Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Moeldoko Sebut Sosok Ini Jadi Dalang Kerusuhan Papua, Wiranto : Kami Peringatkan Siapapun Dia !

Moeldoko mengatakan, pemerintah telah menempuh berbagai langkah untuk mengatasi persoalan keamanan di Papua dan Papua Barat.

Dok. Instagram
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko 

Padahal, pemerintah menyatakan, saat ini Papua telah mengalami kemajuan di bidang pembangunan.

Dalam wawancara kepada Majalah Tempo, Benny Wenda mengaku telah mengeluarkan surat edaran yang berisi instruksi agar rakyat Papua tak mengikuti upacara kemerdekaan.

Akan tetapi, Benny menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang kemudian disertai kerusuhan di Papua dan Papua Barat dianggap sebagai spontanitas masyarakat di sana.

"Saya memang mengeluarkan surat edaran beberapa pekan sebelum selebrasi kemerdekaan Indonesia. Isinya menyerukan kepada rakyat Papua supaya tidak ikut upacara," ucap Benny.

"Tapi aksi di Surabaya yang merembet ke Papua itu spontanitas saja. Rakyat Papua yang bergerak," ujar dia.

Unsur Forkompinda Papua usai melakukan pertemuan untuk membahsa perkembangan situasi yang berkembang saat ini, di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (22/08/2019).
Unsur Forkompinda Papua usai melakukan pertemuan untuk membahsa perkembangan situasi yang berkembang saat ini, di Mapolda Papua, Jayapura, Kamis (22/08/2019). (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Kepada Majalah Tempo, Benny juga mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo soal Papua yang masih menggunakan pendekatan militer.

Dia memuji presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang melakukan pendekatan kemanusiaan.

Cara yang dilakukan Gus Dur antara lain mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua dan membolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora selama bersanding dengan bendera Merah Putih.

"Hanya Gus Dur yang berani membela Papua. Dia juga menyebutkan Bintang Kejora sebagai lambang budaya kami," ujar Benny Wenda.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko Sebut Benny Wenda Dalangi Kerusuhan Papua", 

Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Bayu Galih

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved