Sandiwara Ade Mulyana Berujung Maut, Rekayasa Teror Berakhir Tindakan Sadis Pada Majikan

Betapa tidak, Ade Mulyana sudah diminta Fery Riyana untuk menjaga Dea Permata Karisma karena dia pulang kerja selalu malam.

Editor: Ardhi Sanjaya
Istimewa, TribunJabar/Deanza Falevi
DEA PERTAMA DIBUNUH ART - Beberapa jam sebelum ditemukan tewas dibunuh asisten rumah tangganya, Dea Permata Karisma (27) sempat bertemu dengan seseorang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkapnya kasus pembunuhan tragis yang menimpa ibu rumah tangga, Dea Permata Karisma (27), di Purwakarta, Jawa Barat mengungkap fakta mengejutkan: pelaku diduga adalah Ade Mulyana (26), pembantu rumah tangga korban yang justru dipercaya untuk menjaganya. 

Ade Mulyana ibarat musuh dalam selimut bagi Dea Permata Kharisma dan suaminya, Fery Riyana.

Betapa tidak, Ade Mulyana sudah diminta Fery Riyana untuk menjaga Dea Permata Karisma karena dia pulang kerja selalu malam.

Semua tragedi itu bermula saat Dea Permata Kharisma mendapat teror dan ancaman pembunuhan.

Teror itu terjadi dalam sebulan terakhir.

Fery yang khawatir kemudian meminta Ade Mulyana untuk menemani istrinya di rumah.

‎Tanpa curiga sedikit pun, Fery mempercayakan keselamatan istrinya itu pada pelaku.

‎‎Bahkan, sempat muncul pesan seolah dari seorang wanita yang menuduh Dea berselingkuh dengan pria lain.

Sandiwara Ade Mulyana semakin menjadi-jadi.

Sang pembantu itu bahkan bercerita kalau rumah Dea Permata Kharisma sempat dimasuki orang tak dikenal.

‎"Selain ancama lewat WhatsApp yang diterima istri saya, Ade ini juga bercerita ada orang asing datang ke rumah, terus dikejar sama dia orangnya hilang," kata Fery saat ditemui Tribunjabar.id di rumah duka, Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Kamis (14/8/2025).

"Pernah juga pas ada saya di rumah, dia bilang ada orang mantau rumah, kami kejar bawa golok, tapi pas disamperin hilang atau engga ada."

‎Atas ancaman yang dialami istrinya tersebut, Fery pun berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

‎Saran dari Bhabinkamtibmas sempat disampaikan agar Fery melapor ke Polsek atau Polres, serta memasang kamera pengawas CCTV.

‎Karena kesibukannya, Fery tidak sempat membuat laporan resmi, namun pada 5 Agustus, ia akhirnya memasang CCTV di rumah.

Setelah CCTV terpasang, semua teror berhenti pada Selasa 12 Agustus 2025.

Namun, teror berganti menjadi pembunuhan karena Dea tewas dibunuh pada siang harinya..

‎Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ade Mulyana.

Diduga, teror dan ancaman selama ini adalah bagian dari rencana sistematis pelaku untuk menutupi niat jahatnya.(*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Musuh dalam Selimut di Kasus Pembunuhan Dea Permata, Sandiwara Ade Mulyana Akhirnya Berakhir, 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved