Jenazah Terpanggang Dalam Mobil

Gara-gara Utang Rp 10 Miliar, AK Bunuh Suami & Anak Tiri, Ternyata Sempat Sewa Paranormal Tapi Gagal

Bukan dengan cara kekerasan, AK rupanya sempat menggunakan jasa paranormal untuk menyelesaikan permasalahan utang.

Penulis: khairunnisa | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kolase Facebook M Adi Pradana dan Pupung Sadili
Dana, Aulia Kesuma dan Pupung 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Motif utama AK membunuh suaminya bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) akhirnya terungkap.

Utang sebesar Rp 10 miliar rupanya menjadi penyebab AK tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Karenanya, guna menghabisi nyawa Pupung Sadili dan M Adi Pradana, AK pun rela menyewa pembunuh bayaran.

Sebelumnya penemuan dua jenazah terpanggang di dalam mobil Toyota Calya yang ditemukan Minggu (25/8/2019), di Kampung bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi sempat membuat geger publik.

Namun kini, misteri tentang sosok otak pembunuhan dua jenazah yang berstatus ayah dan anak itu pun akhirnya terungkap.

Foto Pupung dan Dana semasa hidup (kiri), pelaku pembunuhan AK saat konferensi pers.
Foto Pupung dan Dana semasa hidup (kiri), pelaku pembunuhan AK saat konferensi pers. (Kolase Facebook M Adi Pradana dan Tribun Jabar)

Adalah AK, istri muda dan ibu tiri kedua jenazah yang menjadi dalam pembunuhan keji tersebut.

Melansir Kompas.com, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, AK menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Nasriadi menjelaskan, awalnya dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah mereka di Lebak Bulus, Jakarta Selatan oleh para eksekutor.

"Motifnya adalah tersangka AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.

Setelah dieksekusi, kedua jenazah disimpan di dalam mobil lalu di parkir di SPBU Cireundeu, Jakarta.

Hingga akhirnya, AK dengan bantuan KV pun membakar jenazah Pupung Sadili dan M Adi Pradana.

Aulia Kesuma Akhirnya Mengaku, Terlilit Utang Rp 10 Miliar dan Siapkan Pembunuhan Satu Bulan Lalu

Disewa AK untuk Habisi Nyawa Suami & Anak Tirinya, 2 Pembunuh Bayaran Berprofesi sebagai Buruh

Utang Rp 10 Miliar Jadi Motif AK Bunuh Suami dan Anak Tiri

Motif utama AK tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya pun terungkap.

Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi
Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi (Dok. Polres Sukabumi)

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menjelaskan, Aulia Kesuma memiliki utang ke sejumlah bank dengan jumlah total mencapai Rp 10 miliar.

"Di bank A tersangka punya utang Rp 7 miliar, di bank B tersangka memiliki utang Rp 2,5 miliar dan tersangka juga memiliki utang kartu kredit sebanyak Rp 500 juta. Sehingga total utang si tersangka ini adalah Rp 10 miliar," kata AKBP Nasriadi di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019).

Diduga utang yang begitu besar ini membuat tersangka Aulia Kesuma tertekan.

Untuk membayar utang-utangnya tersebut kemudian Aulia Kesuma merayu suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili untuk menjual salah satu rumahnya yang disewakan menjadi tempat pencucian kendaraan.

Namun, permintaan itu ditolak Pupung Sadili dan anaknya.

Penolakan itu membuat tersangka sakit hati hingga merencanakan pembunuhan.

"Namun, permintaan penjualan rumah itu ditolak suaminya. Karena rumah yang diminta untuk dijual merupakan rumah warisan orangtuanya," sambung dia.

"Selain itu, motif lainnya adalah ketidakcocokan dalam rumah tangga antara tersangka dengan suaminya, Pupung Sadili terkait status anak," kata AKBP Nasriadi.

Kondisi ini membuat tersangka harus tinggal terpisah dengan kedua anak kandungnya.

"Jadi dua motif inilah yang membuat tersangka ingin melakukan pembunuhan berencana terhadap suami dan anak tirinya," katanya.

Cicilan Utang Aulia Kesuma Diduga Capai Rp 200 juta per Bulan, Ini Kekayaan Pupung Sadili

Geovanni Kelvin Bukan Anak Aulia Istri Muda Pupung, Selisih Umur Keduanya Sempat Tuai Sorotan

AK Sempat Sewa Paranormal

Dilansir dari Kompas.com, sebelum menyewa pembunuh bayaran, AK rupanya telah menempuh cara lain.

Bukan dengan cara kekerasan, AK rupanya sempat menggunakan jasa paranormal untuk menyelesaikan permasalahan utang.

Aulia Kesuma diduga otak pelaku pembunuhan suami dan anak tirinya, Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Aulia Kesuma diduga otak pelaku pembunuhan suami dan anak tirinya, Pupung Sadili dan M Adi Pradana. (Kolase Tribun Bogor)

Langkah menggunakan jasa paranormal itu dilakukan AK dengan harapan membuka pintu hati suaminya agar bisa menjual rumah.

Namun alih-alih berhasil, Pupung Sadili tetap berkeras hati tak ingin menjual rumahnya.

Hingga akhirnya, AK pun melakukan perencanaan untuk membunuh suami dan anak tirinya.

"Meminta bantuan kepada paranormal tapi gagal. Kemudian saudari AK merencanakan menghabisi (pembunuhan) suami dan anak tirinya, dengan mencari para eksekutor ( pembunuh bayaran)," kata AKBP Nasriadi.

Selain Kasus Pembunuh Bayaran Disewa Istri Muda Bunuh Pupung & Dana, Ini 5 Kasus Serupa Sempat Heboh

Dicekoki Miras, Dibekap Lalu Dibakar Ibu Tiri, Putra Pupung Sempat Buat Video 2 Hari Sebelum Tewas

Sebelum Tewas dan Dibakar, Pupung Diracun dan Dana Diberi Miras

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tersangka K sebelumnya memberikan minuman keras kepada Dana.

Sementara itu, K merupakan anak dari AK, istri Edi. Tersangka K membunuh Dana atas perintah AK.

"Istri korban (AK) menyuruh anaknya si K itu untuk memberi minuman keras kepada korban dengan inisial D. Akhirnya D mabuk dan enggak sadar, kemudian dibekap," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dibunuh dengan cara diracun oleh tersangka pembunuh bayaran berinisial S dan A.

Kedua tersangka pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) pukul 19.07 WIB. Kedua tersangka berinisial S dan A.
Kedua tersangka pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (27/8/2019) pukul 19.07 WIB. Kedua tersangka berinisial S dan A. (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kedua tersangka disewa sebagai pembunuh bayaran oleh AK, istri Edi.

"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi) di minunan dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Argo menyebut, korban diracun di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sementara itu, anak Edi, M Adi Pradana alias Dana (23) tewas setelah dibekap oleh tersangka K di lokasi yang sama.

Selanjutnya, Edi dan Dana dibawa ke Sukabumi untuk dibakar.

"Setelah dua korban dinyatakan meninggal terus dibawa ke mobil. Ada dua mobil itu dibawa ke arah Sukabumi. Setelah sampai di Gunung Cidahu, Sukabumi, kemudian mayat dua orang itu dibakar oleh tersangka K," ungkap Argo.

Dua jenazah ditemukan dalam sebuah mobil yang terbakar di Jalan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, hari Minggu sekitar pukul 12.00 WIB.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved