Tidur di Emperan, Ini Pengakuan Siswa SMK Bogor Diamankan di Banyumas: Bawa Jaket dan Sarung Doang
Satu dari 71 pelajar SMK asal Bogor yang diamankan di Banyumas, Jawa Tengah mengaku sempat tidur di emperan.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Liburan ada di rumah terus bosen. Terus teman-teman juga mengajak jalan," tambahnya.

Untuk diketahui, 71 pelajar SMK asal Bogor itu ditangkap pada Kamis (12/9/2019) sekira pukul 07.00 WIB.
"Karena sopir tidak mau, mereka sempat bersitegang."
"Sopir lalu lari dan melapor ke Polsek Kemranjen."
"Kemudian kami amankan bersama dengan masyarakat sekitar," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun seperti dilansir TribunBogor dari TribunJateng.
Kapolres mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak 6 sekolah yang berasal dari wilayah Bogor.
• Ruang Meeting Hotel di Bogor Dikabarkan Berantakan Diterjang Angin Kencang, Ini Penjelasan BPBD
Keenam sekolah tersebut masing-masing SMK Mekanika, SMK IT Yapis, SMK Tridaya, SMK Yatek, SMK YKTB, dan SMK Wijayakusuma.
Mereka terdiri dari pelajar kelas 10. 11. dan 12.
"Dari 71 pelajar tersebut ada satu perempuan. Tujuan mereka adalah ingin ke Borobudur untuk jalan-jalan dan foto-foto."
"Mereka bisa pulang jika pihak sekolah sudah hadir dan melakukan pendampingan kepada mereka."
"Namun, jika yang hadir salah satu orangtua maka yang dapat pulang satu anak itu saja," kata Kapolres.
Sampai pihak sekolah datang, ke-71 pelajar tersebut akan tetap berada di Polres Banyumas.
• Ramalan Zodiak Besok Jumat 13 September: Pisces Jangan Perburuk Keadaan, Taurus Kehabisan Kesabaran
Dalam pemeriksaan, para pelajar tersebut berangkat dari Bogor pada hari Selasa (10/9/2019) sore selepas pulang sekolah.
"Kegiatan ini tanpa pengetahuan pihak sekolah atau membolos massal."
"Mereka juga sudah mempersiapkan bekal-bekal."
"Masing-masing dari mereka membawa uang saku sebanyak Rp 150 ribu," tandasnya.
• Menyandang Status Janda, Ini Tipe Suami yang Diinginkan Shinta Bachir
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan tersebut.
Namun karena kewenangan SMA berada di provinsi pihaknya pun melakukan kordinasi dengan KCD (Kantor Cabang Daerah).
"Sudah, dan saya sudah koordinasi dengan Kepala KCD dan MKKS yang membawahi SMA SMK," katanya Kamis (12/9/2019).
Sementara itu terkait kepulangan para pelajar tersebut direncanakan akan dilakukan dengan menggunakan angkutan bus.
"Mkks dan kcd sudah koordinasi dengan Polres Banyumas untuk membantu memulangkan anak-anak menggunakan bis," ujarnya.
(TribunJateng/TribunBogor)