Jenazah Terpanggang Dalam Mobil
Rayuan Maut Aulia Kesuma Pada Pupung Sadili, Suami Luluh Diajak ke Ranjang Usai Minum Jus Obat Tidur
Namun demikian, Aulia Kesuma tak habis akal, ada sejumlah rayuan yang ia keluarkan untuk mengelabui Pupung Sadili
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aulia Kesuma punya seribu cara untuk menguasai harta Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili yang merupakan suaminya
Niatan Aulia Kesuma hanya satu, yakni menguasai rumah dan harta Pupung Sadili untuk melunasi hutangnya
Aulia Kesuma memutar otak demi menutupi hutangnya yang sudah menggunung
Mulai dari menyewa paranormal, sampai terakhir Aulia Kesuma menyewa pembunuh bayaran
Tak aksinya tak selancar yang dibayangkan
Aulia Kesuma sempat menemui sejumlah kendala saat akan membunuh Pupung Sadili
Namun demikian, Aulia Kesuma tak habis akal, ada sejumlah rayuan yang ia keluarkan untuk mengelabui Pupung Sadili
Sebelum dibunuh, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) sama sekali tak curiga terhadap tingkah istrinya Aulia Kesuma alias AK yang sudah bulat berniat membunuhnya.
Bahkan hal itu terjadi di hari rencana pembunuhan dilaksanakan pada Jumat (23/8/2019) malam.
Padahal saat itu AK sudah membawa pembunuh bayaran yang disembunyikan di garasi rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
AK membawa jus yang dia beli dalam perjalanan saat menjemput para pembunuh bayaran di kawasan Kalibata.
Jus itu merupakan jus campuran timun dan jeruk yang dibeli dalam bentuk sachet.
Selain itu, jus tersebut juga diberi lima butir obat tidur berdosis tinggi yang sebelumnya dihaluskan menjadi serbuk.

"Sampai di rumah tanpa ada perasaan apa-apa, tersangka bertemu dengan suaminya, ngobrol-ngobrol. Obat tidur tadi dihaluskan jadi bubuk dan kemudian dimasukan ke dalam jus milik suaminya," terang Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Pada saat meminum jus itu, Pupung Sadili sempat merasa aneh dengan jus yang dia minum.
Sebab, Pupung mengeluhkan rasa jus yang agak pahit, tidak seperti biasanya.
"Pada saat meminum, Edi bertanya kenapa jus ini agak sedikit pahit tidak seperti biasanya, dijawab oleh AK bahwa jus itu dicampur dengan sayur-sayuran sehingga agak pahit. Tanpa ada curiga, jus itu dihabiskan (diminum) saat itu juga," cerita Nasriadi.
Nasriadi menjelaskan bahwa AK kemudian mengajak suaminya itu masuk ke kamar untuk melakukan hubungan intim.
"Sebelum melakukan hubungan suami istri itu, Edi Chandra sudah meminum jus tersebut, minumnya di ruang tamu sebelum masuk ke kamar," kata Nasriadi.
Setelah melakukan hubungan suami istri, Edi Chandra melakukan Yoga seperti kebiasaannya sebelum tidur.
Namun, karena efek dari obat tidur, Edi Chandra tertidur di lantai dengan posisi terlentang.
"AK memastikan Edi apakah tidur pulas apa belum. Setelah diyakini pulas, sekitar pukul 21.30 WIB, AK memanggil si SG sama AG (eksekutor) untuk masuk ke ruangan tersebut. Nah di situ lah dilakukan eksekusi terhadap Edi Chandra dengan cara dibekap dengan handuk yang sudah dibauri dengan alkohol, tangan dipegang dan sebagainya sampai diyakini korban meninggal dunia," kata Nasriadi.
Setelah itu, para eksekutor bergegas kembali bersembunyi menunggu kedatangan korban kedua yakni anak tiri AK, M. Adi Pradana alias Dana (23) yang pergi ke luar rumah.
"Sebelum Dana pulang, datanglah saudara KL anak kandung AK. AK mengatakan kepada KL bahwa Edi Chandra telah diselesaikan, tinggal menunggu Dana," cerita Nasriadi.
Dia menerangkan bahwa ketika Dana pulang, pemuda 23 tahun itu langsung menuju kulkas mengambil jus yang telah ditaburi dengan obat tidur.
Kemudian Dana dibunuh pada pukul 24.00 WIB oleh para eksekutor dibantu AK dan KL sebelum akhirnya jasadnya dibakar dalam mobil bersama jasad ayahnya di Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Upaya menghilangkan jejak atas pembunuhan terhadap ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) rupanya pernah dilakukan para pelaku di Jakarta.
Aulia Kesuma (35) alias AK si otak pelaku bersama anaknya Kelvin alias KL dan juga dua eksekutor sempat mensetting agar kedua korban terlihat meninggal karena kebakaran.
Setelah pembunuhan dilakukan malam hari pada 23 Agustus 2019 lalu di rumah korban di Lebak Bulus, rumah itu juga sempat dibersihkan terlebih dahulu oleh AK dan pelaku lainnya.
Paginya para pelaku merencanakan pembakaran rumah dengan cara menseting penempatan obat nyamuk di tiga tempat disertai siraman bensin.
"Mereka memasang korek api di ujung obat nyamuk tersebut. Ketika api obat nyamuk sampai ke ujung dan kena korek api maka akan meledak. Itu di 3 tempat yakni di kamar (Edi), dekat mobil berisi mayat (Garasi) dan di kamar Dana," terang Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Dia menjelaskan bahwa istri Pupung Sadili atau AK bersama buah hatinya yang masih berumur 4 tahun beserta para pelaku pada pukul 09.00 WIB pagi meninggalkan lokasi.
Para eksekutor diturunkan di bekas SPBU Cirende dan diberi uang Rp 10 juta oleh AK dan sebelumnya saudari AK pernah setor Rp 1 juta untuk transport para eksekutor dari Lampung ke Jakarta.
Sementara AK dan KL pulang ke apartemen di Kalibata sambil menunggu situasi rumah.
Sampai akhirnya pukul 18.00 WIB, KL alias Kelvin mendapat telpon dari tetangganya yang mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.
Kelvin kembali ke rumah menggunakan taksi namun dia kaget sekaligus khawatir karena garasi tempat kedua korban dalam mobil tidak ikut terbakar sesuai rencana yang diharapkannya.
KL pun kemudian memastikan garasi itu agar tidak dimasuki orang saat kebakaran terjadi.
"Esok harinya pukul 07.00 WIB, tanggal 25 Agustus, kedua jasad diangkut dimasukan ke dalam satu mobil. Dana ditempatkan di tengah, Edi Chandra di belakang. Kemudian menuju ke arah Sukabumi, ke Cidahu," terang Nasriadi.
Di tengah perjalanan si otak pelaku AK beli bensin 1 liter kemudian mencari tempat dan AK menyerahkan bensin ke KL.
KL kemudian menyiram bensin untuk membakar mobil berisi dua jasad itu yang lokasi tepatnya di Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Di Twitter warganet sudah mengatahui terlebih dahulu jejak digital dari Aulia Kesuma
Akun Twitter @meimei2410 menjadi tempat Auli Kesuma berkeluh kesah
Akun Twitter ini dibuat pada November 2010
Aulia Kesuma sendiri mulai mencuitkan curahannya pada November 2012
Terakhir, Aulia Kesuma mencuitkan keluh kesahnya pada 18 Maret 2013 silam
Dalam cuitannya, Aulia Kesuma mengeluhkan soal kondisi rumah tangga
"Sumpah..gara2 tuch setan, rumah tangga aku jadi dingin..mampus aza tuch setan..ups setan khan dah mati ya" tulisnya
Sejak 2012 sampai 2013 isi cuitan Aulia Kesuma memang berisi soal keluhan dan terbilang sumpah serapah
"Udah tahu anak nya ga beres, malah dikasih kebebasan..qta lihat aza akibat nya nanti.."
"Org yg suka menzolimi pasti ada azab nya dari Alloh, yg satu mandul, yg satu ga kawin, yg satu kena sakit kanker parah" tulis akun Twitter @meimei2410
(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy/Ardhi Sanjaya)