HUT Kemerdekaan RI
Gereja Zebaoth Gelar Upacara dan Lomba, Merias Wajah dengan Mata Tertutup, Begini Keseruannya
Jafer Situmorang mengatakan, menyemarakan HUT ke-74 RI, panitia menyajikan beragam lomba dengan berbagai kategori.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Perayaan HUT Kemerdekaan RI dirayakan lewat beragam festival.
Salah satunya dilaksanakan pengurus Gereja GPIB Zebaoth Bogor.
Gereja GPIB Zebaoth menyambut hari kemerdekaan ke 74 tahun 2019 dengan beragam lomba.
Berbagai acara digelar di gereja peninggalan Belanda ini.
Sebelum dimulai lomba, diawali dengan upacara bendera, lalu ibadah 17 Agustus 2019.
Ketua Panitia HUT RI GPIB Zebaoth Bogor, Jafer Situmorang mengatakan, menyemarakan HUT ke-74 RI, panitia menyajikan beragam lomba dengan berbagai kategori.
Untuk kategori anak-anak, ada lomba memasukan pensil ke dalam botol, membawa kalereng dengan sendok makan dan makan donat yang ditabur tepung.
Untuk kategori taruna, ada lomba tarik tambang dan balap karung.

Sedangkan untuk kategori pemuda, panitia menyusun lomba memindahkan air, bakiak dan tarik tambang.
Dan untuk ibu-ibu, ada lomba merias muka dengan wajah ditutup dan menendang bola dengan terong yang diikat di pinggang.
• Juara Kostum Terbaik dan Dapat Hadiah Sepeda dari Jokowi, Istri Menhan Dandan 3,5 Jam
"Merias wajah pasti seru, karena mukanya ditutup. Liptik pasti ngga beraturan saat merias wajah,"kata Jafer.
Sedangkan bagi kaum bapak, ada lomba main bola pakai daster dan balap karung.
Sementara bagi nenek-nenek dan opa-opa, panitia mengagendakan lomba berjoget ria dengan berpasangan yang memakai alat bantu balon yang menempel di perut.
• Serunya Lomba Panjat Pinang di Pinggir Kali, Tak Kuat Naik Siap-siap Nyebur
"Bagi semua peserta, kami panitia siapkan hadiah berupa uang tunai untuk semua kategori dan jenis lomba untuk juara 1,2 dan 3. Upacara dan ibadah serta lomba ini, kami persembahan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia,"tutur Jafer.
Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Omik Kaharudin Sth dan Pendeta Rully A Haryanto Sth menyaksikan langsung perlombaan jemaatnya dalam rangka menyemarakan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI.
"Kegiatan yang di susun panitia sangat bermanfaat bagi masyarakat warga gereja,"kata Pendeta Omik.
Menurut Pendeta Omik, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya gereja, guna menghargai kemerdekaan RI sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara semua warga jemaat yang berada di 31 sektor pelayanan.
"Sangat tampak terlihat antusiasme dan keceriaan yang terpancar dari wajah masyarakat gereja. Walaupun dibawah cuaca yang cukup panas, namun tidak dijadikan penghalang bagi peserta untuk mengikutinya,"ujarnya.
Sementara Pendeta Rully dalam khotbah 17 Agustus menegaskan, pentingnya persatuan diantara sesama anak bangsa.
"Budaya Indonesia harus dipertahankan,"pesan Pendeta Rully dalam khotbahnya di 17 Agustus.
Pendeta Rully berbicara agama negara. Dan Kristen adalah negara agama yang sudah ada sejak lama.
Perjalanan jemaat Kristen di kupas secara gamblang oleh Pendeta Rully.
"Orang Kristen jangan hanya memikirkan diri sendiri, karen hakekat gereja adalah persekutuan. Pola kehidupan yang berdasar kasih, harus terus diterapkan. Kasihi sesama dan hiduplah sebagai suatu bangsa yang damai,"ujarnya.(*)