Mati Listrik Jabodetabek

PLN Akan Berikan Kompensasi Bagi Pelanggan yang Terkena Pemadaman Listrik, Ini Daftarnya

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PLN akan terus berupaya maksimal untuk segera menormalkan aliran listrik kepada para pelanggan.

Istimewa
Plt Dirut PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani. 

"Iya mati lagi, tadi pagi masih nyala," kata seorang warga Citayam lewat sambungan telepon.

Jokowi Marah

Sikap Presiden Jokowi pasca melakukan kunjungan ke PLN pusat Senin pagi ini menuai perhatian.

Sebab usai mendapat penjelasan dari Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi justru tampak marah dan pergi.

Jokowi mendatangi kantor pusat PT PLN pada Senin (5/8/2019).

Presiden Joko Widodo telah mendapat penjelasan dari direksi PT PLN Persero mengenai pemadaman Listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa.

Presiden RI, Jokowi kunjungi Kantor Pusat PLN
Presiden RI, Jokowi kunjungi Kantor Pusat PLN (Repro Youtube Kompas TV)

Ia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

 Beredar Info Listrik Akan Mati Setiap 3 Jam Sekali, Ini Kata PLN

Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.

 Pemadaman Listrik, Jokowi Semprot Petinggi PLN : Tau-Tau Drop, Itu Merugikan Kita Semua

Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya Listrik di sebagian besar pulau Jawa.

Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan Listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang.

"Penjelasannya panjang sekali," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan Listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved