Provinsi Bogor Raya
Ade Yasin Beberkan Alasan Menggagas Rencana Provinsi Bogor Raya
Menurutnya, wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya akan mempermudah administrasi karena jarak tempuh akan lebih terjangkau.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan bahwa butuh pengkajian lebih dalam terkait rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya.
Hal itu ia sampaikan pada saat sesi tanya jawab kepada masyarakat dalam acara Rapat Minggon Rebo Keliling (Boling) yang diselenggarakan di Aula Masjid Jami Baiturrahman, Komplek Departemen Agama, Pabuaran Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (21/8/2019).
Menurutnya, wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya akan mempermudah administrasi karena jarak tempuh akan lebih terjangkau.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pembentukan Provinsi Bogor Raya harus dikaji dengan masak dan melibatkan berbagai pihak.
"Ini kan membuat wilayah administrasi menjadi kecil kalau kita ngurus ke Bandung kejauhan. Kalau di Bogor kan jadi lebih dekat. Mudah-mudahan, ini kan baru wacana. Butuh pendalaman yang sangat detail dan meminta pendapat dari berbagai ahli," ujarnya.
Terkait Provinsi Bogor Raya yang mencuat kepermukaan itu, Ade Yasin mengungkapkan bahwa dari 27 Kota Kabupaten yang ada di Jawa Barat, penduduk terbanyak berasal dari Bogor.
Hal itu menjadi acuan untuk Bogor menjadi Provinsi baru.
"Untuk Provinsi Bogor Raya ini kan baru wacana. Inginnya sih kita juga misah dari dari 27 Kota Kabupaten di Jawa Barat, Bogor ini terbanyak penduduknya, 5,8 juta jiwa paling banyak tetapi dikasih bantuan Provinsinya saja nomor 9 di tahun ini. Maka dari itu kita lebih baik pisah Provinsi, ini kan wacana belum dikaji," jelasnya.
"Kemarin saya baru bicara dengan Rektor IPB dan Walikota Bogor, kita ngobrol bareng-bareng kita kaji bareng-bareng. Jadi kalau bisa dipisahkan kita akan buat Provinsi baru Bogor Raya," pungkasnya.