Mati Listrik Jabodetabek
Reaksi Para Tokoh Politik Soal Pemadaman Listrik Massal PLN : Tak Cukup Permintaan Maaf !
Listrik PLN yang padam di Jakarta, Jawa Barat dan Banten membuat sejumlah tokoh nasional berkomentar di media sosial terutama twitter.
Dia menyebutkan, pemadaman atau black out seperti yang terjadi hari ini pernah terjadi pada 1997 di area Jawa dan Bali.
Kejadian serupa terjadi di Paiton, Grati pada September 2018 lalu. Menurutnya, hal itu disebebkan tegangan ekstra tinggi.
Jokowi ke PLN
Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke kantor pusat PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN), di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/8/2019) pagi ini.
Informasi yang dihimpun Jokowi mendatangi PLN terkait masalah pemadaman Listrik di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang kemarin.
Hingga Senin pagi ini, masih ada sejumlah wilayah yang Listriknya padam.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo akan datang ke PLN.
"Benar," ujarnya singkat seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Vice President Public Relation PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Dwi Suryo Abdullah menambahkan bahwa Presiden Jokowi akan datang pagi.
"Jam 09.00 WIB," kata dia.
Saat ditanya soal agenda kedatangan Jokowi ke kantor pusat PLN, Dwi mengatakan belum mendapat kabar soal itu.
Sebelumnya, Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati Listrik lebih dari enam jam.
Bahkan, hingga Senin pagi ini, masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri Listrik secara normal.
Minggu sore, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan pemadaman Listrik ini terjadi karena gangguan pada sistem transmisi.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis.