Tim Anies Sebut Risma Cocok Jadi Kepala Dinas Persampahan, Pemkot Surabaya Meradang dan Sesalkan Ini
Dalam pertemuan tersebut DPRD DKI meminta kepada Risma untuk ikut membantu penyelesaian masalah sampah di Jakarta yang dianggap belum efisien.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Permasalahan pengelolaan sampah di DKI Jakarta kini menjadi sorotan.
Terlebih ketika Pemkot Surabaya melakukan studi banding ke Pemprov DKI Jakarta.
Beberapa waktu lalu anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Nasdem memang mengundang Risma ke Jakarta untuk berdiskusi soal penyelesaian masalah sampah di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut DPRD DKI meminta kepada Risma untuk ikut membantu penyelesaian masalah sampah di Jakarta yang dianggap belum efisien.
Kepada pewarta, Risma mengaku tidak keberatan membantu persoalan sampah Jakarta jika dibutuhkan.
Risma menyampaikan, selama ini ia juga sering dimintai bantuan untuk membantu mengelola sampah di daerah-daerah lain.
"Enggak masalah. Saya siap bantu (mengelola sampah Jakarta). Banyak daerah lain yang minta bantuan ( pengelolaan sampah)," kata Risma di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019) dikutip dari Kompas.com.
Apabila ia diminta untuk membantu menangani persoalan sampah di Jakarta, Risma menegaskan akan ikut membantu mengatasi masalah sampah tersebut.
Namun, niatan Risma tak disambut baik oleh seorang anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya.
• Terkejut saat Tahu Anggaran Sampah di DKI Jakarta Capai Rp 3,7 Triliun, Ekspresi Risma Jadi Sorotan
• Risma Beberkan Cara Agar Pengelolaan Sampah di Jakarta Lebih Baik
Ia meretweet salah satu cuitan yang menyisipkan kunjungan Risma ke Jakarta terkait penanganan masalah sampah.
Menanggapi hal tersebut, Marco malah meminta Risma untuk jadi Kepala Dinas Persampahan DKI Jakarta.
“Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan,” kata Marco dalam cuitan di akun twitter @mkusumawijaya pada Rabu (31/7/2019) lalu.

Bahkan dalam cuitannya, Marco sempat menyindir anak Risma yang sempat dikait-kaitkan dengan amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya.
“Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya,” kata Marco.
Terkait hal tersebut, Pemkot Surabaya melalui akun twitter @BanggaSurabaya keberatan dengan kicauan Marco yang dianggap telah menyerang Risma secara pribadi.
• Viral Ekspresi Risma Saat Tahu Anggaran Sampah di DKI Capai Rp 3,7 Triliun, Simpan Lengan di Kepala
• Dijenguk Khofifah, Risma Cerita Punya Agenda ke New York Setelah Keluar dari Rumah Sakit
“Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya. Ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya,” cuit @banggasurabaya pada Kamis (1/8/2019).
Pasalnya Pemkot Surabaya menjelaskan kedatangan Risma dalam studi banding di Jakarta murni untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Jakarta dan tidak ada tendesius politik sama sekali.

“Saat studi banding Badan Pembentukan Peraturan Daerah DKI Jakarta di Balai Kota Surabaya, Bu Risma hanya menjelaskan pengelolaan sampah yang ada di Surabaya. Oleh karena itu, Bu Risma tidak punya tendensi apapun sejak awal dalam studi banding tersebut,” jelas Pemkot Surabaya.
Pemkot Surabaya Siapkan Tim Hukum
Kamis (1/8/2019) kemarin, akun Twitter Humas Pemkot Surabaya @BanggaSurabaya, merespons cuitan anggota TGUPP Anies Baswedan tersebut.
Humas Pemkot Surabaya menyayangkan pernyataan Marco yang menyerang pribadi Risma.
"Terkait tweet yang disampaikan oleh @mkusumawijaya ini, kami menyesalkan hal tersebut karena menyerang secara personal Wali Kota Surabaya," tulis akun @BanggaSurabaya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengakui Pemkot Surabaya menyesalkan adanya cuitan tersebut.
Sebab, menurut Fikser, Marco telah menyerang pribadi Risma.
"Yang jelas menyesalkan, apa yang di-tweet oleh Marco sudah menyerang personal itu, kita menyesalkan," kata Fikser, dihubungi Jumat (2/8/2019).
Namun, Fikser tidak ingin menambah panas situasi yang ada.
• Viral Ekspresi Risma Saat Tahu Anggaran Sampah di DKI Capai Rp 3,7 Triliun, Simpan Lengan di Kepala
• Tri Rismaharini Dilarikan ke Rumah Sakit, Bukan Karena Asma Tapi Karena Penyakit Ini
Ia hanya mempersilakan publik untuk menilai sendiri.
"Saya kira publik yang menilailah, kami tidak bisa menilai ke sana, kami tidak ingin berbicara untuk memanasi situasi, hanya kita menyesalkan apa yang disampaikan," ujar dia.
Ia menegaskan, sejak awal Risma tak pernah berniat mencampuri urusan permasalahan sampah di Jalarta.
Apa yang dilakukan Risma, menurut Fikser, hanya menjawab pertanyaan DPRD DKI yang melakukan studi banding pengelolaan sampah di Surabaya, Senin (29/7/2019) lalu.
"Jadi dari awal itu Bu Risma tidak ada urusannya mencampuri urusan apa yang di Jakarta, mereka datang belajar dan Ibu hanya menjelaskan tentang program yang telah dilakukan di Surabaya," ujarnya.
Meski demikian, Fikser mengaku bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dengan serius untuk membawa cuitan Marco tersebut ke ranah hukum.
Ia menyampaikan, bidang hukum Pemkot Surabaya tengah mempelajari dan melakukan kajian hukum dari cuitan Marco itu.
"Terkait dengan twit itu, selain kita menyesalkan, kita sedang mendiskusikan hal ini dengan bagain hukum untuk kita lihat dari kajian hukumnya bagaimana nanti, kita lagi pelajari," kata dia.
Wali Kota Surabaya kaget dengar angka pengelolaan sampah di Jakarta
Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung terkejut saat mendengar anggaran pengelolaan sampah di DKI Jakarta mencapai Rp3,7 triliun.
Peraih piala adipura kencana 7 kali berturut-turut itupun langsung memegang kepalanya seolah tidak percaya.
Video Risma saat mendengar pemaparan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta itu dibagikan oleh akun twitter @Murtadhaone pada Selasa (31/7/2019).

“Begini Ekspresi Bu Risma Saat Mendengar Anggaran Sampah DKI 3,7 T,” tulis @MurtadhaOne
Di dalam video salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua Fraksi Nasdem Betari Barus tampak memberikan sedikit informasi kepada Risma soal pengelolaan sampah di Jakarta.
“Pak berapa anggaran sampah?” tanya Bestari kepada seseorang.
Orang itu pun menjawab Rp3,7 triliun. “Rp 3,7 triliun,” tegas Bestari.
Risma langsung tertawa mendengar nominal anggaran tersebut.
Seolah tidak percaya Risma kembali bertanya nominal anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menyelesaikan masalah sampah.
“Berapa?” tanya Risma.
Seseorang pun mengulang nominal angka tersebut.
Mendengar itu Risma langsung menutup mulutnya dengan tangan seolah tidak percaya.
Ia pun langsung memegang kepalanya sambil menyelendeh ke meja tempatnya berdiskusi.
Di dalam video, Bestari mengaku akan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bertemu Risma dan berguru soal permasalahan sampah di Jakarta.
“Dan saya akan minta Anies Baswedan, anda ketemu bu Risma untuk belajar soal sampah,” kata Bestari.
(Wartakotalive.com/Kontributor Kompas.com Surabaya, Ghinan Salman)