Hingga Pagi Ini Masih Ada Wilayah di Bogor Mati Listrik, Warga Protes Tukang Steam Motor Rugi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aliran Listrik di sejumlah wilayah di Bogor hingga kini masih padam.

Padamnya aliran Listrik terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor.

Informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com hingga pukul 08.30 WIB, wilayah yang masih mati Listrik hingga pagi ini, Senin (5/8/2019) diantaranya kawasan Puncak, Ciawi, Rancamaya, Kabupaten Bogor.

Kawasan Katulampa, Tajur, Bogor Timur.

Sedangkan wilayah yang sudah teraliri Listrik, diantaranya, Bantarjati, Bogor Utara, Kedunghalang, Kedung Badak, sepanjang Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Sejumlah warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Katulampa, Bogor Timur mengaku sangat dirugikan dengan padamnya aliran Listrik.

Hingga pukul 06.00 WIB tadi pagi, Listrik di kawasan Katulampa belum menyala.

Demikian pula di perumahan Bogor Nirwana Residence (BMR), aliran Listrik belum menyala hingga pagi ini.

"Mati listrik dari jam 11 siang kemarin sampai pagi ini belum nyala, padahal di tempat lain sudah nyala," ujar Ny Wawah, warga perumahan Griya Katulampa kepada TribunnewsBogor.com.

Ny Eva warga lainnya juga menyesalkan Listrik belum menyala di wilayah Katulampa.

• Aliran Listrik di Jabodetabek Belum Pulih 100%, PLN : Mohon Doanya

Pasalnya selain mengganggu aktifitas, padamnya Listrik juga menyebabkan sinyal ponsel mati.

"Sinyal ponsel mati, sepertinya tower BTS nya juga ikut mati karena gak pakai genset," katanya.

Rugi

Beberapa pengusaha kecil juga mengalami kerugian dengan padamnya listrik.

Mereka adalah pengusaha steam motor, penjual bensin menggunakan pom mini, kios foto copi juga pedagang ikan hias.

• Pemadaman Listrik, Warga Tangerang Tewas Terbakar Saat Nyalakan Lilin

"Dari siang kemarin sudah enggak bisa beroperasi, rugi saya," seorang pemilik cuci steam motor.

Sedangkan pemilik kios pom mini masih bisa berjualan bensin dengan memindahkan dari mesin pom minin ke botol bekas air mineral.

"Kalau enggak gini, saya tidak bisa jualan, soalnya mesin pom mini kan pake listrik," kata Ilham penjual bensin pom mini.

Kompensasi

Perusahaan Listrik Negara ( PLN) dituntut memberikan kompensasi atas pemaddaman Listrik serentak di sebagian wilayah pulau Jawa, utamanya di Jabodetabek.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Layanan Konsumen Indonesia ( YLKI) Tulus Abadi menyatakan, kejadian ini sangat merugikan konsumen yang sehari-hari sangat mengandalkan pasokan Listrik untuk melakukan aktivitas.

• Reaksi Para Tokoh Politik Soal Pemadaman Listrik Massal PLN : Tak Cukup Permintaan Maaf !

Apalagi, beberapa wilayah mengalami pemadaman hampir seharian.

"YLKI meminta PT PLN memberikan kompensasi pada konsumen, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini," ujar Tulus dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2019).

Tulus mengatakan, padamnya Listrik bukan hanya merugikan konsumen residensial saja, tetapi juga sektor pelaku usaha.

Hal ini, kata dia, bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia.

"Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?" kata Tulus.

• UPDATE Rute KRL yang Sudah Beroperasi Normal Senin Pagi, Ini Daftarnya

Kejadian ini, kata Tulus, menjadinperingatan bagi PLN untuk memperbaiki infrastrukturnya.

Program pemerintah semestinya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PT PLN.

"Dan juga infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi," kata Tulus.

Sebelumnya diberitakan, PLN menjelaskan, pemadaman terjadi karena adanya gangguan pada transmisi sutet 500kv PLN di Jawa Barat, kemudian gas turbin 1 hingga 6 Suryalata mengalami trip dan gas turbin 7 mengalami off.

• Masih Ada Warga yang Belum Dapat Aliran Listrik hingga Senin Pagi

Sementara itu, terputusnya pasokan Listrik di Jabodetabek disebabkan gangguan pada sirkuit pertama di saluran udara Ungaran (Jawa Tengah) pada 11.45 WIB.

Gangguan tersebut menjalar ke sirkuit kedua yang mengakibatkan jaringan SUTP Depok-Tasik juga terimbas.(*)

Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemadaman Listrik, PLN Harus Berikan Kompensasi")