HUT Kemerdekaan RI
Momen Jokowi Salami dan Tepuk Lengan Komandan Upacara HUT Kemerdekaan RI, Ini Dia Sosoknya
Tak hanya menyalami saja, Jokowi juga menepuk lengan komandan upacara HUT Kemerdekaan RI
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Siapa Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo ?
Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo merupakan pria kelahiran Jakarta 31 Juli 1976
Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo adalah lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1997
• Komandan Upacara HUT ke-74 RI Salah Sebut Umur Kemerdekaan Saat Lapor ke Anies Baswedan
• Upacara Bendera HUT Ke-74 RI di Lapangan Tegar Beriman, Ade Yasin Ajak Kenang Pahlawan
• Kenakan Baju Adat Simalungun pada Upacara HUT ke-74 RI, Tas Tangan yang Dibawa Iriana Curi Perhatian
• Taman Lapangan Sempur Mulai Dipadati Peserta Upacara, Tenda VIP Masih Kosong
• Anies Baswedan Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI di Pulau Reklamasi, Walhi :Mengkhianati Pemilihnya
Saat ini Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo menjabat sebagai Kepala Departemen Strategi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).
Berikut beberapa poin penting dalam pidato Presiden Joko Widodo seperti dilansir dari Kompas.com :
1. Pemindahan Ibu Kota
Presiden Jokowi menjanjikan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan tidak akan menghabiskan anggaran negara terlalu besar.
Pernyataan tersebut termuat dalam isi pidato Presiden Republik Indonesia pada penyampaian keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang tentang APBN tahun anggaran 2020.
Dalam isi pidato tersebut termuat dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN.
Presiden juga menyampaikan dalam isi pidatonya tentang pentingnya ibu kota baru yang dirancang tidak hanya sebagai simbol identitas, tapi juga sebagai representasi kemajuan bangsa.

Rancangan konsep ibu kota baru akan mengusung konsep modern dan ramah lingkungan sehingga tidak bergantung pada pemanfaatan energi fosil.
Presiden berharap dengan pemindahan ibu kota baru akan mendorong pemerataan ekonomi yang tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
2. Realisasi Anggaran Tepat Guna
Dalam isi pidato kenegaraan pada sidang bersama DPR-DPD RI, Presiden menyampaikan penggunaan anggaran yang tidak didasarkan pada kuantitas tetapi kualitas, dan akuntabilitas hasil anggaran yang digunakan.
Presiden menjelaskan, dengan adanya penggunaan teknologi harus ada penyederhanaan dalam kelembagaan, sehingga ada pengoptimalan dalam pelayanan publik.