Ini Pandangan Guru Besar hingga Mahasiswa IPB Soal Isu Pelemahan KPK
Forum Dosen dan Mahasiswa IPB serta Panitia Ad Hock anti korupsi 11 PTNBH angkat bicara soal isu pelemahan KPK, Sabtu (14/9/2019).
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Dosen IPB Fakultas Ekologi Manusia Suryo Adiwibowo mengatakan bahwa KPK tidak hanya mencegah terjadinya korupsi APBD ataupun APBN namun juga untuk mencegah adanya perizinan ilegal dalam pengelolaan sumber daya alam Indonsia.
"Jadi sebenarnya Indonesia yang lebih maju tidak hanya bebas korupsi tapi sumber daya alam dan lingkungan yang lebih baik untuk semua orang dan itu amanat kontitusi jadi ketika pelemahan KPK sekarang satu-satunya institusi di depan yang bisa mengerem tapi sekarang rem itu rem yang bisa dengan cepat antisipasi terjadinya kerusakan moral itu kecepatnya diturunkan, kemampuannya dipasung nah sehingga ini masih jalan bebas tol masih jalan dibuka lagi secara tidak langsung jadi ini pertarungan power di elite menurut saya bagaimana bisa mempertahankan KPK atau menguatkan atau malah memperlemah nah di situ makanya ketika kita ada gejala-gejala bahwa kekuatan yang mendukung KPK yang tampaknya tidak seperti posisi sekuat dulu maka harus rakyat yang turun, harus akademi ikut turun baru keadilan bisa diselesaikan," katanya.
Pernyataan sikap mahasiswa
Ketua BEM IPB yang juga mahasiswa IPB, Galuh Adhiyaksa mengatakan, pihaknya mewakili mahasiswa IPB dan BEM Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk upaya-upaya pelemahan terhadap KPK.
"Ada tiga poin diantaranya mendesak presiden Indonesia untuk bersama mahasiswa dan masyarakat menolak revisi UU KPK dan menagih janji nawacita point keempat, kedua mahasiswa menolak dengan tegas rencana perubahan UU 30 tahun 2002 tentang komisi pemeberantasan korupsi dan yang ketiga menolak pimpinan KPK yang terpilih yang memiliki catatan buruk terhadap pemberantasan korupsi yang nantinya bisa membahayakan integritas KPK kedepannya dan penegakan di bidang anti koupsi," ucapnya.
Pada kegiatan yang berlangsung di sekretariat PSA IBP belakang Kampus IPB Baranangsiang itu juga dihadiri perwakilan mahasiswa, Rina Mardiana, dosen IPB Fakultas Ekologi Manusia dan Ketua Pusat Studi Agraria IPB, Yulia sugandi, dosen IPB Fakultas Ekologi Manusia dan 11 universitas lainnya di Indonesia.