Papua Rusuh

Kerusuhan di Manokwari, Khofifah : Kami Mohon Maaf, Itu Bukan Mewakili Suara Masyarakat Jawa Timur

Menteri Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Papua Lukas Enembe atas pemicu kericuhan hari ini.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
KONTRIBUTOR KOMPAS TV/ BUDY SETIAWAN
Aksi blokade jalan oleh masyarakat Papua di Manokwari, terhadap tindakan rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya (kiri) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Ia juga menegaskan kalau rencana aksi hari ini sudah ia ketahui dari para mahasiswa.

Namun, ia tak menyangka kalau aksi ini berujung ricuh dan pembakaran gedung DPRD Papua Barat.

"Saya kemarin sudah ditelepon oleh adik mahasiswa rencana hari ini akan turun jalan, saya pesan kalau bisa demonya secara damai, tapi kondisi hari ini berubah dan yang terjadi adalah adanya pembakaran gedung, dan kami sayangkan, tapi terimakasih pihak kepolisian sudah dikendalikan," tandasnya.

"Mereka sudah sampaikan ke saya via telepon, karena posisi saya di Sorong saya minta aksi dilakukan dengan damai," tambahnya.

Ia pun tak ingin berspekulasi adanya pihak ketiga yang memanfaatkan peristiwa ini.

"Saya tidak spekulasi menduga ke arah sana, tapi kondisi rill seperti ini yang kita hadapi, hari ini disusupi oleh pihak tidak bertanggung jawab, biarlah nanti pihak kepolisian yang mengusut ke arah sana," ucapnya.

Kerusuhan Terjadi Juga di Jayapura

Warga di Kota Jayapura, Papua, turun ke jalan untuk memprotes aksi penangkapan 43 mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).

Dari pantauan di lapangan, setidaknya titik kumpul massa menyebar di beberapa titik, mulai dari Perumnas 3, Expo Waena dan Abepura.

Massa yang menggunakan kendaraan bermotor dan berjalan kaki berkumpul di Abepura dan selanjutnya bergerak menuju kawasan kota dengan titik akhir di Kantor Gubernur Papua.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal memastikan aparat kepolisian telah siap mengawal massa yang ingin menyampaikan aspirasi ke DPR Papua dan Kantor Gubernur Papua.

Kamal juga mengimbau massa untuk tidak terpancing dan melakukan aksi perusakan, seperti yang dilakukan massa di Manokwari, Papua Barat.

"Fasilitas yang ada di Papua, khususnya Jayapura, tentu itu harus kita jaga bersama, jangan sampai ada pihak-pihak melakukan perusakan," kata Kamal saat dihubungi, Senin.

Menurut kamal, polisi tidak akan berbuat represif sepanjang demonstrasi berlangsung tertib.

"Kita akan mengawal dan kita akan antisipasi jangan sampai ada penumpukan massa," kata Kamal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved