Mayat Dalam Karung
Update Kasus Gadis dalam Karung, Usai Disetubuhi Pacar dan Dibunuh, 5 Pelaku Jual Cincin & HP Korban
Akhirnya diketahui kalau korban dibunuh oleh lima pelaku yang merupakan sabahat dan masih memiliki hubungan saudara dengan NA.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Awalnya, AM yang memiliki hubungan asmara dengan korban, melakukan hubungan badan disaksikan keempat teman lainnya yang saat itu dipengaruhi minuman keras.
Usai berhubungan badan, AM kemudian langsung mencekik leher korban.
AM dibantu teman-teman lainnya.
"AM berperan mengeksekusi dengan mencekik, dibantu MS memegang tangan dan pundak korban. Sedangkan SA memegang kaki dan tangan dibantu dua pelaku perempuan," ujar Dwi.
Kepada polisi, para pelaku juga mengaku tega menghabisi nyawa teman mereka sendiri karena marah korban melontarkan kata-kata kasar saat itu.
“Ada dugaan juga pelaku marah dengan korban, karena ucapan dan perilaku korban terhadap para tersangka,” kata Dwi.
• Sosok Wanita Terekam Kamera saat Olah TKP Temuan Mayat Gadis Dalam Karung di Rumah Kosong
• Dikenal Pendiam hingga Tewas di Tangan Sahabatnya Sendiri, Ini Fakta Pembunuhan Gadis dalam Karung
Beberapa alat bukti turut diamankan polisi.
Beberapa di antaranya pakaian korban seperti baju dan celana jins, potongan celana dalam, serta karung dan tali plastik.
Sedangkan, cincin dan ponsel korban dijual oleh pelaku.
"Kami belum menemukan adanya indikasi pembunuhan berencana. Termasuk adanya karung yang awalnya hanya untuk alas duduk. Kemudian tali yang ditemukan di samping karung," kata dia.
Kelima pelaku disangka pasal pembunuhan dengan pemberatan di Pasal 339 KUHP, serta Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Mengenai dua pelaku di bawah umur, NL dan AI, tetap dikenakan pasal itu. Upaya diversi tidak dilakukan. Kan ini pembunuhan, ancamannya di atas 7 tahun," kata Dwi Dwi Agus Prianto.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tegal AKP Bambang Purnomo mengungkapkan, kelima pelaku pandai menutupi perbuatannya.
Bahkan, saat diinterogasi, masing-masing menunjukan rasa tenang seperti tidak menyesali perbuatannya.
"Usai membunuh pelaku tetap melakukan kegiatan sehari-hari, artinya tidak kabur. Mereka diamankan di rumah masing-masing. Bahkan satu di antaranya ada yang sempat menghadiri pemakaman korban. Ada pula yang turut menyaksikan evakuasi di TKP," kata dia.