Kesaksian Tetangga Soal Pria Aniaya Istri di Bogor hingga Munculnya Dugaan Perselingkuhan Pelaku
Kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu tepatnya terjadi di Kampung Masjid, Desa Bojonggede RT 05/04, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus istri dianiaya suami di Bojonggede, Kabupaten Bogor perlahan terungkap.
Beberapa waktu lalu, wanita berinisial A mendapat perlakuan kekerasan dari suaminya sendiri.
Kejadian kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) itu tepatnya terjadi di Kampung Masjid, Desa Bojonggede RT 05/04, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
A diketahui berprofesi sebagai asissten rumah tangga disekitar kediamannya.
Ia memiliki 3 anak hasil dari pernikahannya bersama sang suami yang diketahui berprofesi sebagai juru parkir angkutan umum.
Saat ini, pelaku telah diamankan pihak kepolisian.
Pelaku dikabarkan ditangkap pada Rabu (11/9/2019) malam.
"Alhamdulilah pelaku sudah ditangkap tadi malam," ujar Kanit Reskrim Polsek Bojonggede, Iptu Jajang Rahmat saat dikonfirmasi.
• Ruang Meeting Hotel di Bogor Dikabarkan Berantakan Diterjang Angin Kencang, Ini Penjelasan BPBD
Belum diketahui secara pasti kronologi dan motif pelaku hingga tega menganiaya istrinya sendiri.
Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus KDRT yang terjadi di Bojonggede itu.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnesBogor.com, insiden tersebut diduga karena persoalan rumah tangga.
Suami A disebut-sebut berselingkuh.

Saat itu, A diketahui menegur suaminya yang diduga melakukan perselingkuhan secara terang-terangan.
Sang suami yang tampak tak terima lantas bertindak kasar kepada A.
Pelaku diketahui memukul dan mengikat tangan korban hingga mengalami luka lebam.
Beruntung, (A) berhasil melarikan diri melalui jendela dan mampu kabur dari siksaan suami.
• 71 Pelajar SMK asal Bogor Tertangkap di Banyumas, Bolos Sekolah dan Sempat Cekcok Dengan Sopir Truk
Menyikapi hal itu, anak pertama korban, Herman mengatakan bahwa ia mendapatkan kabar KDRT terhadap ibunya melalui sang Bibi.
Merespon hal itu, Herman bergegas pulang untuk melihat kondisi ibunya dan menemaninya melakukan pelaporan serta membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Untuk awal, kebetulan posisi saya sedang tidak di lokasi, saya lagi di luar. Saya baru dapat kabar saat saya arah pulang dari Bekasi. Saya dikabari ditelepon oleh kakak angkat saya bahwa ibu saya dipukuli. Saya langsung pulang," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).
"Ketika saya sampai rumah, orang tua saya sudah membuat laporan penganiayaan ke Polsek. Setelah ke Polsek, ibu saya dibawa ke RSUD Cibinong untuk dilakukan visum," sambungnya.

Terkait kabar perselingkuhan, Herman mengaku bahwa mendengar kabar tersebut dari pihak saudara yang memang tinggal berdekatan dengan ibunya.
"Kalau untuk selingkuh saya tahu hanya segelintiran. Karena saya itu jarang di rumah, kebetulan saya di luar. Paling tahu kabar itu dari bibi dari saudara-saudara saya yang mengadu ke saya," jelasnya.
Sebelumnya, Herman mengungkapkan bahwa kejadian KDRT yang menimpa ibunya juga pernah dialami.
• Makam BJ Habibie Jadi Ajang Berfoto Warga, Nisan Eyang Habibie Sampai Miring: Ibu Awas!
Hanya saja, kejadian sebelumnya Herman tidak membuat laporan ke pihak berwajib lantaran permintaan sang ibu.
"Saya hanya mengetahui dua kali pelaku melakukan KDRT. Yang pertama itu digebukin sampai lebam, saya anjurkan untuk visum tapi tidak mau. Nah yang kedua kali ini langsung ibu yang minta," ucapnya.
Lebih lanjut, Herman membeberkan bahwa saat ini kondisi ibunya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ia masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam yang dialami oleh ibunya akibat KDRT.
"Kondisi ibu masih dirawat di RSUD Cibinong, sudah membaik tapi masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam. Karena kemarin meludah saja masih berdarah," ucapnya.
Sosok A dimata warga
Warga sekitar sekaligus saksi, Ulis menjelaskan bahwa korban berinisial A merupakan perempuan yang baik dan sabar.
Ia mengugkapkan bahwa A merupakan tulang punggung keluarga dengan menghidupi tiga orang anak hasil dari pernikahan dengan suaminya.
"A ini menghidupi keluarga. Kontrakan segala macamnya itu dia semua yang bayar. Coba, mana ada zaman sekarang perempuan yang baik dan tabah seperti A," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).
"A ini bekerja di rumah anak saya sebagai asisten rumah tangga," sambungnya.

Berbanding terbalik dengan sifat sang istri, Ulis menjelaskan lebih jauh tentang suami A yang menurutnya sering membawa perempuan ke rumah yang ditempatinya.
"Kalau sifat suaminya ya memang seperti itu ya. Suaminya ini sering ngajak perempuan itu nginep di rumah," ucapnya.
Kendati sering mendapatkan teguran dari Ulis, suami A dan perempuan yang berinisial MY seakan acuh akan teguran dari orang terdekatnya.
• Waspada, Pola Tidur Tidak Teratur Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung !
Bahkan, MY disebut pernah terang-terangan mengatakan kepada Ulis bahwa dirinya telah terlanjur jatuh cinta kepada suami A.
"Saya tegur si perempuan ini. 'Neng kenapa sih neng tidak punya hati banget' saya terlanjur cinta kata dia. Jangan gitu neng ini mah kan sudah punya istri dan anak. Terus saya diajak ke Tajur Halang tempat si perempuan ini. Perempuan ini namanya MY," jelasnya.
Lebih lanjut, Ulis mengatakan bahwa MY bekerja di salah satu Mall di Jakarta Selatan sebagai juru masak.
"Dia kerja di Mall Kalibata di lantai atas yang bagian masak-masak," ungkapnya.
Terkait kekerasan yang dilakukan terhadap A, Ulis tak menyangkal.
Ia mengatakan bahwa suami A memang kerap ringan tangan sehingga menyebabkan luka terhadap korban.
"Sudah kelewatan sih ini suaminya. Sering juga sih kalau mukulin-mukulin seperti ini," ucapnya.