Buaya Dibunuh Warga, Nenek Ini Menangis Karena Anggap Jelmaan Keluarga, Tiap Malam Jumat Lakukan Ini

Nenek Samiasa menangis dan memeluk buaya tersebut karena ia meyakini bahwa buaya yang ditangkap warga itu merupakan jelmaan

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
RAHMAT RAHMAN PATTY
Warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku menangkap seekor buaya di muara sungai tersebut, Kamis (4/7/2019) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku menangkap seekor buaya muara sungai di desa tersebut, Kamis (4/7/2019).

Warga mengikat buaya muara tersebut dan membunuhnya karena dianggap membahayakan warga.

Tentu dengan dibunuhnya buaya tersebut membuat warga tenang bila ingin beraktivitas di sungai.

Tapi, tidak bagi seorang nenek bernama Samiasa Bugis (67).

Nenek Samiasa menangis sejadinya saat buaya tersebut dibunuh oleh warga.

Bahkan nenek Samiasa juga memeluk bangkai buaya setelah dibunuh oleh warga.

Aksi nenek Samiasa menangis ini juga terekam dalam video siaran langsung yang dibagikan warga ke Facebook saat bangkai buaya tersebut dibawa ke perkampungan.

Dikutip dari Kompas.com, Yono Wael, salah satu warga setempat mengatakan nenek Samiasa menangis dan memeluk buaya tersebut karena ia meyakini bahwa buaya yang ditangkap warga itu merupakan jelmaan dari keluarganya.

Cerita Pemeran Film Siluman Buaya Putih, Dapat Pesan Sebelum Akting Seberangi Sungai Cisadane Bogor

Cerita Pria yang Selamat Usai Bergulat dengan Buaya yang Menerkamnya

“Kalau dengar dari cerita orang-orang di sini nenek itu menangis dan memeluk buaya itu karena dia yakin buaya yang dibunuh itu jelmaan dari moyangnya,” kata Yono Wael kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat malam (5/7/2019).

Ia menceritakan, beredar cerita di tengah wraga kalau Nenek Samiasa kerap memberi makan buaya yang telah dianggap jelmaan saudaraanya itu setiap malam Jumat.

“Katanya setiap malam Jumat buaya itu selalu datang dan diberi makan oleh Nenek Samiasa. Cuma kita heran saja kalau itu benar kenapa dia (nenek) tidak merasakan kalau buaya itu sedang ada di muara dan menyuruhnya pergi saja,” katanya.

Namun demikian, kata Yono, warga yang penasaran dengan cerita itu malah menemukan fakta lain.

Ilustrasi buaya
Ilustrasi buaya (Shutterstock)

Saat warga menanyakan langsung ke nenek Samiasa, terungkap kalau nenek Samiasa sangat mencintai binatang.

“Kalau pengakuan menantunya, Nenek Samiasa ini memang sangat penyayang binatang bahkan saat ayamnya mati dia menangis,” ujarnya.

Senada dengan Yono, Anwar Amarduan mengatakan, Nenek Samiasa menangis dan memeluk bangkai buaya karena ia mengganggap binatang itu merupakan jelmaan saudaranya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved