Perjuangan Orangtua di Bogor Kembalikan Fungsi Otak Sang Anak, Buka Donasi untuk Pengobatan

Karena selain untuk pemulihan otaknya, sang anak pun harus mendapat pengobatan di mata dan telinganya.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
KitaBisa
donasi bayi mungil yang harus mengembalikan fungsi otak 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Seorang bayi berusia empat bulan di Bogor saat ini sedang berjuang agar bisa kembali pulih paska sakit pendarahan di otak.

Orangtua sang bayi, Briant dan Tasya terus berjuang agar anaknya bisa kembali pulih dan merespon dengan baik.

Satu minggu sekali bayi mungil itu harus menjalani terapi di sebuah rumah sakit di kawasan Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Brian menceritakan, sakit anak pertamanya itu bermula saat sang anak berusia 40 hari.

Saat itu anak pertamannya mengalami kejang dan panas.

Saat dilarikan ke klinik, sang anak didiagnosa mengalami sesak nafas.

Namun ketika dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan CT Scan rupanya sang anak menderita pendarahaan diotak.

"Iya setelah CT scan paginya langsung dilakukan tindakan, iya kata dokter ini untuk menyelamatkan anak," ujarnya saat ditemui usai menemani anaknya terapi.

Setalah dilakukan langkah, anak dari pasangan Tasya dan Brian pun bisa melewati masa-masa kritisnya.

"Dari sejak paska operasi dia harus rutin chek up kontrol ke rumah sakit, terus harus ikut terapi juga untuk memulihkan otaknya," ujarnya pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di dalam KRL.

Tak berhenti disitu, saat ini Brian dan istrinya pun membutuhkan biaya untuk memeriksakan mata dan telinga anaknya.

Karena selain untuk pemulihan otaknya, sang anak pun harus mendapat pengobatan di mata dan telinganya.

Karena tak tau lagi bagaimana untuk mendapatkan biaya untuk pengobatan anaknya itu, Brian dan Tasya pun berinisiasi untuk menggalang donasi disebuah website penggalangan dana kita bisa.

"Kalau operasi dicover BPJS tapi di luar itu ada biaya yang tidak dicover, dari awal sampai saat ini sudah Rp 15 juta, tapi tidak apa apa yanng penting anak saya sembuh," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved