Papua Rusuh

Sandiaga Uno Sebut Kemiskinan Penyebab Kemarahan di Papua, Yunarto Wijaya: Ini Menghina Orang Miskin

Menurut Sandiaga Uno wajar orang Papua marah sebab tingkat kemisikanan di sana tinggi, hal itu kemudian diprotes oleh Yunarto Wijaya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Twitter
Sandiaga Uno cerita usaha kuliah di Amerika ditanggapi Yunarto Wijaya 

Namun rupanya Aktivis Papua, Filep Karma tak sepakat dengan hal tersebut.

Ia justru melihat bahwa adanya pembangunan itulah yang menjadi sumber dari masalah di Papua.

Lukas Enembe Akan Pulangkan Mahasiswa Papua, Staf Presiden Panik : Kakak Bukan Marah, Tenang Saja

Kapolda : Saya Harap Pak Gubernur Papua Sampaikan Pesan yang Menyejukkan

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apa kah mereka butuh Jalan Trans Papua, siapa yang butuh? Orang Indonesia kah? atau orang Papua kah?," katanya.

Ia sepakat bahwa pembangunan itu penting dan diperlukan, tapi menurutnya proses perencanaan pembangunan, dan implementasi pembangunan itu harus dilakukan dengan mengedepankan kemanusiaan.

"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan, Papua punya cerita yang berbeda di banding provinsi lain. Kalau melihat Papua disamakan dengan yang lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama. Isu seperatisme itu muncul bukan sesuatu yang tahu-tahu muncul, itu adalah sebab akibatnya beragam persoalan tanpa adanya penyelesaian," jelasnya.

Ia kemudian menyinggung adanya ribuan orang di Wamena yang mengungsi.

"Apa yang dilakukan oleh Jakarta? yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata, orang Papua butuh ilmu, bukan butuh dicaci, itu yang penting," katanya.

Najwa Shihab dan Gubernur Papua, Lukas Enembe (kolase Youtube Najwa Shihab)
Ia juga mengatakan kalau hasil dari pembangunan yang dilakukan itu tidak berdampak pada orang Papua, melainkan hanya untuk warga non Papua yang ada di sana.

"Coba kita cek dalam hasil pembangunan, human development indeks (HDI) di Papua, orang Papua asli HDI nya rendah, orang non Papua yang datang ke Papua HDI nya meningkat, artinya siapa yang bisa menikmati? Bukan orang Papua," tandasnya.

Mendengar pernyataan itu, Lukas Enembe tampaknya setuju.

Ia mengatakan kalau jalan yang dibangun di Papua pun tidak dinikmati oleh warga Papua.

"Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan," kata Lukas Enembe.

"Itu (pembangunan) bukan untuk orang Papua, mereka tidak pernah lewat jalan yang dibangun, mereka tidak punya apa-apa. Mereka perlu kehidupan," katanya lagi.

Kemudian Akademisi Universitas Papua Yusuf Sawaki mengatakan kesenjangan itu pun terlihat dari kerusuhan di Papua dan Papua Barat beberapa hari yang lalu.

Menurutnya, itu adalah bukti kalau warga Papua tidak bisa masuk ke sentra ekonomi dan kantor pemerintahan di sana.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved