Soal Potensi Jadi Menteri hingga Capres 2024, Risma Kaget : Kepingin dan Mimpi Saja Tidak

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut dirinya tak memiliki ambisi untuk jadi menteri apalagi presiden, mimpi pun ia tak pernah.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas TV
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Aiman 

Ia juga menyebut kalau dirinya tak berani menginginkan jabatan itu dan tak berani untuk bilang sanggup melakukannya.

"Sekali lagi saya nggak tahu, pertama, yang kedua, saya memang punya prinsip bahwa jabatan itu nggak boleh diminta, terutama jadi kepala daerah karena itu sangat berat sekali, karena di daerah itu cuma ada satu, semua akan tergantung kepada satu sosok ini, karena itu saya tidak berani untuk pingin tidak berani untuk bahwa saya yakin saya bisa, karena itu pasti berat, apapun itu," jelas Risma.

Ia pun menjelaskan kalau jadi Wali Kota Surabaya bukan merupakan keinginannya, tapi ia tak bisa menghindari takdir.

"Nah ada yang ngomong kemarin kenapa Bu Risma mau jadi walikota, saya sudah berusaha menghindar tapi ternyata nggak bisa, itu yang namanya takdir, saya nggak bisa lagi menghindar, kalau sudah takdir Tuhan mau seperti itu, saya mau apa?," kata Risma.

Risma pun mengaku bahwa sebenarnya ia tak ingin jadi kepala daerah apalagi sampai dua periode.

Tim Anies Sebut Risma Cocok Jadi Kepala Dinas Persampahan, Pemkot Surabaya Meradang dan Sesalkan Ini

Cuitan TGUPP Anies Dinilai Serang Risma, Pemkot Surabaya Berang

"Sebenarnya iya (tidak ingin jadi kepala daerah)," jawab Risma mantap.

Kemudian saat disinggung soal kepuasan publik terkait jabatannya dan ratusan penghargaan yang telah ia miliki, menurut Risma tak bisa dilihat seperti itu.

Mas Aiman kan ya orang nggak bisa dinilai dari penghargaannya, seorang pemimpin tidak bisa dinilai hanya dengan misalkan ya orang percaya dengan saya, misalkan dengan kapasitas saya, tapi kan tidak bisa seperti itu, rakyat tidak menilainya seperti itu," katanya.

Risma justru khawatir kalau jabatannya itu malah akan membuat ia tak adil kepada warganya.

"Seseorang bisa ngomong, bahwa saya tidak merasakan sentuhan, saat Risma jadi wali kota. Ya saya nggak tahu, makanya saya selalu sampaikan itu ke seluruh ketua RT, ketua RW, lurah, camat saya, kepala dinas, tolong dicari orang-orang itu, yang sakit, yang tidak bisa berobat, yang tidak bisa makan, anak yatim, orang yang terlantar, tolong dicari, ayo kita rawat, meskipun uang kami terbatas, tapi itu kan kewajiban saya sebagai kepala daerah, saya harus menyelesaikan masalah itu, apapun surat itu beban saya," bebernya.

Ia pun tidak ingin jika ketidak adilan yang ia lakukan malah akan menghambat dirinya masuk Surga.

"Saya tidak ingin kemudian seseorang mengatakan saat nanti someday saya dipanggil (meninggal dunia), kita semua ada di Padang Mahsyar kemudian saya ditanya, Risma malaikat menyampaikan ; Risma kamu nggak bisa masuk surga karena ada satu orang wargamu yang menderita, ya mungkin saja kan?," kata Risma.

"Walaupun cuma satu, saya khawatir itu menghambat saya masuk surga, saya nggak mau itu," tambahnya.

Ternyata itulah alasan kepada seorang Tri Rismaharini tidak pernah mengatakan iya untuk sebuah jabatan yang ditawarkan kepadanya.

"Saya tidak mau sombong, kalau saya terpilih kedua pun saya ngomong Innalillahi Waainnailahi raajiun, saya tidak ngomong Alhamdulillah karena takut, jadi kalau dalam kesulitan saya selalu bilang ya Tuhan saya tidak meminta, tolong bantu saya menyelesaikan ini, karena saya tidak minta jabatan ini," ungkap Risma.

Viral Ekspresi Risma Saat Tahu Anggaran Sampah di DKI Capai Rp 3,7 Triliun, Simpan Lengan di Kepala

Dijenguk Khofifah, Risma Cerita Punya Agenda ke New York Setelah Keluar dari Rumah Sakit

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved