UPDATE Kisah KKN di Desa Penari yang Viral di Media Sosial, Novelnya Terbit Bulan Ini
UPDATE Viral Cerita Horor KKN di Desa Penari: Novel Terbit Bulan Ini, Imbauan Hormati Aturan Daerah
Menurut keterangan MB Winata, novel KKN di Desa Penari akan terbit di bulan September ini.
"Naskah ini akan diterbitkan Bukune pada Bulan September," katanya.
Namun, belum diketahui kapan tanggal pasti novel tersebut bakal bisa dinikmati pembaca.
3. Tentang Menghormati Aturan Suatu Daerah
Salah satu pesan yang bisa diambil dari cerita horor KKN di Desa Penari adalah pesan agar kita menghormati aturan sebuah daerah.
Disebutkan dalam kisah KKN di Desa Penari, dua mahasiswa meninggal karena melanggar aturan yang ada di desa lokasi KKN.
Peneliti folklor dari Universitas Indonesia (UI), Sunu Wasono mengatakan di beberapa daerah Indonesia memang masih banyak cerita-cerita yang berkaitan dengan mitos berkembang di masyarakat Indonesia.
Di dalam cerita rakyat tersebut, seringkali ada larangan dan aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
"Di beberapa tempat, saya kira cerita seperti itu memang ada. Dan jenisnya beragam," ujar Sunu kepada Kompas.com, Minggu (1/9/2019).

Jenis beragam yang dimaksud Sunu adalah jenis larangan dan aturan di suatu daerah.
Misalnya saja, ada larangan mengambil ikan di suatu kolam atau mata air tertentu, atau larangan tidak boleh mengenakan baju berwarna hijau di laut selatan Jawa.
Menurut Sunu, semua larangan itu memiliki maksud dan tujuan di masa lalu dan masih memiliki manfaat hingga saat ini.
"Mungkin saja tidak boleh menangkap ikan di kolam atau mata air karena menjaga solidaritas atau agar ikan bisa dinikmati bersama, atau agar ikan berkembang biak," kata Sunu.
"Kemudian larangan memakai baju hijau di pantai selatan yang dikaitkan bisa menyaingi Nyi Roro Kidul. Kalau rasionalisasinya, barang kali itu bertujuan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti terseret ombak, kalau baju (korban) hijau kan susah untuk dikenali," terang Sunu.
Oleh sebab itu, selama larangan di suatu daerah masih dijalankan masyarakat setempat, Sunu menyarankan agar kita menghormati aturan-aturan tersebut.