Breaking News

Wanita di Kalimantan 10 Tahun Derita Kanker Sembuh Setelah Minum Bajakah, Begini Cara Mengolahnya

Wanita di Kalteng 10 Tahun Sakit Kanker Payudara Stadium 4 Sembuh pakai Bajakah dalam waktu 1 bulan, begini cara mendapatkan dan cara mengolahnya

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Kompas TV
tayangan ketika Aiman dan Daldin, anak dari penderita kanker yang sembut, meminum air olahan Bajakah 

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan Bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo.

Ia mengatakan, mengklaim Bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.

"Karena ujicoba terhadap tikus dan manusia itu berbeda," kata Prof Aru.

Setidaknya, ada 5 fase uji klinis obat kanker untuk manusia.

Sudah teruji

Tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meraih juara dunia atas temuan obat penyembuh kanker dengan bahan baku alami berupa batang pohon tunggal, atau dalam bahasa dayak disebut dengan Bajakah.
Tanaman ini diperoleh di hutan Kalimantan Tengah.

Ketiga siswa bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani.

Guru pembimbing siswa yang merupakan guru biologi, Helita mengatakan, keberhasilan ketiga siswa tersebut berawal dari informasi dari Yazid.

Yazid mengatakan bahwa ada sebuah tumbuhan di hutan Kalimantan Tengah yang kerap digunakan keluarganya bisa menyembuhkan kanker, Bahkan kanker ganas stadium empat sekalipun.

Ketiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker(KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN)
Ketiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker(KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN) ()

Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu Bajakah tersebut.

Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorium sekolah.

Lalu penilitian dilanjutkan dengan uji sampel penelitian lanjutan, yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yang sudah di induksi atau disuntikan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.

Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan pada tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.

Mereka lalu memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved