Mahasiswa IPB Cegah Stunting Lewat Program 'Gemasting'

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya.

Humas IPB
Mahasiswa IPB membuat program yang diberi nama Gemasting (Gerakan Masyarakat Sadar Stunting Berbasis Smart Education). 

Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang menjadi fokus pemerintah Jawa Barat dalam menanggulangi stunting, karena jumlah penderita stunting yang masih relatif tinggi, walaupun angkanya masih berada di bawah daerah lain di Jawa Barat.

Menurut penuturan salah satu kepala desa di Kabupaten Bogor, selain karena kurangnya asupan gizi, istilah stunting masih dianggap asing oleh masyarakat desa, sehingga pemahaman masyarakat mengenai stunting masih rendah.

Masyarakat masih menganggap bahwa kondisi tubuh anak dipengaruhi oleh faktor genetik sehingga pertumbuhan anak kurang diperhatikan.

Adanya edukasi masyarakat sangat diperlukan sebagai salah satu upaya agar masyarakat lebih memahami stunting.

“Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kondisi fisik anak setiap bulan masih kurang. Masyarakat yang datang ke Posyandu hanya pada saat imunisasi dan memeriksa kehamilan. Selain itu, kurangnya jumlah dan pengetahuan kader yang berada di Posyandu menyebabkan Posyandu yang memiliki sistem lima meja menjadi kurang pelayanannya,” tutur salah satu kader Posyandu di Kabupaten Bogor.

Program yang dilakukan Gemasting antara lain smart indication, smart parenting, smart nutrition, smart cooking, dan konsultasi gizi.

Program yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, rasa kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai stunting, serta meningkatkan kreativitas masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui pengolahan bahan pangan bergizi berbasis sumber daya pangan lokal.

Gemasting fokus pada pemahaman mengenai gizi, pola asuh, dan pengolahan pangan yang menjadi salah satu pengaruh terjadinya stunting.

Sasaran dari Gemasting yaitu Wanita Usia Subur (WUS), ibu hamil dan ibu balita.

“Stunting hanya dapat dicegah pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) sampai anak usia dua tahun. Oleh karena itu, perlu pemahaman masyarakat mengenai gizi dan pola asuh yang baik dan benar sebelum masa kehamilan sehingga dapat terhindar dari stunting,” ujar Rohmah.

Luaran dari Gemasting sendiri yaitu adanya buku panduan pelaksanaan program yang dapat dijadikan pedoman oleh daerah lain dan terbentuknya cakram gizi dengan susunan makanan yang sesuai dengan sumber daya pangan lokal yang ada.

Sehingga masyarakat dapat mengetahui status gizi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Adanya Gemasting menjadi bukti kontribusi nyata mahasiswa untuk ikut berperan dalam mengatasi permasalahan masyarakat yang ada.

Upaya pencegahan stunting perlu dilakukan oleh berbagai elemen, bukan hanya pemerintah.

Permasalahan ini tentu menjadi tugas kita semua untuk mengatasinya demi mewujudkan Indonesia yang lebih berkualitas dan mampu bersaing ditingkat global.

Untuk itu, Ayo lindungi anak Indonesia dari stunting. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved