Janda Cantik Dihukum Mati,Pelaku Sadis Buang Mayat di Jembatan 'Kami Bunuh Ibunya Dulu,Lalu Anaknya'
Janda cantik divonis hukuman mati karena terlibat dalam pembunuhan ibu dan anaknya di Pagaralam, Sumsel.
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
Ada alasan Ponia berucap seperti itu agar soal dirinya berutang kepada Tika tak diketahui adik suaminya yang saat itu datang ke toko Kue Linda.
"Dia takut ketahuan sama suaminya," ucap Tika Herli setelah tertangkap bersama Jefri dan Riko lalu ditahan di Polres Pagaralam awal tahun ini.
• Terkuak Motif Pembunuhan Gadis dalam Karung, Pelaku Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Dalam wawancara khusus dengan tim Tribun Sumsel, Tika yang berada di antara Jefri dan Riko buka-bukaan alasannya membunuh Ponia.
Ia menceritakan sekelumit saja sewaktu Ponia pernah cemburu kepadanya.
• Bikin Polisi Geram, Begini Kelakuan 5 Pembunuh Gadis yang Jasadnya Tinggal Tulang Saat Rekonstruksi
Lantaran suami Ponia pernah bertanya ke anaknya perihal Tika yang tak kunjung main lagi ke rumah.
Tika mengaku kerap main berkunjung ke rumah Ponia di Gunung Gendang, Kota Pagaralam. Apalagi dia selama ini sudah teman dekat dan ada urusan bisnis.

"Istrinya itu seperi cemburu ke aku," beber Tika.
Sebenarnya yang membuat Tika dendam karena Ponia tak kunjung membayar utangnya. Ia pun memanfaatkan ketidaktahuan Ponia yang buta huruf.
Satu waktu ia meminjam ATM BRI dan Ponia memberitahukan PIN-nya. Diam-diam Tika Herli menguras uang di dalam ATM setelah itu dikembalikan lagi.
Ponia belakangan protes karena uang di ATM berkurang saat ia akan menggunakannya.
• Polisi Dibuat Heran Dengar Pengakuan Pembunuh Gadis di Tegal, Begini Sikap Pelaku Saat Diperiksa
Tapi Tika Herli malah menagih kekurangan utang yang belum dibayar Ponia.
Soal utang Ponia yang belum dibayar, Tika Herli memanggil Jefri dan Riko dan menyusun rencana untuk menghabisi nyawanya.
"Saya sakit hati karena dia (Ponia) bilang ke teman-temannya saya yang ada utang sama dia. Padahal ada kwitansi (utang) di atas materai 6 ribu," klaim Tika.
Dibuang di Jembatan
Rencana pembunuhan pertama gagal lantaran Ponia tak kunjung keluar rumah dan enggan diajak jalan-jalan.