Pengakuan Pedagang Kerak Telor yang Diberangkatkan ke Maroko Era Ahok : Berantakan Sekarang Pak

Pedagang kerak telor di Lapangan Banteng ini mengaku pernah diberangkatkan ke Maroko saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Youtube Panggil Saya BTP
Ahok bertemu pedagang kerak telor di Lapangan Banteng 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Saat datang ke Lapangan Banteng mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok alias BTP bertemu dengan pedagang kerak telor

Pedagang tersebut berniat untuk mengucapkan rasa terima kasihnya pada Ahok

Pedagang kerak telor di Lapangan Banteng ini mengaku pernah diberangkatkan ke Maroko saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

"mau menyerahkan ini pada zaman Ahok jadi Gubernur saya diberangkatkan ke Maroko, " kata lelaki paruh baya sebelum bertemu Ahok

Pria Bertopeng Masuk Kamar Ibu Muda Lewat Jendela, Mertua Kaget Dengar Suara Dewi Merintih di Kamar

Ahok didatangi penjual kerak telor saat datang ke Lapangan Banteng.
Ahok didatangi penjual kerak telor saat datang ke Lapangan Banteng. (Youtube/Panggil Saya BTP)

Lelaki yang tak lagi muda tersebut terlihat memegang dua bungkus kerak telor

Pria yang belum diketahui namanya itu mengenakan kopiah merah dipadu kemeja batik

Pedagang kerak telor itu menceritakan ketika berangkat ke Maroko diberi uang makan sebesar Rp 1 juta

Belum lagi tiket dan transportasi lainnya yang ditanggung Pemerintah

"dagang di Maroko uang makan Rp 1 juta, pesawat tiket udah dijamin, sama pak Ahok," kata pria tersebut

Pedagang kerak telor ini pun mengeluhkan sudah tak lagi bisa berdagang di Balaikota DKI Jakarta

"dagang di Balaikota bisa, sekarang udah ga bisa," katanya

Ketika Ahok datang menghampiri, pria ini langsung memberikan dua bungkus kerak telor tersebut

"pak Ahok saya ucapkan terima kasih dulu saya diberangkatkan ke Maroko," katanya ke Ahok

"oh yah ? saya gak inget," jawab Ahok

"kerak telor Lapangan Banteng," jawab pria ini berusaha mengingatkan Ahok

" oh waktu ada acara di Maroko itu yah," jawab Ahok

Ahok kemudian memuji pengemasan kerak telor yang diberikan padanya

"saya hari-hari dagangnya di Lapangan Banteng," katanya

"sudah tinggal pesan gitu dong yah ?" tanya Ahok

Pedagang kerak telor itu kemudian kembali mengeluh tak lagi bisa dagang di Balaikota DKI Jakarta

"di balaikota udah gak bisa dagang lagi, udah ga bisa, kurang diperhatikan gitu lho," katanya

"ini sudah bisa promosi kan ?" timpal Ahok

Pedagang kerak telor ini menceritakan sudah berulang kali ditertibkan karena berjualan di Lapangan Banteng

"di luar diangkut trantib terus, sudah berapa kali diangkut, gak dikasih tempat, saya di Lapangan Banteng sejak tahun 77 zaman terminal sudah disini," katanya

"dulu kan ada tempat buat dagang," jawab Ahok

"gak ada pak, dari tahun 77 saya saudah disini dari zaman terminal," katanya

"saya sudah dari kecil disini, mana ? saya sudah berapa kali diangkut trantib, gak dikasih tempat sampai sekarang," tambah pedagang kerak telor

"harusnya kan boleh," kata Ahok

Ahok mengatakan mestinya pengelola Lapangan Banteng menyediakan sejumlah tempat untuk pedagang

"dikasih tempat, bukan maksudnya diatur gitu lho," kata Ahok

Ahok lantas menanyakan soal toilet di Lapangan Banteng

Ternyata toilet di Lapangan Banteng tak berfungsi

"toilet juga gak pernah fungsi yah ?" tanya Ahok

"iya pak berantakan pak," kata pedagang kerak telor

Ahok menyarankan agar para pedagang mengirimkan surat ke pemerintah agar disediakan tempat

Ahok mencontohkan setiap kawasan di luar negeri pasti menyediakan sejumlah titik untuk pedagang

"kalau ga ada toilet bikin ini aja ramai-ramai bikin surat, supaya sediain berapa tempat titik, karena di luar negeri pun tempat wisata tuh pasti ada titik buat orang dagang, harus ada titiknya, tapi gak boleh banyak," kata Ahok

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved