Film It: Chapter Two Akan Tayang, Kenapa Orang Fobia Lihat Badut?
Rasa aneh dan menakutkan ketika melihat badut ini kemudian diperkuat oleh karakteristik mulut yang dirias agar tampak lebih besar dan mata
Namun, tentu saja ada perbedaan antara rasa tidak nyaman terhadap badut dengan rasa takut terhadap badut yang sebenarnya atau coulrophobia.
Psikolog Perpetua Neo berkata bahwa seseorang yang memiliki fobia belum tentu pernah mengalami trauma terhadap objek fobianya saat masih kecil.
Menurut dia, fobia terbentuk dari kaitan antara stimulus, situasi dan respons rasa takut di kepala.
Soal ketakutan terhadap badut, misalnya, Neo berkata bahwa mungkin kemunculan badut dibarengi dengan suara kencang atau situasi lainnya yang mengejutkan.
Ini kemudian memicu bagian amydala di otak yang bertanggung jawab untuk rasa takut.
• Jelang 10 Muharram, Ini Jadwal Puasa Sunnah - Bacaan Niat dan Keutamaannya
• Tarif Layanan Seks Threesome yang Ditawarkan SH dan SR via Medsos
Neo mengatakan, amygdala adalah bagian yang sangat primitif di otak, ia hanya tertarik untuk membuat Anda selamat.
Jadi ketika ada sesuatu yang menakuti Anda, ia akan menyala dan membunyikan alarm 'bahaya, bahaya, bahaya' yang kemudian mengaktifkan sistem berperang, lari atau berhenti.
Buruknya, kita juga punya bias harapan di mana kita sudah berimajinasi dulu sebelum melakukan atau mengalami sesuatu.
Alhasil, bila Anda punya coulrophobia dan diundang untuk menonton sirkus, hal pertama yang Anda bayangkan hanyalah berbagai bencana yang mungkin terjadi bila melihat badut.
Neo mengakui bahwa beberapa jenis fobia mungkin terdengar konyol, tetapi bagi orang yang memang memilikinya, objek fobia mereka telihat sangat nyata dan mengerikan.
Seseorang yang fobia bisa mengalami serangan panik, kesulitan bernapas, detak jantung tidak reguler, berkeringat dan mual ketika bertemu dengan objek fobianya.
Jadi, jangan pernah memaksa teman yang mengakut punya fobia terhadap badut untuk menonton It: Chapter Two
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "It: Chapter 2 Rilis di Indonesia, Kenapa Badut Bikin Seram?", https://sains.kompas.com/read/2019/09/04/183600523/it--chapter-2-rilis-di-indonesia-kenapa-badut-bikin-seram-?page=all.
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Editor : Shierine Wangsa Wibawa