Jenazah Terpanggang Dalam Mobil
Rayuan Maut Aulia Kesuma Pada Pupung Sadili, Suami Luluh Diajak ke Ranjang Usai Minum Jus Obat Tidur
Namun demikian, Aulia Kesuma tak habis akal, ada sejumlah rayuan yang ia keluarkan untuk mengelabui Pupung Sadili
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
"Mereka memasang korek api di ujung obat nyamuk tersebut. Ketika api obat nyamuk sampai ke ujung dan kena korek api maka akan meledak. Itu di 3 tempat yakni di kamar (Edi), dekat mobil berisi mayat (Garasi) dan di kamar Dana," terang Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Dia menjelaskan bahwa istri Pupung Sadili atau AK bersama buah hatinya yang masih berumur 4 tahun beserta para pelaku pada pukul 09.00 WIB pagi meninggalkan lokasi.
Para eksekutor diturunkan di bekas SPBU Cirende dan diberi uang Rp 10 juta oleh AK dan sebelumnya saudari AK pernah setor Rp 1 juta untuk transport para eksekutor dari Lampung ke Jakarta.
Sementara AK dan KL pulang ke apartemen di Kalibata sambil menunggu situasi rumah.
Sampai akhirnya pukul 18.00 WIB, KL alias Kelvin mendapat telpon dari tetangganya yang mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.
Kelvin kembali ke rumah menggunakan taksi namun dia kaget sekaligus khawatir karena garasi tempat kedua korban dalam mobil tidak ikut terbakar sesuai rencana yang diharapkannya.
KL pun kemudian memastikan garasi itu agar tidak dimasuki orang saat kebakaran terjadi.
"Esok harinya pukul 07.00 WIB, tanggal 25 Agustus, kedua jasad diangkut dimasukan ke dalam satu mobil. Dana ditempatkan di tengah, Edi Chandra di belakang. Kemudian menuju ke arah Sukabumi, ke Cidahu," terang Nasriadi.
Di tengah perjalanan si otak pelaku AK beli bensin 1 liter kemudian mencari tempat dan AK menyerahkan bensin ke KL.
KL kemudian menyiram bensin untuk membakar mobil berisi dua jasad itu yang lokasi tepatnya di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Di Twitter warganet sudah mengatahui terlebih dahulu jejak digital dari Aulia Kesuma
Akun Twitter @meimei2410 menjadi tempat Auli Kesuma berkeluh kesah
Akun Twitter ini dibuat pada November 2010
Aulia Kesuma sendiri mulai mencuitkan curahannya pada November 2012
Terakhir, Aulia Kesuma mencuitkan keluh kesahnya pada 18 Maret 2013 silam