kuasa," pungkas Arief Poyuono.

Mendengar perdebatan Gerindra dengan kubu Jokowi, Ketua DPP PKS, Aboebakar Alhabsyi mengaku pihaknya tetap tidak tertarik untuk bergabung di kubu Jokowi.

Ramalan Zodiak Hari Ini 4 Juli 2019 - Aries Harus Jaga Kesehatan, Mimpi Aquarius Jadi Kenyataan !

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved