Siswi SMP di Babel Melahirkan, Sang Pria yang Masih Pelajar Tantang Tes DNA
Jika kedua belah pihak tak mencapai kata sepakat, rekomendasi bakal diterbitkan karena sudah adanya laporan di kepolisian.
Ia menjadi korban rudapaksa pria berinisial YY (35) yang tidak lain pacarnya sendiri.
Kejadian Itu baru diketahui setelah Delima dinyatakan positif hamil empat bulan ketika menjalani pemeriksaan di klinik.
• Baru Kenalan Sehari dan Langsung Pacaran, Siswi SMP Ini Minta Dinikahkan Karena Orangtuanya Galak
• Siswi SMP Diduga Diperkosa Oknum Perwira Polisi Saat Hari Lebaran, Sempat Dicekoki Miras
• Pria 41 Tahun Nikahi Siswi SMP Kelas 1, Berawal dari Kenalan di Facebook
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi, Muhammad Rojak mengatakan berasarkan keterangan keluarga korban, kejadian rudapaksa yang dilakukan YY sudah terjadi sejak awal 2018 lalu.
"Korban dengan pelaku sudah pacara selama setahun, mulanya korban tidak mau diajak bersetubuh, hingga kemudian pelaku membujuk dengan berjanji akan bertanggung jawab," kata Rojak, Kamis (31/1/2019).
Rojak menambahkan pemerkosaan terkhir dilakukan pada Sepetember 2018 lalu.
Adapun aksi bejat pelaku dilakukan dengan mengajak korban ke kontrakan tempat tinggalnya atau di loseman di kawasan Cibitung.
"Keluarga sama tidak tahu, keluarga mulai curiga ketika lihat kondisi korban dan dibawa ke klinik Mulia Medika, Tambun Utara, ketika diperiksa kondisi korban sudah positif hamil empat bulan," ungkap Rojak.
• Viral Video Mesum Siswi SMP dan Mahasiswa di Banyuwangi, Berikut Fakta di Baliknya
• Motif Pembuhunan Siswi SMP Terungkap - Korban di Jemput di Rumah, Pelakunya Masih Saudara Sendiri
• Siswi SMP Tewas Dibunuh Sepupu Karena Kesal Sering Diejek, Pesan Terakhir di FB Sebut Buka Puasa
Setelah mengetahui putrinya hamil akibat diperkosa YY, pihak keluarga mencoba mendatangi kontrakan tempat tinggal pelaku.
Namun ketika disambangi, pelaku sudah tidak ada di kontrakannya.
"Niat keluarga ke rumah kontrakan pelaku untuk meminta pertanggungjawaban, tapi ketika di datangi pekaku sudah kabur dan saat ini belum tahu keberadaanya," jelas dia.
Akibat kejadian itu KPAD Kabupaten Bekasi akhirnya melakukan pendampingan kepada keluarga korban untuk melaporkan perbuatan bejat pelaku ke Polres Metro Bekasi pada Jumat, 25 Januari 2019 lalu.
"Kami berinisiatif untuk membantu demi kepentingan terbaik anak. Identitas lengkap pelaku sudah kami dapati dan sepenuhnya kasus akan ditangani oleh aparat," kata Rojak.(*)
(TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar)