Candaan Berujung Kecelakaan Maut Innova vs Bus Mira, 4 Korban Diduga Mabuk & Sempat Telan Pil Koplo
Tak selang lama pasca video candaan tersebut beredar, Kecelakaan mobil Toyota Innova vs Bus Mira benar-benar terjadi. Ini fakta terbaru menurut polisi
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Candaan Berujung Kecelakaan maut Innova vs Bus Mira, 4 Korban Diduga mabuk & Sempat Telan Pil Koplo
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Fakta baru kasus kecelakaan antara Toyota Innova vs Bus Mira yang terjadi di Nganjuk, Jawa Timur terungkap.
Dalam sebuah video yang beredar di akun Facebook Yuni Rusmini, Senin (9/9/2019), tampak 4 korban (penumpang Toyota Innova) sedang berada dalam perjalanan.
Penumpang yang duduk di samping kemudi, mengambil video yang memperlihatkan penumpang perempuan yang mengenakan baju kuning sedang menggunakan krim wajah sambil tertawa-tawa
Sementara itu, tampak pula penumpang lain berbaju merah sedang tiduran di jok mobil paling belakang.
Dalam video berdurasi 44 detik tersebut, samar-samar penumpang berbaju merah tersebut mengucap candaan soal Kecelakaan.
"Ngko gaweya cerita Kecelakaan nabrak-nabrak.. (nanti buatlah cerita kecelakaan nabrak-nabrak)," ujar penumpang tersebut.
• Pengakuan Penumpang Innova yang Selamat dari Tabrakan dengan Bus Mira, Niat Becanda Malah Kejadian
• Hasil Pemeriksaan Polisi terhadap Anak Elvy Sukaesih yang Ngamuk di Warung, Gangguan Jiwa Sejak 2014
Tak selang lama setelah video candaan tersebut beredar, Kecelakaan mobil Toyota Innova vs Bus Mira benar-benar terjadi.
Akibat Kecelakaan itu, 3 orang tewas yang merupakan penumpang dari Toyotan Innova. Dan satu lainnya selamat.
Satu korban selamat atas nama Tohir Rohjana, yang merupakan perekam video sebelum Kecelakaan terjadi.
Sementara itu, 3 korban tewas tas nama Panji Whisnu Kusuma (21) seorang mahasiswa asal Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Panji merupakan pemuda berbaju merah yang tiduran di jok belakang mobil
Ia yang memainkan ponsel dan mengucap candaan soal Kecelakaan.
Namun anehnya, ketika kecelakaan terjadi, justru Panjilah yang berada di kursi pengemudi.
Hal ini pun masih menjadi pertanyaan kapan Panji mengambil alih kemudi mobil tersebut.
Lalu Amalia Hestin Mugraheni (17) dan Vico Abdillah (22), keduanya warga Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Vico terlihat mengenakan baju biru di dalam video. Ia duduk di kursi kemudi sembari menyetir kendaraan.
Sementara itu, Amalia tercatat sebagi siswi SMKN di Ponorogo. Ia adalah penumpang berbaju kuning yang ada dalam video.
• Ini Daftar Nama 23 Pemain Timnas U-16 yang Dibawa Bima Sakti untuk Kualifikasi Piala Asia U16 2020
• CPNS 2019 Dibuka Oktober, Yuk Lihat Daftar Gaji PNS Golongan I - IV
3 Korban Tewas Terpengaruh Alkohol
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Dokter Rumah Sakit, menurut Kanitlaka Satlantas Polres Nganjuk, Ipda Gino, 3 korban tewas ini diduga dalam kondisi mabuk terpengaruh alkohol.
Hal itu karena tercium dari bau alkohol dari para korban.
"Jadi kesimpulan sementara kami dan tim Polda Jatim kalau korban kecelakaan yang meninggal dunia terpengaruh alkohol," ucap Gino.
Bahkan sesaat sebelum video tersebut beredar, ada video kegiatan korban kecelakaan Amalia Hesti Mughraheni tengah berada di sebuah konser di malam hari.
Dalam video tersebut, tidak diketahui pasti dimana ketiga teman laki-laki Amalia berada sebab tidak tampak dalam cuplikan video.
Tampak sosok yang diduga Amalia tengah berada di kerumunan orang mengenakan baju berwarna kuning.

Baju tersebut mirip dengan yang ia kenakan saat terjadinya kecelakaan maut Innova vs Bus Mira pada Senin (9/9/2019) di Selorejo Nganjuk.
Ketika hak tersebut ditanyakan kepada Tohir yang dijadika tersangka, ia mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut.
"Kulo mboten ngertos," jawab Tohir.
(saya tidak tahu)
• Siswi SMP Pasrah 10 Kali Diajak Berhubungan Intim Bareng Duda,Hamil 2 Bulan Saat Rayakan Anniversary
Thohir, Korban Selamat Sempat Telan Pil Koplo Sebelum Kecelakaan
Saat sesi tanya jawab, Tohir Rohjana mengungkapkan satu hal ganjil sesaat sebelum terjadinya kecelakaan maut.
Ia mengaku tak mengira bakal terjadi kecelakaan sungguhan setelah melontarkan candaan menabrak.
"Niku nggawe cerito lek mari nabrak-nabrak, tibakne nabrak tenan malahan," ucap Tohir.
(Itu buat cerita kalau nabrak-nabrak, ternyata malah nabrak sungguhan)
Tak hanya itu, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada hari Minggu malam sebelum terlibat kecelakaan maut pada hari Senin siang yang menewaskan tiga temannya itu.
Kendati demikian, Tohir mengaku tidak tahu apakah ketiga temannya juga mengonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi, keterangan dari dia. Malam sebelum kecelakaan. Tapi kalau tiga teman yang lainya kami tidak tahu," katanya.

Kasatreskoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa Tohir menjadi buron.
Ia diburu polisi lantaran mengedarkan obat Triheksifenidil HCL atau biasa dikenal pil Double L.
"Seminggu yang lalu, kami mengamankan seorang pengguna. Dari tangan pertama ini kami mengamankan 152 butir pil double L. Dari hasil pengembangan mengarah ke Tohir," kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2019) sore.
Hingga akhirnya, polisi mengetahui bahwa Tohir menjadi korban kecelakaan di Nganjuk.
Selanjutnya, Tohir dibawa ke Polres Ponorogo untuk diperiksa.
"Berdasarkan barang bukti permulaan cukup, kami periksa yang bersangkutan dan mengakui sebagai pemilik barang tersebut. Kami juga menggeledah tempat kostnya dan kami temukan sekitar 50 butir pil double L," katanya.
Akibat perbuatannya, Tohir dijerat dengan Pasal 196 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
• Driver Ojek Online Tewas Masuk Kolong Bus Transjakarta, Jasadnya Dibawa ke RS PMI Bogor
Satlantas Polres Nganjuk sementara menjadikan sopir Toyota Innova yang terlibat kecelakaan dengan Bus Mira sebagai tersangka.
Hal itu berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Satlantas Polres Nganjuk bersama tim Polda Jatim.
Kanitlaka Satlantas Polres Nganjuk, Ipda Gino mengatakan, kejadian kecelakaan tersebut disimpulkan sementara akibat human error.
Meski demikian, penyelidikan terkait kasus kecelakaan yang menewaskan tiga orang semuanya asal Ponorogo di jalan raya Nganjuk-Madiun tepatnya di Desa Selorejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk tersebut terus diperdalam.
"Mungkin nanti bila penyelidikan sudah tuntas pasti akan disampaikan," kata Gino mendampjngi Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Hegy Renata, Jumat (13/9/2019).
• Review Samsung Galaxy A50s Untuk Bermain PUBG, Cocok Buat Para Gamers ?
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan maut terjadi di jalan raya Nganjuk - Madiun tepatnya di Desa Selorejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk, Senin (9/9/2019).
Kecelakaan melibatkan Bus Mira nopol S 7190 US dengan Toyota Innova nopol AE 567 SC.
Akibatnya tiga orang meninggal dunia dan satu orang luka berat, semuanya penumpang Toyota Inova.
Kapolsek Bagor, AKP Tomy Hermanto membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya bersama anggota jajaran Polsek Bagor langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi para korban dan dibawa ke RS Bhayangkara Nganjuk.
"Saat ini kasus kecelakaan sudah ditangani unit Satlantas Polres Nganjuk," kata Tomy Hermanto.

Untuk kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan, menurut Tomy, mobil Innova mengalami rusak parah.
Sedangkan kondisi bus Mira mengalami retak kaca depan bagian kanan.
"Untuk data lengkap para korban silahkan ke unit Satlantas," tutur Tomy.
Hingga kini, data para korban kecelakaan maut dan sopir bus Mira belum didapat.
Sementara itu warga sekitar lokasi kecelakaan, Siwi mengatakan, sebelum kecelakaan mobil Innova yang berjalan dari arah Madiun menuju ke Nganjuk dengan kecepatan tinggi.
Ketika tiba di lokasi, mobil Innova mendahului sepeda motor.
Namun setelah itu Innova terlihat oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan dan menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova terpental dengan kondisi rusak parah dan penumpangnya tewas dengan kondisi mengenaskan," tutur Siwi. (*)
(TribunnewsBogor/Surya)