Mati Listrik Jabodetabek
Beredar Info Listrik Akan Mati Setiap 3 Jam Sekali, Ini Kata PLN
Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman listrik bergulir itu tidak benar atau hoaks.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Beredar info di sosial media dan grup WhatsApp bahwa pada hari ini, Senin (5/8/2019) akan terjadi pemadaman listrik bergulir setiap tiga jam sekali.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman listrik bergulir itu tidak benar atau hoaks.
Menurutnya, hingga saat ini perusahaan setrum berpelat merah itu masih berupaya melakukan pemulihan di sejumlah wilayah.
"Dapat kami pastikan itu hoaks. Kami terus berupaya untuk memulihkan, menyalakan kembali (listrik) untuk masyarakat," ujar Dwi saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (5/8/2019).
Dia menjelaskan, hingga Minggu (4/8/2019), sebanyak 19 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) sudah menyala.
Sementara untuk GITET yang saat belum menyala seperti di Suralaya Baru, hal tersebut karena diperlukan waktu mengingat pembangkit listrik tersebut menggunakan tenaga uap. Dia meperkirakan listrik di daerah tersebut menyala sekira pukul 13.00-14.00 WIB siang ini.
• Pemadaman Listrik, Jokowi Semprot Petinggi PLN : Tau-Tau Drop, Itu Merugikan Kita Semua
• Jokowi Marah dan Langsung Pergi Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN
"Proses pemulihan terus dilakukan, memang tidak bisa secara serentak langsung menyala, itu bisa down tapi secara bertahap dilakulan pernomalan," jelasnya.
Sebelumnya beredar di sosial media informasi pemadaman listrik secara bergulir setiap tiga jam.
Berikut pesan yang beredar:
"Pesan dr teman yg kerja di PLN, listrik setiap 3 jam akan dimatiin secara bergilir, jadi segera isi air dan charge segala handphone atau lampu cadangan.
Silakan disiapkan temans!"
Tegur Keras
Selama kurang lebih 20 menit, Presiden Jokowi menyambangi Kantor Pusat PT PLN ( Persero) di Jakarta Selatan, Senin (5/8/2018) pagi.
Maksud kedatangannya ingin mendengarkan langsung penjelasan dari PLN terkait pemadaman listrik di Jawa Bali pada Minggu (4/8/2018) kemarin.
• Update Listrik Padam - 19 Gardu Induk PLN di Jabar, DKI, dan Banten Sudah Nyala
• Reaksi Para Tokoh Politik Soal Pemadaman Listrik Massal PLN : Tak Cukup Permintaan Maaf !
Terlebih di beberapa daerah, masih terjadi pemadaman bergilir. Hal ini merugikan dan dikeluhkan oleh masyarakat.
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," tanya Jokowi.
Merespons itu, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani yang baru dilantik 2 Agustus lalu langsung memberikan penjelasan pada Jokowi dan rombongan menteri yang turut hadir.
Tampaknya penjelasan dari Sripeni terlalu teknis dan berbelit. Jokowi lantas menegur Sripeni.
"Penjelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pinter-pinter apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung ? Apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," tegas Jokowi.
Seperti telah diberitakan sebelumnya Jokowi datang langsung ke kantor pusat PLN demi mendapatkan penjelasan langsung dari pihak PLN.
Terlebih dampak dari padanya listrik di Pulau Jawa sejak pukul 12.00 WIB hingga tengah malam membuat masyarakat kesulitan.
Diantaranya pemadaman listrik membuat KRL Commuter Line hingga MRT berhenti beroperasi.
Arus lalu lintas khususnya di perempatan jalan menjadi semrawut karena lampu merah tidak beroperasi.
Pemukiman hingga komplek pertokoan gelap gulita. Beberapa pabrik industri juga merugi karena tidak beroperasi.
Sebelumnya, Sripeni menegaskan padamnya listrik kemarin bukan karena faktor politis apalagi sabotase melainkan karena kesalahan teknis.
"Murni teknis ya kalau kami lihat. Ungkap Sripeni dalam jumpa pers di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Sripeni menjelaskan pemadaman atau black out seperti kemarin pernah terjadi di area Jawa dan Bali pada 1997.
PLN telah menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman karena Gas Turbin 1 sampai 6 Suralayana mengalami trip atau gangguan.
Sementara Gas Turbin 7 dalam posisi mati. Ditambah lagi, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga gangguan.
Di Jawa Barat terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah area.
Diantaranya Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Sukabumi, Gunung Putri dan Bogor.
Atas gangguan tersebut, PLN langsung bergerak cepat melakukan perbaikan secara bertahap.
PLN memperkirakan listrik akan kembali normal 3-6 jam ke depan baik untuk di Jawa Barat maupun Banten.
Akui Lambat
Jokowi datang langsung ke kantor pusat PLN demi mendapatkan penjelasan langsung dari PLN. (Theresia Felisiani)
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengakui proses penanganan pemadaman listrik yang melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Banten berjalan lambat.
Pengakuan ini disampaikan Sripeni di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri terkait, di Kantor Pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Diketahui listrik padam berlangsung hingga berjam-jam dan baru malam kembali menyala, meskipun belum menyeluruh.
Ditambah lagi, pagi ini beberapa daerah masih terjadi pemadaman bergilir.
"Kami mohon maaf pak prosesnya lambat, kami akui prosesnya lambat," kata Sripeni di hadapan Presiden Jokowi.
• Aliran Listrik di Jabodetabek Belum Pulih 100%, PLN : Mohon Doanya
• Pernyataan Lengkap Plt Dirut PLN Soal Pemadaman Listrik Masal Sejak Siang: Bukan Sabotase
Pantauan Tribunnews.com, awalnya Sripeni menjelaskan titik mula masalah terjadinya mati listrik di sejumlah wilayah di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, hingga Banteng.
Ia menyatakan terjadi masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.
Sripeni menuturkan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan.
Masing-masing dari sistem itu terdapat dua sirkuit atau jaringan, sehingga total ada empat jaringan.
Menurutnya yang bermasalah ada di jaringan utara.
"Jadi pada di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan," imbuhnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya Jokowi datang langsung ke kantor pusat PLN demi mendapatkan penjelasan langsung dari pihak PLN.
Terlebih dampak dari padanya listrik di Pulau Jawa sejak pukul 12.00 WIB hingga tengah malam membuat masyarakat kesulitan.
Diantaranya pemadaman listrik membuat KRL Commuter Line hingga MRT berhenti beroperasi.
Arus lalu lintas khususnya di perempatan jalan menjadi semrawut karena lampu merah tidak beroperasi.
Pemukiman hingga komplek pertokoan gelap gulita. Beberapa pabrik industri juga merugi karena tidak beroperasi.(*)
Penulis: Ria anatasia
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PLN Pastikan Info Listrik Dipadamkam Bergulir Setiap 3 Jam Hoaks)