Mayat Dalam Karung
Korban Mayat dalam Karung Putus Sekolah karena Tak Ada Biaya, Sang Ayah: Dari SD-SMP Dapat Beasiswa
Ternyata NH adalah sosok anak yang pintar, ia sekolah dari SD-SMP dengan beasiswa, namun tak bisa meneruskan ke SMA karena kendala biaya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Korban Mayat dalam Karung Putus Sekolah karena Tak Ada Biaya, Sang Ayah: Dari SD-SMP Dapat Beasiswa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM --Keluarga NH (16) gadis yang mayatnya ditemukan dalam karung di dalam rumah kosong curhat kepada Bupati Tegal.
Sang ayah, Imam Maliki (46) menceritakan bagaimana kesedihannya ditinggalkan sang anak.
Apalagi anaknya itu tewas dengan cara mengenaskan, dan jasadnya baru ditemukan setelah empat bulan kemudian.
Menurut Imam Maliki, NH adalah sosok anak yang pendiam.
Rupanya, NH juga merupakan anak putus sekolah karena keluarga tak memiliki biaya cukup untuk menyekolahkannya.
Sejak duduk di bangku SD hingga SMP, NH bisa sekolah dengan mendapatkan beasiswa.
Diceritakan pula kalau orangtua NH sudah bercerai.
Sehingga NH selama ini tinggal bersama ayah dan neneknya.
Namun tak diketahui di mana keberadaan ibunda NH saat ini.
Hal itu diceritakan oleh Imam Maliki kepada Bupati Tegal saat mengunjungi kediamannya.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJateng Jumat (16/8/2019), Bupati Tegal, Umi Azizah mengapresiasi upaya Polres Tegal dalam mengungkap kasus pembunuhan tragis yang menimpa remaja berusia 16 tahun di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.
• Sikap 5 Pembunuh Gadis dalam Karung Bikin Polisi Geram, Begini Kelakuan Mereka Saat Diperiksa
• Dihantui Sosok Kuntilanak, Begini Ekspresi 5 Pelaku yang Membunuh Gadis Dalam Karung
Pasalnya, bagi Umi, Polres Tegal bisa cepat mengungkapkan kasus tersebut hanya selama 24x2 jam sejak geger penemuan jasad tinggal tulang dalam karung Jumat (9/8/2019) lalu.
Dari kasus pembunuhan terhadap gadis bernama Nurkhikmah itu, Polres Tegal diketahui telah menetapkan lima tersangka di antaranya, Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24), NL (17), dan AI (15).
Karena mengetahui ada beberapa pelaku masih di bawah Umur, Umi pun bergegas dan mengunjungi Mapolres Tegal untuk mengetahui para pelaku pada Kamis (15/8/2019) kemarin.
"Saya sangat mengapresiasi Polres Tegal. Tentu ini menjadi lecutan bagi kita semua, terutama kami dari Pemerintah. Di sana (Desa Cerih), emang Desa terpencil. Ini harus jadi bahan pelajaran kami," ujar Umi kepada Tribunjateng.com di Mapolres.
Usai dari Mapolres, orang nomer satu di Kabupaten Tegal ini pun langsung bertolak ke Desa Cerih, tepatnya ke rumah orangtua korban.
Di rumah ayah korban, Imam Maliki (46), Umi mendengar seluruh curhat dan kenangan semasa Nurkhikmah masih hidup dahulu.
Maliki mengatakan, dirinya memang sudah berpisah dengan sang istri semenjak Nurhikmah duduk di bangku kelas 4 SD.
Maliki mengenali anaknya yang tak sempat melanjutkan sekolah SMA karena faktor biaya ini sebagai pribadi yang pendiam.
"Dari SD sampai SMP, anak saya bisa sekolah berkat beasiswa. Anak saya dapat beasiswa terus. Anak saya (Nurkhikmah) ikut tinggal dengan saya bersama nenek. Almarhum adalah anak satu-satunya saya dari istri yang dulu. Saya benar-benar sayang banget dengan anak saya," ujar Maliki membatin.
Mendengar cerita Maliki dan keterangan Kades serta Kapolsek setempat, Umi meminta kepada warga yang menyambut kehadirannya untuk ikut menginstropeksi diri.
• Viral ART Cekoki Bayi Pakai Susu Campur Obat, Majikan Sempat Geram Dengar Pengakuan ART pada Warga
• Perilaku 5 Pembunuh Gadis dalam Karung Bikin Polisi Heran, Bersikap Seperti Ini Saat Diperiksa
Dia berpesan agar warga meningkatkan kepekaan sosial dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak berwajib.
Umi juga minta kepada para orang tua agar mengenali betul lingkungan pergaulan anaknya,
"Sekaligus mendorong agar kegiatan keagamaan dan kepemudaan lebih diintensifkan," tutur Umi. (Tribunjateng/gum).
Dihantui Sosok Kuntilakan
Kematian NH gadis berusia 16 tahun yang ditemukan dalam karung rupanya menyisakan cerita mistis.
Bahkan, kelima pelaku yang saat ini sudah berstatus tersangka mengaku sering didatangi sosok berwujud kuntilakan.
Kelima tersangka adalah Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24), NL (17), dan AI (15). Dua di antaranya remaja perempuan masih di bawah umur.
Tak hanya itu, warga sekitar TKP penemuan jasad korban pun mengaku kerap melihat sosok wanita dilokasi rumah yang menjadi penemuan jasad korban.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo membenarkan cerita warga saat berbincang dengan Tribunjateng.com, Kamis (15/8/2019).
Sejumlah teman terdekat, keluarga korban, dan keluarga para tersangka kerap dihantui kuntilanak atau sebulan sebelum tulang belulang NH ditemukan dan dievakuasi.
• Terkuak Motif Pembunuhan Gadis dalam Karung, Pelaku Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
• Cerita Sosok Kuntilanak di Kasus Pembunuhan Gadis Dalam Karung, Datangi Rumah Semua Tersangka
"Saat pemeriksaan orangtua korban mengaku kerap didatangi sesosok misterius berwujud kuntilanak. Warga lainnya sama, kerap melihat sosok serupa di sekitar lokasi rumah kosong saat melintas," ujar Bambang.
Tak hanya di rumah orangtua dan warga sekitar, sosok kuntilanak bergentayangan mendatangi rumah para tersangka yang berjumlah 5 orang.
Cerita mistis soal penampakan kuntilanak didapat Bambang saat mengentrogasi kelima pelaku di ruang penyidikan Satreskrim Polres Tegal.
"Mereka mengaku dalam sebulan terakhir sering didatangi dan digentayangi sosok misterius. Wujudnya menyerupai korban," ujar Bambang.
Meski begitu, selama sebulan terakhir ini warga tidak tahu-menahu jika rumah kosong itu menjadi lokasi pembunuhan sampai akhirnya kasus ini terkuak Jumat pekan lalu.
"Dari keterangan warga tiba-tiba sering muncul penampakan di sekitar lokasi rumah kosong. Tapi warga belum berpikir jauh sampai ke sana (kasus pembunuhan). Lagi pula, lokasi rumah kosong itu emang sepi," bebernya.
Korban Dibunuh 4 bulan lalu
Kasus penemuan jasad kadis dalam karung berinisial NH (16) terungkap.
Rupanya, korban NH dibunuh pada 4 bulan lalu sehingga jasadnya hanya tersisa tulang berulang saat ditemukan pada Jumat (9/8/2019) kemarin.
Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto saat menggelar ekspose di Mapolres Tegal Kamis (15/8/2019) menuturkan, pihaknya telah menangkap 5 orang tersangkas pembunuhan NH gadis berusia 16 tahun.
Para tersangka tersebut di antaranya Abdul Malik (20), Muhammad Soproi (18), Saiful Anwar (24) serta dua orang perempuan dibawah umur yakni NL (17), dan AI (15).
• Motif Pembunuhan Gadis Dalam Karung, Korban Sempat Bertengkar Sebelum Diperkosa dan Dibunuh
• Kesaksian Orang Tua Gadis Dalam Karung Didatangi Kuntilanak, 5 Pelaku Dihantui Sosok Berwujud Korban
Mereka masing-masing ada yang sekampung dengan korban, dari Desa Cikura dan Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong.
Seperti diketahui, Jasad NH diketahui ditemukan tinggal tulang-belulang dalam karung di sebuah rumah kosong, Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu.
Kapolres menjelaskan, korban dihabisi nyawanya oleh pelaku dengan cara dicekik.
AKBP Dwi Agus Prianto menjelaskan, korban dan lima orang pelaku sempat pergi bersama ke tempat wisata.
Namun, setelah itu mereka menuju rumah kosong untuk menenggak minuman keras (miras)
"Itu spontan pembunuhannya. Sebenarnya, mereka para pelaku bersama korban hanya menegak miras saja di rumah kosong sehabis jalan-jalan dari salah satu obyek wisata di Tegal.
Saat mereka semua dalam kondisi mabuk, dari sanalah mulai cekcok," terang AKBP Dwi Agus Prianto dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng.
Kapolres menuturkan, pertengkaran korban dan pelaku terjadi saat mereka di bawah pengaruh miras.
Pertengkaran itu dimulai karena korban terlebih dahulu menyebut panggilan tak pantas kepada salah satu tersangka.
Kemudian, pelaku yang dipanggil dengan sebutan tak pantas itu akhirnya memanas-manasi tersangka lainnya hingga sang korban diperkosa.
Naasnya, NH diperkosa dan disetububi oleh salah satu pelaku bernama Abdul Malik yang juga menjalin asmara dengan korban.
"Parahnya, saat diperkosa, adegan hubungan intim antara korban dengan sang pacar disaksikan langsung oleh empat pelaku lainnya karena habis meminum miras.
Setelah itu, aksi pembunuhan dimulai secara spontan," tambah Dwi.
Kapolres melanjutkan, barang bukti karung ternyata sempat difungsikan sebagai alas oleh pelaku ketika menyetubuhi korban di rumah kosong itu.
Namun karena dalam kondisi tak terkontrol di bawah pengaruh miras, sang pacar justru mencekik korban karena sudah bertunangan dengan cowok lain.
"Akhirnya dicekik sampai tak bernafas. Langsung dengan spontan karung itu dipakai untuk wadah korban,'" katanya.
Sebelum dimasukan ke karung, sambung Kapolres, korban terlebih dahulu diikat dengan tali rafia.
"Seketika, korban yang sudah di dalam karung itu diletakan di rumah kosong pada empat (4) bulan lalu atau april 2019 hingga ditemukan Jumat (9/8/2019) kemarin," tuturnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jateng)