Empat Kali Lipat Lebih Besar, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor Akan Punya Banyak Fasilitas

dikantor baru tersebut, Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor juga akan menambah sejumlah fasilitas.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly memberi sambutan ketika menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (18/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung baru Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Kamis (18/7/2019) di Jalan Ahmad Yani No 19, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor di atas tanah seluas 14.200 m2 dengan luas bangunan 5.141 m2 dibangun dengan anggaran sebesar Rp 45.000.000.000 yang diambil dari DIPA Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan bahwa luas tanah di bangunan yang baru tersebut 14 kali lebih besar dari luas tanah di kantor Imigrasi yang sebelumnya.

"Luasan kantor sebelumnya 908 m2 dengan luas bangunan 902 m2, nantinya Kantor Imigrasi akan pindah di bangunan baru yang memiliki luas 14 kali lebih besar, dari kantor sebelumnya," katanya.

Yasonna berharap dengan adanya bangunan baru nantinya bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung baru Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Kamis (18/7/2019) di Jalan Ahmad Yani No 19, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung baru Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Kamis (18/7/2019) di Jalan Ahmad Yani No 19, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

"Jadi dengan pembangunan ini diharapkan bisa memfasilitasi warga dapat melayani masyarakat dalam layanan keimigrasian," katanya.

Tak hanya luas, dikantor baru tersebut, Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor juga akan menambah sejumlah fasilitas.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Suhendra mengatakan bahwa nantinya kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor yang baru akan memiliki dua lantai dan satu basement.

" Lantai satu akan dipergunakan untuk pelayanan Paspor pada seksi pelayanan dan verifikasi dokumen perjalanan, lantai dua akan digunakan untuk pelayanan status dan izin tiggal keimigrasian bagi Warga Negara Asing (WNA), Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, kehumasan dan tata usaha," katanya.

Untuk lantai basement akan dimanfaatkan untuk parkiran baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung baru Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Kamis (18/7/2019) di Jalan Ahmad Yani No 19, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan gedung baru Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Kamis (18/7/2019) di Jalan Ahmad Yani No 19, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

"Kapasitas tempat parkir digedung dulu terbatas, ruang tunggu mulai dari ruang tunggu sebelum ruang pelayanan maupun pas di dalam ruang pelayanan itu sangat terbatas jadi itu yang melatar belakangi kami untuk berupaya kantor imigrasi di lahan yang lebih luas," katanya.

Tak hanya itu, dikantor yang baru Imigrasi Kelas I Non TPI juga akan menyiapkan 14 boots dan dua boots untuk pemohon atau warga berkebutuhan khusus.

"Dengan bangunan barubyang luas kita bisa layani 500 perhari tentu bisa, nanti kita menyiapkan 14 boots pelayanan yang saat ini kan kita itu hanya ada 8 boots dan kita sediakan dua boots khusus untuk yang rentan seperti lansia difable, ibu hamil, anak anak balita dan itu kita siapkan dua boots terpisah," ujarnya.

Hendra juga menjelaskan pihaknya akan menambah fasilitas teknologi informatika.

Diantaranya adalah sistem antrean melalui teknologi.

"Kita menambah dukungan tekbologi informatika sehingga kebutuhan teknologi mulai dari self cheking nya dan self chkinnya yang input data jadi ketika pemohon datang dia sudah mandiri baik dari antrean awalnya mulai dia masuk pada saat ambil antrean pelayanan itu sudah kita lakukan berbasis teknologi informasi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved