Cerita Hariono, Sopir Bus Timnas Indonesia, Saat Perjalanan Pemain Muda Sering Baca Shalawat
Hariono mengantarkan perjalanan timnas senior Indonesia untuk melakukan pemusatan latihan di Bali dalam rangka persiapan Asian Games 2018.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Soewidia Henaldi
Ketika Timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek, Hariono harus rela tidur di bus dan mandi di kamar mandi pom bensin.
"Untuk masalah duka itu ketika timnas melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek seperti ini. Kadang kita tidur di bus. Kebetulan kalau hotelnya dekat rumah makan enak, kita bisa makan. Tapi kalau dapat hotel jauh dari rumah makan dan air, kita mau mandi itu harus keluar mencari pom bensin," ungkapnya.
"Kalau di Jabodetabek kebijakannya kita memang tidak diberikan kamar hotel. Tapi kalau keluar kota kita difasilitasi," sambungnya.
Selain itu, Hariono juga bercerita tentang kepanikan yang terjadi selama membawa atau mendapingi perjalanan timnas Indonesia.
Ia mengatakan, bahwa kepanikan itu terjadi lantaran Timnas putri Indonesia harus mengejar waktu keberangkatan pesawat.
Saat itu kondisi jalanan dari Sawangan Depok menuju Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng macet total.
"Waktu membawa timnas putri dari Sawangan Depok, kita mau ke Kryrgyztan. Waktu itu jalan dari Gaplek sampai Lebak Bulus sangat macet. Dari Sawangan ke Lebak Bulus waktu itu memakan waktu 2 jam," ungkapnya.
"Padahal pesawat berangkat jam 11.00 WIB. Kita di Lebak Bulus masih jam 09.30 WIB. Sangat panik. Tapi beruntung keburu. Setelah mendapatkan patwal, kita pacu kendaraan," sambungnya.
Hariono berharap agar Super Soccer dan PSSI untuk tetap mengontrak jasanya.
"Kalau kita sih targetnya dari pihak Super Soccer untuk memperpanjang kontrak. Untuk saat ini kita kan kontrak selama 3 tahun. Kita ini ada 2 bus dengan 4 crew," pungkasnya.(*)