Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

VIRAL Video Berdurasi 1 Menit Bocah SD Berhubungan Badan saat Ibu ke Sawah, Kepsek Panggil Orangtua

VIRAL Video Berdurasi 1 Menit Bocah SD Berhubungan Badan saat Ibunya ke Sawah

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
kompas.com/m wismabrata
Ilustrasi video mesum 

Beredarnya Video mesum bocah SD menimbulkan keprihatian berbagai kalangan termasuk masyarakat di Magetan.

Sebab, sepadang bocah yang seharusnya belajar dan melakukan permainan layaknya anak-anak ini malah melakukan adegan mesum dan merekamnya hingga menjadi viral.

Lemahnya pengawasan dari orang tua dan juga sekolah membuat anak SD ini berani melakukan adegan yang seharusnya tak pernah dilakukannya mengingat usia mereka yang masih anak-anak.

Dampak negatif gawai canggih seperti smart phone bagi anak ini perlu menjadi perhatian serius bagi orangtua dan pihak sekolah.

Pasalnya, ada sekolah sekolah yang meteri pelajaran Tikop (tehnik komputer) dan pengumuman biasa lewat smart phone.

Viral Video Mesum PNS Kecamatan dan Sekretaris Desa, di Depan Polisi Peragakan 13 Adegan

Remaja di Bogor kepergok mesum di Jembatan
Remaja di Bogor kepergok mesum di Jembatan (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Kepala Sekolah dari siswa SD dalam video tersebut pun membenarkan jika pemeran pria dalam video itu merupakan siswa di sekolahnya.

Sedangkan, wanita yang bersama bocah laki-laki itu merupakan alumni SD Negeri dari sekolah lain yang juga berdomisili di Magetan.

"Sekolah sudah memanggil orangtua siswa bersangkutan, untuk diberikan nasihat dan pengarahan agar siswa tersebut tidak kembali melakukan perbuatan yang sama," kata kepala Sekolah berinisial SP.

Pengawasan Orangtua

Pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Anis Spd kepada Surya, Kamis (18/7/2019) mengaku dilema dengan viralnya video bocah SD berbuat mesum.

"Memang ini dilema, karena ada pelajaran tertentu yang memerlukan smart phone seperti Tikom dan pengumuman berkaitan dengan mata pelajaran," kata pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Anis Spd kepada Surya, Kamis (18/7).

Menurutnya, sekolah harus melakukan aturan tegas kepada para siswanya yang membawa ponsel ke sekolah.

Ia meminta, sekolah melakukan razia ponsel siswa secara medadak serta setiap pelajaran dimulai, gawai yang dibawa siswa siswi itu harus dikumpulkan di sekolah.

"Makanya, sebagai bentuk pengawasan, sekolah harus rajin razia. Kecuali kalau pelajaran Tikom, memang mengharuskan bawa gawai atau smart phone. Memang dilema, tapi tinggal orangtua dan sekolah harus aktif, selain pengawasan juga nasihat atau perhatian dari orangtua,"ujar Muh Anis salah satu guru di SMPN Magetan ini.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved