Jenazah Terpanggang Dalam Mobil

Setelah Bunuh Pupung Sadili dan Dana, Pembunuh Bayaran Taruh Obat Nyamuk Ditempel Korek Api

Aulia Kesuma (35) alias AK si otak pelaku bersama anaknya Kelvin alias KL dan juga dua eksekutor sempat mensetting agar kedua korban terlihat meningga

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Kompas.com/Twitter
M Adi Pradana alias Dana sebelum dibakar bersama ayahnya Pupung Sadili di Sukabumi 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PALABUHANRATU - Upaya menghilangkan jejak atas pembunuhan terhadap ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) rupanya pernah dilakukan para pelaku di Jakarta.

Aulia Kesuma (35) alias AK si otak pelaku bersama anaknya Kelvin alias KL dan juga dua eksekutor sempat mensetting agar kedua korban terlihat meninggal karena kebakaran.

Setelah pembunuhan dilakukan malam hari pada 23 Agustus 2019 lalu di rumah korban di Lebak Bulus, rumah itu juga sempat dibersihkan terlebih dahulu oleh AK dan pelaku lainnya.

Paginya para pelaku merencanakan pembakaran rumah dengan cara menseting penempatan obat nyamuk di tiga tempat disertai siraman bensin.

"Mereka memasang korek api di ujung obat nyamuk tersebut. Ketika api obat nyamuk sampai ke ujung dan kena korek api maka akan meledak. Itu di 3 tempat yakni di kamar (Edi), dekat mobil berisi mayat (Garasi) dan di kamar Dana," terang Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Dia menjelaskan bahwa istri Pupung Sadili atau AK bersama buah hatinya yang masih berumur 4 tahun beserta para pelaku pada pukul 09.00 WIB pagi meninggalkan lokasi.

Chat Elvira Setelah Tahu Dana Dicekoki Miras : Gak Terima, Kalo Mabok Jadi Bikin Aku Kehilangan Kamu

Fakta Baru Otak Pembunuhan Ayah & Anak, Tetangga Curiga Respon Aulia Kesuma Saat Kamar Dana Terbakar

Para eksekutor diturunkan di bekas SPBU Cirende dan diberi uang Rp 10 juta oleh AK dan sebelumnya saudari AK pernah setor Rp 1 juta untuk transport para eksekutor dari Lampung ke Jakarta.

Sementara AK dan KL pulang ke apartemen di Kalibata sambil menunggu situasi rumah.

Mobil terbakar di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Mobil terbakar di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (TribunnewsBogor.com/ Naufal Fauzy)

Sampai akhirnya pukul 18.00 WIB, KL alias Kelvin mendapat telpon dari tetangganya yang mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.

Kelvin kembali ke rumah menggunakan taksi namun dia kaget sekaligus khawatir karena garasi tempat kedua korban dalam mobil tidak ikut terbakar sesuai rencana yang diharapkannya.

KL pun kemudian memastikan garasi itu agar tidak dimasuki orang saat kebakaran terjadi.

Saat Eksekusi Pupung dan Dana, Aulia Kesuma Kunci Anaknya yang Masih Balita di Dalam Kamar

"Esok harinya pukul 07.00 WIB, tanggal 25 Agustus, kedua jasad diangkut dimasukan ke dalam satu mobil. Dana ditempatkan di tengah, Edi Chandra di belakang. Kemudian menuju ke arah Sukabumi, ke Cidahu," terang Nasriadi.

Di tengah perjalanan si otak pelaku AK beli bensin 1 liter kemudian mencari tempat dan AK menyerahkan bensin ke KL.

KL kemudian menyiram bensin untuk membakar mobil berisi dua jasad itu yang lokasi tepatnya di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.

Bawa Balita

Aulia Kesuma alias AK (35) rupanya mengajak balitanya saat mengeksekusi Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili.

Balita tersebut merupakan buah hati hasil pernikahan Aulia Kesuma dan Pupung Sadili.

Aulia Kesuma diketahui sebagai otak pembunuhan sadis terhadap suaminya Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (24)

Tak hanya itu, rupanya Dana sempat berduel dengan pelaku suruhan ibu tirinya sebelum tewas dibunuh dan dibakar di dalam mobil.

Seperti diketahui, jasad Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana alias Dana ditemukan dalam kondisi terpanggang di dalam mobi di kawasan Cidahu, Sukabumi.

Kedua korban sengaja dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan jejaknya.

Polres Sukabumi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan ayah dan anak yang jasadnya dibakar di Cidahu Sukabumi.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menuturkan, jika Aulia Kesuma alias AK sempat mengajak balitanya berinisial R yang masih berusia 4 tahun.

AKBP Nasriadi menuturkan, Aulia Kesuma menjemput 4 orang pembunuh bayaran yang disewanya untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili dan Dana.

 TERUNGKAP! Begini Cara Aulia Kesuma Bunuh Suami & Anak Tirinya sebelum Mayatnya Dibakar Dalam Mobil

Mobil terbakar di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Mobil terbakar di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (TribunnewsBogor.com/ Naufal Fauzy)

Empat orang eksekutor berkumpul di salah satu apartemen di Kalibata untuk menggelar rencana pembunuhan tersebut.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa saat itu AK menjemput para eksekutor sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Edi Chandra pada 23 Agustus 2019.

"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," terang Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019).

Agar balita yang merupakam anak dari Aulia Kesuma ini tidak tahu siapa yang dijemput, Aulia Kesuma mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.

"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.

 Terjerat Utang Rp 10 Miliar, Polisi Beberkan Utang Aulia Kesuma di Sejumlah Bank

Saat tiba di rumah, balitanya dibawa oleh AK bersama pengasuhnya ke sebuah kamar di bagian belakang rumah dan dibiarkan dikunci.

"AK membawa pembantunya dan anaknya ke tempat tidur di belakang dan dikunci dari luar. Mereka disiapkan susu supaya mereka tidur di situ," kata Nasriadi.

Dimalam harinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) dibunuh oleh pelaku.

Korban Dibunuh setelah meminum jus yang berisi campuran obat tidur.

Aulia Kesuma dan rumah korban
Aulia Kesuma dan rumah korban (Kolase Kompas TV)

Korban Pupung Sadili, kata AKBP Nasriadi, dibunuh dengan cara dibekap menggunakan handuk yang diberi alkohol saat tertidur pulas oleh kedua eksekutor.

Sedangkan Dana dibunuh bersama-sama oleh AK, anaknya KL yang baru datang setelah Edi Chandra terbunuh dan dua eksekutor.

"AG dan SG setelah itu bersama KL dan AK mereka berempat melakukan eksekusi terhadap Dana. Saat itu karena obat tidur kurang berpengaruh, Dana sempat melakukan perlawanan dan sempat teriak minta tolong dan disitu lah dilakukan pembunuhan dengan cara mengikat, mencekik dan sebagainya," kata Nasriadi.

Utang Rp 10 Miliar

Otak pelaku Aulia Kesuma alias AK (35) nekat membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (24) karena masalah utang piutang.

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa utang yang menjerat otak pelaku ini mencapai Rp 10 Miliar.

"Di bank A tersangka punya utang Rp 7 miliar, di bank B tersangka memiliki utang Rp 2,5 miliar dan tersangka juga memiliki utang kartu kredit sebanyak Rp 500 juta. Sehingga total utang si tersangka ini adalah Rp 10 miliar," kata Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019).

Utang yang begitu besar ini membuat tersangka AK tertekan.

 Alasan Istri Muda Pilih Sukabumi Jadi Lokasi Pembakaran Suami dan Anak Tirinya

Kemudian AK merayu suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili untuk menjual salah satu rumahnya yang disewakan menjadi tempat pencucian kendaraan.

Tim Puslabfor Mabes Polri melakukan olah TPK dibangkai mobil terbakar Selasa (27/8/2019) (istimewa)
Namun sang suami tidak setuju sehingga AK pun merasa sakit hati.

Selain itu, motif lainnya adalah ketidak cocokan dalam rumah tangga antara tersangka dengan suaminya, Pupung Sadili terkait status anak.

Kondisi ini membuat tersangka harus tinggal terpisah dengan kedua anak kandungnya.

"Jadi dua motif inilah yang membuat tersangka ingin melakukan pembunuhan berencana terhadap suami dan anak tirinya," kata Nasriadi.

Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (kiri) dan mobil yang berisi jasad korban yang hangus terbakar di Cidahu Sukabumi
Pupung Sadili saat latihan silat Cimande (kiri) dan mobil yang berisi jasad korban yang hangus terbakar di Cidahu Sukabumi (TribunnewsBogor.com/facebook Pupung Sadili)

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil minibus Toyota Calya hitam bernopol B 2983 SZH di pinggir Jalan Cidahu - Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi ditemukan terbakar, Minggu (25/8/2019) siang.

Di dalam mobil tersebut ditemukan dua jasad yang terpanggang korban pembunuhan yakni ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23).

Dana, Aulia Kesuma dan Pupung (Kolase Facebook M Adi Pradana dan Pupung Sadili)
Dibalik pembakaran mobil berisi dua jenazah ini, polisi menangkap otak pelakunya yakni wanita berinisial AK (35) yang tak lain merupakan istri dan ibu tiri korban.

"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved