Usai Berhubungan Badan, Ayah 2 Anak di Blora Bunuh Selingkuhan di Depan Kamar Mandi
Kasatreskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, motif JY membunuh Ratmiati adalah karena asmara cinta segitiga.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan seorang ibu, Ratmiati (36) di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah akhirnya terungkap.
Ratmiati dibunuh oleh tetangganya sendiri yakni seorang pria berinisial JY (50).
Polisi pun kini berhasil mengungkap motif pelaku nekat melakukan aksinya.
• Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin, 30 September: Sagitarius Jangan Cepat Ambil Keputusan Penting
Kasatreskrim Polres Blora AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, motif JY membunuh Ratmiati adalah karena asmara cinta segitiga.
Pelaku melakukan aksinya setelah berhubungan intim dengan korban.
Ratmiati dan JY sama-sama sudah berkeluarga namun keduanya disebut-sebut memiliki hubungan spesial.
Hal itu berdasarkan pengakuan dari JY saat diinterogasi.

JY merupakan ayah dua anak yang bekerja sebagai petani.
Ia dan keluarganya tinggal di dekat kediaman Ratmiati.
Rumah JY berjarak sekira 100 meter dari kediaman Ratmiati.
"Motifnya karena asmara cinta segitiga. Jadi kami sinkronkan keterangan sejumlah saksi yang menyebut pelaku dan korban sering bertemu. Setelah kami interogasi, pelaku mengakui punya hubungan spesial dengan korban. Mengenai lain-lain, nanti ya," ujar Heri seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
• Kesaksian Sekuriti Soal Disegelnya Rumah Diduga Milik Dosen yang Tertangkap Simpan Bom Molotov
Ratmiati yang memiliki dua anak itu ditemukan tewas oleh suaminya, Sukardi (48) di depan Kamar Mandi rumah pada Rabu (25/9/2019) sekira pukul 23.30 WIB.
Sebelum kejadian, Sukardi keluar rumah untuk nongkrong di warung kopi.
Sepulangnya dari sana, Sukardi masuk ke rumah dan merasa curiga lantaran istrinya tak ada di kamar.
Petani itu pun berupaya mencari keberadaan istrinya dengan berjalan ke belakang rumah. Alangkah kagetnya Sukardi melihat istrinya sudah tersungkur di depan Kamar Mandi.
Saat itu kedua anaknya yang masih kecil sudah tertidur pulas.
FOLLOW:
Semula Sukardi menduga bahwa istrinya terpeleset dari Kamar Mandi.
Seketika itu juga, Sukardi bersama kerabatnya langsung melarikan Ratmiati ke PKU Muhammadiyah Cepu mengendarai mobil.
Namun sayang, tim medis menyatakan bahwa Ratmiati sudah meninggal dunia.
Dari keterangan tim medis PKU Muhammadiyah Cepu, ditemukan banyak luka tak wajar pada kepala bagian belakang Ratmiati.
Pihak keluarga pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Blora.
• Rektor IPB Terkejut Dapat Kabar Dosennya Tertangkap Simpan Bom Molotov untuk Aksi Massa di Jakarta
AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, dari hasil pemeriksaan ditemukan bercak darah Ratmiati yang membekas di baju pelaku, JY (50).
Ada indikasi pelaku memukulkan batu ke kepala ibu dua anak itu dengan sangat keras.
"Bukti utama batu dan baju pelaku yang ada bercak darah korban. Kami masih dalami kasus ini," kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019) malam.
Sementara itu, Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto menyampaikan, selama ini pelaku dan korban diketahui telah menjalin hubungan asmara gelap meski masing-masing telah berkeluarga.

Sejumlah saksi menyebut jika keduanya telah berselingkuh dengan menjalin hubungan asmara cinta segitiga.
Sampai akhirnya di malam naas itu, Ratmiati tewas di tangan JY selingkuhannya tersebut.
Menurut pengakuan pelaku, sebelum kejadian tragis itu, keduanya baru saja rampung berhubungan badan di rumah Ratmiati.
Saat itu suami Ratmiati pergi ke warung kopi dan kedua anak Ratmiati juga sudah tertidur pulas.
• Ini Penjelasan IPB Soal Kabar Dosennya Ditangkap karena Terlibat Upaya Rusuh saat Aksi Massa
• Hasil Sidang Komdis PSSI, Persija Jakarta hingga PSM Makassar Didenda
JY masuk melalui pintu belakang rumah Ratmiati.
Usai berhubungan intim, keduanya pun duduk mengobrol santai di depan Kamar Mandi.
Saat itu tiba-tiba Ratmiyati mengomel kepada JY lantaran mengaku tidak terpuaskan usai berhubungan badan
"Dari situlah, pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban yang ngomel-ngomel terus akibat tak terpuaskan. Seketika itu pelaku mengambil batu dan menghantamkannya ke kepala korban. Usai terkapar, pelaku melarikan diri lewat pintu belakang," terang Suharto. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)