Demo Tolak RKUHP

Fahri Hamzah Sebut Demo Sekarang Kurang Solid, Mantan Aktivis 98 Bela Mahasiswa: Malah Lebih Menarik

Menurut Fahri Hamzah demo sekarang ini kurang solid, namun mantan aktivis 98 Fadjroel Rachman menilai justri demo sekarang lebih menarik.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Youtube/Talk Show tvOne
Fahri Hamzah dan Fadjroel Rachman 

"Saya khawatir itu tidak well discuse, tapi itu sudah muncul ya menurut saya tetap harus dihargai. Tantangan bagi mereka adalah apakah mereka akan relevan atau tidak, itu tergantung kemampuan mereka berargumen bahwa itu substantif," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah dirinya tidak takut didemo lagi ketika mengatakan kalau gerakan ini tidak solid, Fahri Hamzah mengatakan bahwa sebagai senior ia memberikan saran.

"Saya justru lagi ngasih rumus supaya demonya agak lama," kata Fahri Hamzah.

"Dulu kan demo, sekrang didemo, gimana rasanya?," tanya Om Way selaku host.

Menurut Fahri Hamzah, ia justru senang ada bibit baru yang muncul sebagai calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.

"Saya kira itu harus disyukuri, akhirnya telah lahir generasi baru yang punya keberanian dan pembacaan politik yang lebih luas, dan itu adalah cikal bakal pemimpin Indonesia ke depan. Kita ini pernah demo, karena kita pernah demo lah lalu suatu hari jadi pemimpin. Dan kalau Anda mengharapkan Indonesia suatu hari punya pemimpin lagi ya musti ada yang demo. Sebab yang demo ini nanti yang akan memimpin. Jadi nanti kalau mereka memimpin, akan didemo juga nanti, harus siap," jelasnya.

Jawab Tudingan Dijanjikan Jadi Dubes usai Tak Lagi di DPR, Fahri Hamzah: Jangan Fitnah Saya Dong

Fahri Hamzah Pamit Tak Lagi di DPR, Minta Maaf ke Publik: Aku Manusia Biasa, Pejabat Juga Manusia

Berbeda dengan Fahri Hamzah, Mantan Aktivis 98 Fadjroel Rachman, justru menilai bahwa gerakan Mahasiswa saat ini sebagai gerakan yang menarik.

Ia pun menjelaskan kalau ada dua karakter gerakan Mahasiswa yang ia yakini secara teori.

"Sebenarnya ada 2 karakter gerakan mahasiswa, yang pertama itu karakternya adalah konfrontatif, yakni konfrontasi melawan kekuasaan, yaitu tahun 98 cirinya itu. Karena ini kekuasaan yang anti demokrasi, mahasiswa dan rakyat mewakili kaum yang pro demokrasi," bebernya.

Sementara gerakan Mahasiswa yang sekarang ini terjadi bisa disebut karakternya itu adalah korektif.

"Mengkoreksi, mereka kan tidak langsung menghadapi kekuasaan tetapi mengkoreksi misalnya UU KPK, RKUHP dan sejumlah UU. Menarik, tapi menurut saya karena cara keluarnya itu asyik, saya jadi ingat gerakan ini mirip tahuh 68 di Amerika namanya florwer generation, generasi bunga," jelasnya.

Ia pun mengaku tidak melihat ada spanduk gerakan 98 di dalam gerakan Mahasiswa tahun ini.

"Jadi semuanya itu karakternya adalah kamu jangan ganggu diriku. Negara, kamu boleh ada tapi jangan ganggu diriku," kata dia.

Hal itu tentu berbeda dengan gerakan 98 saat dirinya memimpin aksi demo tersebut.

"gerakan 98 itu praktis hampir seperti kekuatan massa melawan kekuatan kuasa, jadi state melawan society. Kalau ini (tahun 2019) pernyataan poliknya lebih kepada pribadi," katanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved